GURU PEMBIMBING :
BADRUDIN S.Pd
DI SUSUN OLEH :
1. FATMAH
2. FERY ARDIANSYAH
3. IRMA NOOR AFIYANTI
4. MUHAMMAD ALVIN
5. RIFKY YUDHA PRATAMA
6. SAPUANI
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar belakang 4
1.2 Rumusan masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB 2 5
PEMBAHASAN 5
2.1 Awal Kedatangan Inggris Ke Indonesia 5
2.2 Perkembangan Jajahan Inggris Di Indonesia 5
2.3 Kemunduran Inggris dari Indonesia 7
BAB 3 8
PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa
lainnya, didorong kondisi semakin sulitnya mendapatkan rempah-rempah. Padahal,
rempah-rempah merupakan salah satu kebutuhan vital di Eropa, terutama sebagai
bahan pengawet makanan saat musim dingin tiba. Setelah jatuhnya Konstatinopel
(Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada era Sultan Mehmed II, para
pedagang Eropa harus mencari jalan lain demi mendapatkan rempah-rempah.
Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan pedagang Eropa
dengan Asia, termasuk buat urusan pembelian rempah-rempah. Setelah menguasai
kota itu, Turki Usmani melarang para pedagang dari Eropa melewati Konstatinopel
sehingga mereka kesulitan mengakses suplai barang dari Asia. Akibatnya, harga
rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.
Dalam masa kesulitan tersebut, seorang pelaut berkembangsaan Italia bernama
Christoper Columbus mengajukan proposal ekspedisi, untuk mencari jalan menuju
Asia melewati arah barat, kepada Kerajaan Portugis. Akan tetapi, proposal itu
ditolak. Kemudian, Columbus mengajukan proposal serupa ke Spanyol dan
menghasilkan pendanaan. Hal tersebut dapat terjadi karena Spanyol mengalami
kemenangan dalam pertempuran melawan Bangsa Moor di Granada. Pelayaran
Columbus lalu dilakukan dengan melewati Samudera Atlantik menuju Asia. Namun,
Columbus justru menginjakkan kakinya di Haiti (Amerika) pada 1492. Rombongan
ekspedisi Columbus tersebut akhirnya kembali ke Spanyol pada1493, dengan
membawa emas, rempah, dan budak. Perjalanan Columbus menjadi salah satu
pencapaian yang mendorong banyak orang-orang Eropa lainnya berlayar menjelajahi
samudera ke negeri-negeri jauh. Tujuan utama mereka adalah mencari "dunia timur.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab Inggris melakukan ekspedisi ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui sistem apa saja yang diterapkan Inggris selama menjajah
Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan jajahan Inggris di Indonesia. Untuk
mengetahui penyebab kemunduran Inggris dari Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem sewa tanah ( Landrent) Dengan adanya sistem ini, pribumi harus membayar
sewa atas tanah mereka, karena semua tanah dianggal milik negara. Adapun
ketentuannya sebagai berikut :
1. Petani harus menyewa tanah meskipun dia pemilik tanah tersebut.
2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
Pembagian wilayah
Pada masa Raffles pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan. Karesidenan
tersebut diantaranya Madura, Banyuwangi, Besuki, Pasuruan, Surabaya, Gresik,
Rembang, Jepara, Jipang-Grobogan, Kedu, Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon,
Batavia dan Banten. Untuk wilayah pedalaman yaitu Kasunan Surakarta dan
Kesultanan Yogyakarta, wilayah tersebut meliputi Mancanegara Wetan dan
Mancanegara Kilen.
2.3 Kemunduran Inggris dari Indonesia
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan
adanya
Convention of London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut ditanda tangani oleh
wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut :
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2. Jajahan Belanda sepeti Sailan, Kaap koloni, Guyana, tetap di tangan Inggris
Cochin ( di pantai Malabar ) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka di
serahkan kepada belanda sebagai ganti.
Pada awalnya kesulitan mulai dihadapi Raffles setelah Jenderal Lord Minto
meninggal dunia pada bulan Juni1814. Bahkan, meski tidak terbukti ia dituduh
melakukan korupsi. Kekuasaan Inggris di Indonesia semakin lemah setelah negara
negara yang melawan Napoleon membuat perjanjian untuk membuat kerajaan Belanda
yang baru. Akhirnya, pada tanggal 13 Agustus 1814 Inggris menyetujui bahwa semua
harta dan kekuasaanya di Indonesia dikembalikan kepada Belanda. Keputusan ini
diperkuat dengan Kongres Wina pada tahun 1815 yang menyebutkan bahwa Inggris
harus mengembalikan pulau Jawa dan kekuasaan Indnesia lainnya kepada Belanda
sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri perang Napoleon. Serah terima
kekuasaan dilaksanakan antara Letnan John Fendall ( Inggris) kepada 3 komisaris
Belanda(Cornelis Elout, Buijsker, Vander Capellen) pada bulan Agustus1816.
Berakhirlah masa pemerintahan Raffles di pulau Jawa dan Indonesia kembali dikuasai
oleh Belanda.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili oleh EIC yang berpusat di Calcutta, India.
EIC mendapatkan hak oktrooi dari Ratu Elizabeth I. Saat Jenderal Lord Minto menjadi
pemimpin EIC, ia mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai kepala pemerintahan di
IndonesiaInggris menerapkan sistem sewa tanah di Indonesia, yang mana setiap tanah
dianggap milik negara, baik itu pemilik tanah atau bukan tetap dikenakan pajak. Berakhirnya
kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun
1814. Belanda secara resmi kembali menguasai Indonesia semenjak tahun 1816.
3.2 Saran
Kemedekaan yang kita dapatkan sekarang tak lepas dari perjuangan pahlawan
melawan penjajah. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menghargainya dengan belajar
sungguh sungguh .
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik
Allah
SWT. Walau begitu, setidaknya hargai dengan memberikan saran, masukan dan kritikan agar
kedepannya jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://dinus.ac.i d›repository›docs›ajar
https://www.google.co.id/url?q=
https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/11 _Bab_10.pdf&sa=
https:/www.google.co.id/url?q=
https://www.scribd.com/document/4000437 91/3-1-POTONGAN-MATERIpdf&sa=
https:/www.google.co.id/url?q=