Anda di halaman 1dari 11

PENJAJAHAN INGGRIS

Disusun oleh Kelompok 4:

1. Amelia Estiningtyas Z
2. Dewi rosha a.h
3. Kalya Maesah Karangga
4. Fatir Riva Sadewo
5. Marshalita Veralyn
6. Shabrina Mufida Fajrin
7. Siti Neza humaira
8. Syafaira Azzahra
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Wajib ini
sesuai waktunya.

Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu
pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu
“Awal Mula Sejarah Penjajahan Inggris Di Indonesia”

Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan Makalah Sejarah Wajib ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari
guru mata pelajaran Sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Bogor, 20 Agustus 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Tokoh penjajah / nama gubernur, jendral....................................................... 3
2.2 Kebijakan selama menjajah di Nusantara ...................................................... 4
2.3 Dampak dari penjajahan ................................................................................. 5
BAB III. PENUTUP ................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran ............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pertengahan tahun 1811, armada Inggris, dengan kekuatan 100 kapal dan 12.000
tentara dibawah Jenderal Auchmuty mendarat dipantai Cilincing. Tentara Belanda tidak
mampu untuk menghadapi kekuatan pasukan Inggris. Di Desa Tuntang (dekat Salatiga),
Belanda menyerah kalah kepada Inggris. Belanda harus menandatangani Kapitulasi Tuntang
yang berisi hal-hal berikut ini:

a. Pulau Jawa dan daerah sekitannya yang dikuasai Belanda, jatuh ke tangan Inggris.
b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
c. Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan dalam pemerintahaan Inggris.

Berdasarkan kapitulasi Tuntang ini, Indonesia diperintah oleh Inggris. Gubernur Jenderal EIC
(East Indian Company) Lord Minto yang berkedudukan di Calcuta, India, mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur untuk Jawa dan sekitarnya. Tugas yang
dibebankan kepadanya adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan dan
keuangan.

Setelah pemerintahan Hindia Belanda digantikan oleh pemerintahan Inggris, yaitu pada tahun
1811, Inggris mulai menanamkan kekuasaannya di Indonesia. Pada masa pemerintahan
Inggris yang paling terkenal adalah masa pemerintahan Raffles. Masa pemerintahan Inggris
terbilang cukup singkat yaitu hanya lima tahun terhitung mulai tahun 1811 sampai dengan 1816. Tujuan
utama Raffles adalah untuk mengembangkan kekuasaan Inggris. Kebijakan Raffles yang
terkenal adalah sistem sewa tanah, yaitu sistem pertanian dimana para petani atas
kehendaknya sendiri menanam dagangan (cash crops) yang dapat diekspor keluar negeri.

Setelah pemerintahan Inggris berakhir, yaitu pada tahun 1816, Indonesia kembali dikuasai
oleh Pemerintahan Hindia-Belanda. Pada masa ´kedua´ penjajahan ini, yang sangat terkenal
adalah sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Van den Bosch. Pelaksanaannya pun dimulai
pada tahun 1830. Terdapat ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sistem tanam paksa
tersebut. Namun pada akhirnya, dalam praktek sesungguhnya terdapat banyak
penyimpangan-penyimpangan. Terdapat perbedaan antara penerapan sistem sewa tanah yang
dilaksanakan oleh Raffles serta sistem tanam paksa yang dilaksanakan oleh Van den Bosch.
Keduanya membawa dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan bangsa Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa nama tokoh penjajah / nama gubernur Inggris?
2. Bagaimana kebijakan gubernur Inggris selama menjajah di Nusantara?
3. Bagimana dampak dari penjajahan Inggris?

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui biografi tokoh penjajah / nama gubernur Inggris.
2. Untuk mengetahui kebijakan gubernur Inggris selama menjajah di Nusantara.
3. Untuk mengetahui dampak dari penjajahan Inggris.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Tokok penjajah / nama gubernur, jendral


Thomas Cavendish

Thomas Cavendish adalah penjelajah Inggris yang dikenal sebagai "The Navigator", karena
sengaja mencoba menyerang kapal Spanyol di Pasifik untuk meniru Francis Drake. Ia lahir di
Trimley St Martin, dekat Ipswich, Suffolk, Inggris pada 1560 dan berlayar untuk pertama
kalinya bersama Sir Richard Grenville. Dari situ lah ia mendapat banyak pengalaman dalam
melakukan penjelajahan samudra. Penjelajahan pertamanya dilakukan pada 1586, menyusuri
Atlantik hingga mencapai Chili.

Sir Francis Drake

Francis Drake adalah pelaut Inggris paling terkenal selama masa pemerintahan Ratu
Elizabeth I. Penjelajah yang juga terlibat dalam pembajakan dan perdagangan budak ilegal ini
diketahui sebagai orang Inggris pertama yang berhasil mengelilingi dunia. Dalam perjalanan
mengelilingi dunia itu, Francis Drake datang ke Indonesia, tepatnya di Kepulauan Maluku

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles FRS

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles FRS adalah seorang negarawan Inggris, Letnan
Gubernur Hindia Belanda, dan Letnan Gubernur Bencoolen; terkenal karena pendirian
Singapura modern dan Negeri-Negeri Selat. Thomas Stamford Bingley Raffles lahir 5 Juli
1781 di atas kapal Ann, di lepas pantai Port Morant, Jamaika. Meninggal pada 5 Juli 1826
(umur 45) Highwood House, Highwood Hill, Middlesex, Inggris. Penyebab kematian tumor
otak. Tidak banyak yang diketahui tentang orang tua Raffles. Ayahnya, Kapten Benjamin
Raffles, terlibat perdagangan budak di Kepulauan Karibia dan meninggal mendadak ketika
Thomas masih berusia 15 tahun, sehingga keluarganya terperangkap di dalam hutang. Ia
langsung mulai bekerja sebagai seorang juru tulis di London untuk Perusahaan Hindia Timur
Britania, perusahaan dagang setengah-pemerintah yang banyak berperan di dalam
penaklukan-penaklukan yang dilakukan oleh Inggris di negara lain. Pada 1805 ia dikirim ke
pulau yang kini dikenal sebagai Penang, di negara Malaysia, yang saat itu masih bernama
Pulau Pangeran Wales. Itulah awal-mula hubungannya dengan Asia Tenggara kebijakan-
kebijakan pemerintah Inggris selama berada di Indonesia dimulai dari menghapus sistem
tanam paksa, melarang perbudakan, menghapus pajak hasil bumi, memperkenalkan sistem

3
landrent, membentuk sistem pemerintahan, membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan,
dan sistem peradilan yang mengacu pada sistem yang dilaksanakan di Inggris.

2.2 Kebijakan selama menjajah di Nusantara


Kebijaksanaan Raffles selama memerintah di Indonesia:

a. Di bidang ekonomi

Dalam bidang ekonomi, Raffles menetapkan kebijakan berupa:


1) Menghapus segala kebijakan Daendels, seperti contingenten/ pajak/penyerahan
diganti dengan sistem sewa tanah (landrente).
2) Semua tanah dianggap milik negara, maka petani harus membayar pajak sebagai uang
sewa.

Namun upaya Raffles dalam penerapan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena:
1) Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah, karena tidak semua rakyat
mempunyai tanah yang sama.
2) Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani.
3) Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles.
4) Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

b. Di bidang pemerintahan pengadilan dan sosial

Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berupa:


1) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan termasuk Jogjakarta dan Surakarta.
2) Masing-masing karesidenan mempunyai badan pengadilan.
3) Melarang perdagangan budak.

c. Di bidang ilmu pengetahuan

Dalam bidang pengetahuan, Raffles menetapkan kebijakan berupa:


1) Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian
ilmiah di Indonesia.
2) Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa
dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi.
3) Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya
Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia
bahkan dari berbagai penjuru dunia. Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama

4
sebab Pemerintahan Napoleon di Prancis pada tahun 1814 jatuh. Akibat berakhirnya
kekuasan Louis Napoleon 1814, maka diadakan Konferensi London.

2.3 Dampak dari penjajahan Inggris


Selain dampak negatif, penguasaan Inggris juga memberi sejumlah dampak positif seperti
berikut:
 Penghapusan sejumlah kebijakan Belanda yang sangat menyengsarakan rakyat seperti
perbudakan, contingente, tanam paksa dan sebagainya.
 Penerapan sistem perdagangan bebas.
 Pembagian Pulau Jawa ke dalam beberapa keresidenan. Pembagian ini masih kita
adopsi sampai saat ini.
 Pemerintah Inggris membagun lembaga pendidikan bernama Bataviasch
Genootschap.
 Raffles meninggalkan warisan budaya yang sangat termasyur hingga sekarang.
Warisan tersebut adalah kitab sejarah berjudul History of Java.
 Raffles bersama istrinya merintis Kebun Raya Bogor yang masih kita bisa jumpai
sampai saat ini.
 Kebijakan Raffles di bidang hukum juga dinilai positif, hukum yang berorientasi pada
warna kulit diubah menjadi hukum yang berorientasi pada besar kecilnya kesalahan
seseorang. Ini artinya semua sama di hadapan hukum.

Meskipun banyak dampak positif yang dibawa Inggris, namun ada juga beberapa dampak
negatifnya. Diantaranya, diterapkannya sistem pajak tanah di Jawa yang berarti bahwa petani
Jawa harus membayar pajak sebesar 2/5 dari panen tahunan mereka kepada pihak berwenang.
Selain itu, kerja paksa masih berlaku di daerah Priangan dan Jawa Tengah dan kekuasaan
para bupati dikurangi. Walaupun ada larangan perbudakan, namun masih terdapat praktek
perbudakan oleh Alexander Hare, seorang residen Banjarmasin yang mempekerjakan 3000
orang Jawa untuk mendirikan perkebunan di Banjarmasin (Banjarmasi Enormity).

Ada beberapa dampak negatif dari penjajahan Inggris, karena dalam praktiknya Raffles tidak
benar-benar menghapus sistem monopoli, dan perbudakan. Dampak negatifnya, yakni:
1. Monopoli oleh penjajah menyebabkan terjadinya situasi yang tidak sehat dalam
perdagangan.
2. Timbul persaingan tidak sehat karena pengusaha pribumi dengan modal kecil kalah
bersaing dengan pedagang besar.

5
3. Beban pajak sistem sewa tanah sangat memberatkan dan membuat rakyat semakin
miskin.
4. Kerja rodi, perbudakan, dan monopoli masih dilakukan

6
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem sewa tanah dijalankan oleh Inggris, yaitu pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal
Stamford Raffles. Dalam usahanya untuk menegakkan suatu kebijaksanaan kolonial yang
baru, Raffles ingin berpatokan pada tiga azas, antara lain:

1. Segala bentuk dan jenis penyerahan wajib maupun pekerjaan rodi perlu dihapuskan
dan rakyat tidak dipaksa untuk menanam satu jenis tanaman, melainkan mereka diberi
kebebasan untuk menentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam;
2. Peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai gantinya mereka
dijadikan bagian integral dari pemerintahan kolonial dengan fungsi-fungsi
pememrintahan yang sesuai, perhatia mereka harus terpusat pada pekerjaan-pekerjaan
umum yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Para petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa tanah milik pemerintah.
Untuk penyewaan tanah ini para petani diwajibkan membayar sewa tanah atau pajak
atas pemakaian tanah pemerintah.

3.2 Saran
Dengan mengetahui awal mula sejarah penjajahan Inggris di Indonesia, pembaca diharapkan
dapat mengetahui sejarah awal mula penjajahan Inggris di Indonesia serta sistem apa saja
yang sudah di jalankan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://pustakasimabdi.blogspot.com/2012/08/penjajahan-inggris-di-indonesia.html

http://buihkata.blogspot.com/2012/10/masa-penjajahan-bangsa-inggris-di.html

Anda mungkin juga menyukai