1
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Pada BAB III akan di bahas kesimpulan dan saran dari makalah ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Daftar isi
[sembunyikan]
Tak banyak diketahui tentang orangtua Raffles. Ayahnya, Kapten Benjamin Raffles, terlibat dalam
perdagangan budak di Kepulauan Karibia, dan meninggal mendadak ketika Thomas baru berusia 15
tahun, sehingga keluarganya terperangkap utang. Ia langsung mulai bekerja sebagai
seorang pegawai di London untuk Perusahaan Hindia Timur Britania, perusahaan dagang setengah-
pemerintah yang berperan banyak dalam penaklukan Inggris di luar negeri. Pada 1805 ia dikirim ke
pulau yang kini dikenal sebagaiPenang, di negara Malaysia, yang saat itu dinamai Pulau Pangeran
Wales. Itulah awal-mula hubungannya dengan Asia Tenggara.
4
Raffles di Hindia Belanda[sunting | sunting sumber]
Raffles di 1817
Sewaktu Raffles menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, ia telah mengusahakan banyak hal,
yang mana antara lain adalah sebagai berikut: dia mengintroduksi otonomi terbatas, menghentikan
perdagangan budak, mereformasi sistem pertanahan pemerintah kolonial Belanda, menyelidiki flora
dan fauna Indonesia, meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan Candi
Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya. Tidak hanya itu, demi meneliti dokumen-
dokumen sejarah Melayu yang mengilhami pencarian Raffles akan Candi Borobudur, ia pun
kemudian belajar sendiri Bahasa Melayu. Hasil penelitiannya di pulau Jawa dituliskannya pada
sebuah buku berjudul: History of Java, yang menceritakan mengenai sejarah pulau Jawa. Dalam
melakukan penelitiannya, Raffles dibantu oleh dua orang asistennya yaitu: James Crawfurd dan
Kolonel Colin Mackenzie.
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya
berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling
menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib
(verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah
(landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya
kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia
melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada
tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan
ilmu pengetahuan
Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta
Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda
adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat
ini.