Anda di halaman 1dari 7

Masa kependudukan

Jepang di Indonesia
Anggota kelompok:
• Muhammad Aulia Rachman
• Carrousel Jesslyn
• Natalia Stephanie Christianto
Awal kependudukan

Masa pendudukan Jepang di Indonesia yaitu di mulai pada pada tahun 1942 dan
berakhir dengan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia oleh presiden pertama
kita yaitu Ir. Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.

Akhir masa pendudukan jepang di indonesia


Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Penyerahan Jepang kepada sekutu tersebut telah menandai berakhirnya Perang Dunia 2 di
Pasifik. Hal itu juga menandai berakhirnya masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Kebijakan jepang terhadap rakyat Indonesia pada
prinsipnya diprioritaskan pada dua hal yaitu :
1. Menghapus pengaruh-pengaruh barat di Indonesia
2. Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan
jepang dalam perang Asia Timur Pasifik
1. Kebijakan Militer Kepang dalam Bidang Politik dan Kemiliteran
- Masa awal pendudukannya, Jepang melalukan Japanisasi melalui gerakan 3A yang dipimpin Mr. Syamsudin.-
Jepang ingin mengubah Indonesia sebagai negara militer, sehingga struktur birokrasi dan sistem pemerintahan
Indonesia menjadi sistem pemerintahan militer.-
- Jepang mengangkat seorang Gunseikan, yaitu Hitosyi Imamura dan membentuk polisi militer Jepang yang kasar
dalam menjalankan pemerintahannya.
- Jepang membentuk organisasi-organisasi kemiliteran seperti PETA, Heiho, Seinendan, Keibodan, Seinentai,
Gakukotai, Fujin Seinentai, dan Fujinkai.

2. Kebijakan Militer Jepang dalam Bidang Sosial, Budaya, dan Ekonomi


- Sumber alam dan tenaga kerja Indonesia digunakan sebagai "front home" untuk memenuhi kebutuhan Jepang yang sedang
melawan sekutu.
- Jepang menerapkan kebijakan "Ekonomi Perang" dengan melakukan pengawasan dan perbaikan prasarana ekonomi secara
ketat, dan mengeluarkan peraturan/kebijakan yang mendukung program tersebut (terutama di bidang perkebunan).
- Jepang mengerahkan tenaga kerja dari Indonesia untuk menopang Perang Asia Timur Raya. Awalnya tugas Romusha dilakukan
secara sukarela, namun kebutuhan terus meningkat hingga akhirnya menjadi sebuah keterpaksaan. Rakyat sudah sangat
menderita dan bahkan ada yang dikirim ke luar negeri.
- Januari 1944, Jepang mengenalkan sistem tonarigumi (rukun tetangga), selain itu Jepang berusaha menanamkan nilai
budayanya dan membentuk Jawa Hokokai
3. Pendidikan di Masa Pendudukan Militer Jepang
• Sekolah dasar dijadikan satu dasar yaitu 6 tahun, dan terjadi penghapusan
diskriminasi.
• Sistem pengajaran dan struktur kurikulumnya ditujukan untuk keperluan perang
Asia Timur Raya.
• Jepang mengadakan latihan bagi guru-guru di Jakarta (mengdoktrinasi) mereka
dalam Hakko Iciu.

• Susunan sekolah terbagi menjadi dua, yaitu: sekolah umum dan sekolah guru.
• Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang, misal ikut
kerja bakti (kinrohosyi), mengikuti kegiatan latihan jasmani dan militer,
menjalankan semangat Jepang (Nippon Seishin), menyanyikan lagu Kimigayo,
menghormati bendera Hinomaru, dan gerak badan (taiso) serta seikerei.
4. Perlawanan Rakyat terhadap Jepang
- Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang yang terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan
dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942.
- Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang pada Februari
1944 di bawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa.
- Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang dipimpin oleh seorang
pemimpin Suku Dayak, yaitu Pang Suma. Pertempuran terjadi karena
penindasan yang dilakukan Jepang.
- Perlawanan Rakyat Indramayu terhadap Jepang, tepatnya di Lohbener dan
Sindang. Perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, karena penderitaan rakyat
dan kewajiban menyerahkan hasil panen padi dan adanya romusha.
- Perlawanan Rakyat Blitar terhadap Jepang yang dipimpin Komandan Supriyadi
(komandan organisasi PETA). - Perlawanan Rakyat Bali terhadap Jepang
kebijakan yang dibuat Jepang membuat rakyat Bali merasa terpaksa dan
terkekang.
Bukti

Anda mungkin juga menyukai