Anda di halaman 1dari 19

PETA dalam

PENANGGULANGAN BENCANA

MATERI SOSIALISASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA


KEGIATAN PENGUATAN KELEMBAGAAN
BNPB, 2011
Pentingnya Peta dalam Penanggulangan Bencana
Kasus : terjadi bencana banjir melanda 9 desa (Desa A – Desa I) dengan jumlah
pengungsi (seperti pada Tabel), Pemerintah Daerah hanya punya 2 set untuk Pos
Pengungsi. Di desa mana sebaiknya 2 Pos Pengungsi tersebut didirikan ?

Desa Jumlah Pengungsi


(jiwa)
Peta Desa
A 312

B 221

C 230

D 210

E 187

F 290

G 302

H 319 Jawab : Desa C dan F, dengan asumsi jangkauan lebih mudah

I 269

Jawab : Desa A dan H, dengan asumsi pengungsi terbanyak


Peta dalam Penanggulangan Bencana
Waktu Peta Manajemen Peran BNPB/BPBD

1) Peta Bahaya

Pra Bencana 2) Peta Kerentanan


Manajemen Koordinasi
3) Peta Kapasitas Pelaksana
Risiko
4) Peta Risiko Bencana

Saat Bencana 5) Peta Terdampak Manajemen Komando


6) Peta Distribusi Logistik Darurat

7) Peta Rehabilitasi dan


Pasca Bencana Manajemen Koordinasi
Rekonstruksi
Pemulihan Pelaksanan
Jenis-jenis
Peta dalam Penanggulangan Bencana

1. Peta Bahaya
2. Peta Kerentanan
3. Peta Kapasitas
4. Peta Risiko Bencana
5. Peta Terdampak
6. Peta Distribusi Logistik
7. Peta Rehabilitasi dan Rekonstruksi
8. Peta Indeks Rawan Bencana
1. Peta Bahaya

• Adalah peta yang memuat informasi mengenai tingkat ancaman


terhadap satu jenis bahaya pada suatu daerah pada waktu tertentu.
• Peta ini digunakan sebagai informasi kebencanaan di daerah dan
menjadi tugas BPBD untuk menyusun, menetapkan, dan
menginformasikan peta rawan bencana sesuai dengan UU No. 24 Tahun
2007 Pasal 21 (c).
• Peta ini bersifat dinamis, sehingga harus direvisi tiap waktu tertentu
• Batas informasi berupa region fungsional (tidak mengikuti batas
administrasi)
• Informasi ancaman bahaya ditunjukkan dalam 3 (tiga) kelas, yaitu*) :
- tinggi (warna merah)
- sedang (warna kuning)
- rendah (warna hijau)
*)
kecuali : Peta Rawan Bencana Gunungapi
Contoh : Peta Bahaya Tsunami
2. Peta Kerentanan

• Adalah peta yang memuat informasi


mengenai tingkat kerentanan terhadap
satu jenis ancaman bahaya pada suatu
daerah pada waktu tertentu.
• Peta ini bersifat dinamis, sehingga
harus direvisi tiap waktu tertentu
• Batas informasi berupa region formal *)
(mengikuti batas administrasi misal :
desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi).
• Informasi tingkat kerentanan terhadap
satu jenis ancaman bahaya ditunjukkan
dalam 3 (tiga) kelas, yaitu :
- tinggi (warna merah)
- sedang (warna kuning)
- rendah (warna hijau)
Contoh : Peta Kerentanan Gempabumi
3. Peta Kapasitas
yo
• Adalah peta yang memuat informasi
mengenai tingkat kapasitas terhadap
satu jenis ancaman bahaya pada suatu
daerah pada waktu tertentu.
• Peta ini bersifat dinamis, sehingga
harus direvisi tiap waktu tertentu
• Batas informasi berupa region formal *)
(mengikuti batas administrasi misal :
desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi).
• Informasi tingkat kapasitas ditunjukkan
dalam 3 (tiga) kelas, yaitu :
- tinggi (warna merah)
- sedang (warna kuning)
- rendah (warna hijau)
4. Peta Risiko Bencana

• Adalah peta yang memuat informasi mengenai tingkat risiko terhadap


satu jenis ancaman bahaya pada suatu daerah pada waktu tertentu.
• Digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
dan Rencana Aksinya.
• Peta ini bersifat dinamis, sehingga harus direvisi tiap waktu tertentu
• Merupakan hasil perpaduan antara peta bahaya (hazard map) dan peta
kerentanan (vulnerability map).
• Batas informasi berupa region fungsional (tidak mengikuti batas
administrasi)
• Informasi tingkat kerentanan terhadap satu jenis ancaman bahaya
ditunjukkan dalam 3 (tiga) kelas, yaitu*) :
- tinggi (warna merah)
- sedang (warna kuning)
- rendah (warna hijau)
*)
kecuali : Peta Rawan Bencana Gunungapi
Metodologi Peta Risiko Bencana

BNPB, 2011
5. Peta Terdampak

• Adalah peta yang memuat informasi mengenai wilayah/zona yang


terdampak secara langsung dari satu jenis bencana pada suatu daerah
pada waktu tertentu.
• Penggambaran diperoleh setelah terjadi suatu bencana.
• Peta ini digunakan sebagai dasar operasi tanggap darurat dan
perencanaan pemulihan.
• Batas informasi berupa region fungsional (tidak mengikuti batas
administrasi)
Contoh : Peta Terdampak Lumpur Sidoarjo
Contoh :
Peta Terdampak
Tsunami
di Provinsi Aceh
6. Peta Distribusi Logistik

• Adalah peta yang memuat informasi mengenai distribusi logistik dari


sumber-sumber logistik ke wilayah/zona/lokasi terdampak yang
memerlukan suatu jenis logistik dan waktu tertentu.
• Penggambaran diperoleh setelah terjadi suatu bencana dan setelah
dilakukan suatu kajian dan proses verifikasi.
• Peta ini digunakan sebagai dasar perencanaan pemulihan.
7. Peta Rehabilitasi dan
Rekonstruksi

• Adalah peta yang memuat informasi wilayah/zona/lokasi terdampak


yang direncanakan akan dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pada
waktu tertentu.
• Penggambaran diperoleh setelah terjadi suatu bencana pada saat
dilakukan operasi tanggap darurat.
• Peta ini digunakan sebagai dasar operasi tanggap darurat dan
perencanaan pemulihan.
8. Peta Indek Rawan Bencana

• Adalah peta yang memuat informasi tingkat kerawanan bencana


kabupaten/kota atau provinsi pada suatu daerah pada waktu tertentu.
• Peta ini digunakan sebagai informasi kebencanaan di kabupaten/kota
atau provinsi dibanding dengan wilayah lainnya berdasarkan data DiBI (
www.dibi.bnpb.go.id). Informasi kebencanaan ini digunakan sebagai
dasar penentuan DAK (Dana Alokasi Khusus) bidang kebencanaan oleh
Kementerian Keuangan.
• Peta ini selalu direvisi tiap 2 (dua) tahun.
• Batas informasi berupa region formal (mengikuti batas administrasi)
Contoh : Peta Indeks Rawan Bencana
(Tingkat Provinsi ver. 1 /2009)
TERIMAKASIH
Nama Fasilitator
Jabatan
No. HP
Alamat Kantor
Alamat email

Anda mungkin juga menyukai