Anda di halaman 1dari 32

 

Ketahanan Pangan
dan Gizi dalam
Pencegahan
Stunting
Safrin Khabila, S.Tr.Gz
MASALAH GIZI

ISU MASALAH
GIZI :
 GIZI BURUK
 GIZI KURANG
 STUNTING
 OBESITAS

GIZI INVESTASI
BANGSA
“ Jangan sampai ada lagi yang
namanya gizi buruk. Tidak ada
anak yang sepantasnya
kekurangan gizi di negara
berpendapatan menengah
seperti sekarang ini”
(Presiden Joko Widodo, 2017)
STUNTING

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam


kandungan dan pada masa awal anak lahir
(1000 HPK), tetapi stunting baru nampak
setelah anak berusia 2 tahun
DAMPAK STUNTING

Berhubungan dengan kematian pada 5-6


dari 10 balita (54% kematian)

Berhubungan dengan 1-2 angka kesakitan


dari 10 balita (16.6% kesakitan)
SEMUA ANAK DAPAT MENCAPAI
TINGGI BADAN DAN
KECERDASAN POTENSIALNYA

HARUS DIPERSIAPKAN DENGAN CERMAT, SEJAK KAPAN?


1000 HPK ?

Perkembangan Perkembangan
8 minggu pertama sejak penting sebagian penting sebagian
pembuahan organ berlanjut
terjadi pembentukan semua
organ berlanjut
sampai akhir sampai 2 tahun
cikal bakal organ tubuh kehamilan
pertama kehidupan
PIRING MAKANKU

PENERAPAN DALAM PEMBINAAN POLA MAKAN


KELUARGA BERBASIS MENU GIZI SEIMBANG
PIRING MAKANKU
1/3 1/3

2/3 2/3
REKOMENDASI PEMBERIAN MP ASI
YANG DIANJURKAN

MP-ASI adalah memberikan makanan selain ASI, ketika bayi sudah berusia 6 bulan, ASI saja
tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizinya, oleh sebab itu makanan lain harus
diberikan bersama dengan ASI untuk mencegah terjadinya stunting. Makanan lain inilah yang
disebut makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur
(per hari) Setiap kali makan (kekentalan/
konsistensi)
Mulai berikan 2-3 kali makan Mulai dengan 2 Bubur Kental
Makanan ditambah ASI - 3 sendok
tambahan makan
ketika anak Mulai dengan
berusia 6 bulan pengenalan
rasa dan secara
perlahan
Tingkatkan
jumlahnya
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur
(per hari) Setiap kali makan (kekentalan/
konsistensi)
Dari usia 6 sampai 2-3 kali makan 2 sampai 3 sendok Bubur kental /
9 bulan Ditambah ASI makan penuh makanan keluarga
1-2 kali makanan setiap kali makan yang dilumatkan
selingan Tingkatkan secara
perlahan sampai ½
(setengah)
mangkuk
berukuran 250 ml
± 5 sendok makan
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur
(per hari) Setiap kali (kekentalan/
makan konsistensi)
Dari usia 9 sampai 3-4 kali makan ½ (Setengah) Makanan keluarga
12 Bulan Ditambah ASI sampai ¾ (tiga yang dicincang
1-2 kali makanan perempat) mangkuk /dicacah. makanan
selingan berukuran 250 ml dengan potongan
± 9 sendok makan kecil yang dapat
dipegang
Makanan yang diiris-
iris
Usia Frekuensi Berapa banyak Tekstur
(per hari) Setiap kali (kekentalan/
makan konsistensi)

Dari usia 12-24 3 sampai 4 kali ¾ (tiga perempat) Makanan yang diiris-
bulan makan ditambah ASI sampai 1 (satu) iris
1-2 kali makanan mangkuk ukuran Makanan keluarga
Selingan 250 ml
± 12 sendok
makan
Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut perlu
ketahanan pangan yang kuat di tingkat keluarga
Definisi ketahanan pangan dan gizi

Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya


kebutuhan Pangan dan Gizi bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam,
memenuhi kecukupan gizi, merata dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk mewujudkan status gizi yang baik agar
dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Undang-undang terkait
Rencana Strategis Badan
Ketahanan Pangan Tahun
2015-2019 disusun sesuai
dengan arahan:
Permentan No.
19/HK.140/4/2015 tentang
Renstra Kementerian
UU No.17/2007 tentang Pertanian Tahun 2015-2019,
RPJPN 2005-2025 untuk mewujudkan ketahanan
pangan yang berlandaskan
kedaulatan pangan dan
kemandirian pangan.
Prinsip-prinsip Pokok UU 18/2012
Tentang Pangan :

Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi


kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat
secara adil, merata, dan berkelanjutan (ps3)

Berdasarkan
• Kedaulatan Pangan
• Kemandirian Pangan, dan
• Ketahanan Pangan
Kedaulatan dan kemandirian Pangan

Kedaulatan pangan berarti bahwa kita memproduksi dan


memasarkan bahan makanan kita sendiri, sementara
surplus produksi diekspor.

Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan


bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka
ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di
tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan
lokal secara bermartabat
Perwujudan Ketahanan Pangan

1 2 3
Ketersediaan Keterjangkauan Pemanfaatan
pangan yang pangan dari aspek pangan atau
berbasis pada fisik dan ekonomi konsumsi pangan
pemanfaatan oleh seluruh dan gizi untuk
sumber daya lokal masyarakat secara hidup sehat, aktif,
secara optimal; mudah dan produktif.
INISIASI GERAKAN KETAHANAN PANGAN
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220413204911-307-784511/terapkan-urban-farming-kota-semarang-jadi-pilot-project-pbb

Kota semarang
sebagai pilot project
PBB sebagai
percontohan
transformasi
ketahanan pangan
melalui upaya urban
farming
Tujuan : kemandirian pangan
https://semarang.bisnis.com/read/20220201/535/1495267/urban-farming-jadi-upaya-peningkatan-ketahanan-pangan-kota-semarang
BANGUN KEBUN GIZI
1. Menentukan kebutuhan pangan dengan memperhatikan jumlah anggota keluarga di rumah.
2. Memastikan ketersediaan sarana-prasarana untuk memasak termasuk alternatif bahan bakarnya.
3. Menentukan lahan untuk digunakan menanam tanaman lokal.
4. Menyediakan media tanam, tentunya bagi yang tidak punya pekarangan lias bisa menggunakan
poly bag, menanam hidroponik, atau memanfaatkan barang-barang bekas yang di isi tanah
sebagai media tanam.
5. Memilih bibit tanaman yang dapat dipanen dalam waktu singkat (20-30 hari) seperti bayam,
selada, sawi. Kemudian menanam tanaman yang masa berbuahnya panjang seperti cabai, rawit,
tomat, dan Lain-lain.
6. Penyemaianan benih dan pemupukan. Penyemaian dilakukan dengan menyiram tanaman pagi
dan sore hari, Pemupukan bisa memanfaatkan sampah makanan dari dapur seperti bekas
potongan sayuran, pupuk kandang, dan lain-lain.
7. Perawatan dan panen.
BUDIKDAMBER
IKAN BUDIKDAMBER
• Ikan lele
• Ikan patin
• Ikan sepat
• Ikan betok
• Ikan gabus
• Ikan gurami

Untuk jenis ikan lain masih perlu dilakukan kajian ketahananya


terhadap kondisi minim oksigen
Kemandirian dan keberlanjutan

Re-Grow Pembibitan
Menumbuhkan dari sisa Menyediakan bibit yang
sayuran di dapur siap ditanam dan dirawat

Menyokong ketahanan pangan


Keberlanjutan
Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi Benih didapat dari hasil kebun dan
keluarga dari halaman rumah sendiri dapur sendiri
Siklus organik
Memisahkan
sampah organik

Memanfaatkan
dengan
Makanan
mengompos atau
re-grow

Media tanam/
Masak menumbuhkannya
kembali

Panen Tanaman
Tujuan
 Menyokong ketahanan pangan keluarga karena masyarakat dapat menyediakan pangan bergizinya sendiri, mudah
dijangkau dan indah.
 Menyokong ekosistem pangan lokal dan ekonomi masyarakat
 Trauma healing, melatih kepekaan rasa dan menguatkan interaksi social
 Menghargai proses sehingga tidak mudah menyisakan makanan
 Menciptakan agen perubahan dan lapangan kerja

Kurangi Pisahkan Manfaatkan Lainnya

Mengurangi kemasan Memisahkan Memanfaatkan lahan 1. Mendorong terciptanya


Mengurangi sampah pekarangan dan lahan lingkungan yang bersih
sampah sisa dan sehat.
dapur lewat pengomposan tidur memanfaatkannya
makanan dan 2. Memahami dan
dan re-grow dengan menumbuhkan
pengurangan jejak ekologi tumbuhan kembali mempraktikkan teknik
dan karbon dengan Memisahkan menyediakan media berkebun sederhana.
mengubah cara kita sampah kemasan tanam dan pupuk cair 3. Meraih pertumbuhan
memproduksi dan yang bisa di gunakan sendiri lewat teknologi ekonomi dan
mengkonsumsi makanan sederhana. pembangunan
kembali untuk media
berkelanjutan
tanam

Memenuhi target point ke 12 SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu, mereduksi sisa makanan dan
memastikan bahwa setiap orang sadar gaya hidup yang berkelanjutan secara harmonis dengan alam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai