Epidemiologi K3
Ukuran - ukuran epidemiologi
Mengenalkan konsep-konsep dasar
epidemiologi dalam terapan-terapan K3
Memahami konsep-konsep terapan K3
dilapangan
Memahami ukuran-ukuran yang digunakan
dalam epidemiologi K3
Terapan K3 merupakan fungsi:
pencegahan/preventive; promotif, kuratif dan
rehabilitatif
Diperlukannya upaya yang terus menerus untuk
merecord dan memantau kasus-kasus kecelakaan
kerja & penyakit akibat kerja yang digunakan untuk
evaluasi
Demand industri untuk memberikan program
pencegahan (intervensi) timbulnya kecelakaan dan
atau PAK
Surveillance K3 digperlukan untuk menjalankan proses peningkatan yang
berkelanjutan pada suatu upaya manajemen.
Policy
Planning
Implementation
Evaluation
Review
5
UU No.13 Tahun 2003
UU No.1 tahun 1970
Permenakertrans No.13/Men/X/2011
Treatment
Rehab & Man
TERTIARY Cacat
PREVENTION
Jamsostek
Tujuan:
– Mengidentifikasi dan mengestimasi besar dari suatu
masalah
– Mengidentifikasi kelompok berisiko rendah dan tinggi
– Memantau trend sejalan dengan waktu dan tempat
– Mengidentifikasi kasus, kelompok tertentu, tempat
kerja untuk ditindak lanjuti
– Mengidentifikasi penyakit baru dan gejalanya
– Mengidentifikasi adanya risiko-risiko baru
Kegunaan
– Membuat prioritas pengendalian masalah masalah
kesehatan/keselamatan
– Mengevaluasi progress, keberhasilan atau kegagalan
dari intervensi dan program
– Membuat perencanaan data untuk efektifitas dan
analisa keuntungan
– Membuat dugaan (hipotesis) berdasarkan analisa
hubungan antara penyakit dan faktor pajanan
Epi = tentang; demos = rakyat; logos = ilmu
Epidemiologi adalah studi yg mempelajari distribusi dan
determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi
serta penerapannya untuk pengendalian masalah masalah
kesehatan (Beaglehole & Bonita 2001, CDC 2002, Murti 2003)
TENAGA
KERJA
PROSES
BAHAN ALAT
POLUSI LINGKUNGAN
1. Sumber bahaya di tempat kerja
2. Risiko K3
3. Outcome dari proses produksi
a. Insiden (Incident) = No loss accident
b. Kecelakaan (Accident) = Loss accident
c. Gangguan Kesehatan
d. Occupational Diseases
Bahaya data surveilans dapat melengkapi surveilans
penyakit baik untuk penelitian untuk membangun atau
mengkonfirmasi hubungan bahaya penyakit, serta untuk
aplikasi kesehatan masyarakat
Identify risks
• What can happen?
•How can it happen?
Communicate and consult
Analyse Risk
Determine existing control
Evaluate Risk
• Compare againts criteria
• Set risk priorities
yes
Assess risk Accept
Risk?
no
TREAT Risk
1. Identify treatment option 4. Prepare treatment plan
2. evaluate treatment options 5. Implement Plan
3. select treatment options
LEMBAR - 1
Tujuan utama surveilans kesehatan kerja adalah untuk
mengidentifikasi kejadian dan prevalensi penyakit akibat
kerja dikenal dan cedera
47
Penilaian sifat, besarnya dan distribusi penyakit akibat
kerja dan cedera di suatu area
Pengumpulan data prevalensi kejadian dan memungkinkan
analisis kecenderungan penyakit akibat kerja dan cedera
di antara kelompok yang berbeda,
berbeda di tempat yang berbeda
dan selama periode waktu yang berbeda.
Mendeteksi tren seperti ini berguna untuk menentukan
kontrol dan prioritas penelitian dan strategi, dan untuk
mengevaluasi efektivitas dari setiap intervensi yang
dilakukan (Baker, Melius and Millar 1988).
Epidemiologi
Studi kilas balik, berdasarkan disease oriented atau
agent oriented
Distribusi penyakit, cedera atau mati menurut orang,
tempat & waktu
Analisis Risiko
Bahan khusus atau kasus tertentu
Estimasi risiko kuantitatif
Bagian dari manajemen risiko
Pertimbangan legislasi dan regulasi pengendalian
dampak lingkungan terhadap kesehatan
Analisa Resiko Epidemiologi Lingkungan
Paparan risk agent dinyatakan Paparan tidak harus dinyatakan
sebagai asupan (intake) sebagai asupan
Konsentrasi risk agent dibutuhkan,
Dibutuhkan konsentrasi risk agent,
tapi antropometri & pola aktivitas
antropometri & pola aktivitas
tidak harus
Risiko arsinogenik & Risiko karsinogenik &
nonkarsinogenik dibedakan nonkarsinogenik tidak dibedakan
Tidak menguji
Menguji hubungan/pengaruh
hubungan/pengaruh lingkungan
lingkungan terhadap kesehatan
terhadap kesehatn
Besaran risiko tidak berarti Besaran risiko dibaca directly
directly proportional proportional
Kuantitas risiko digunakan untuk Manajemen & komunikasi risiko
1. Tetapkan kekerapan penyakit
2. Konfirmasi diagnosis
3. Tetapkan definisi kasus
4. Analisis data tentang waktu, tempat dan orang
5. Tetapkan kelompok rentan
6. Buat hipotesis yang menjelaskan Paparan spesifik dan
penyakit yang diakibatkan
7. Uji hipotesis dengan statistik
8. Bandingkan hipotesis dan fakta yang diketahui
9. Lakukan pengendalian dan pencegahan
10. Rencanakan studi yang lebih sistematik
11. Siapkan laporan tertulis
INSTRUMENTASI
&
PENGUKURAN
Rancangan penelitian
Operasionalisasi
INSTRUMENTASI
55
Kumpulkan informasi:
Kapan pekerja mulai sakit
Dimana mereka mendapatkan penyakit
Karakteristik pekerja
1) Jenis bahan kimia risk agent;
2) Dosis referensi untuk setiap jenis bahan kimia risk
agent;
3) Media lingkungan tempat risk agent berada (udara,
air, tanah, pangan);
4) Konsentrasi risk agent dalam media lingkungan
yang bersangkutan;
5) Jalur-jalur pemajanan risk agent
6) Populasi dan sub-sub populasi yang berisiko;
7) Gangguan kesehatan berindikasikan efek Paparan
risk agent
Informasi deskriptif tidak sepenuhnya
mengindikasikan faktor risiko, lakukan
metode analitik:
Tetapkan kekerapan dan perbandingan
Perbandingan sakit dan sehat
Perbandingan exposed and unexposed
Sering memerlukan pemeriksaan penunjang
Tindakan dan pengobatan tidak selalu harus
menunggu konfirmasi
Konfirmasi merupakan hasil gabungan
pemeriksaan
Informasi deskriptif tidak sepenuhnya
mengindikasikan faktor risiko, lakukan
metode analitik:
▪ Tetapkan kekerapan dan perbandingan
▪ Perbandingan sakit dan sehat
▪ Perbandingan exposed and unexposed
Sering memerlukan pemeriksaan penunjang
Tindakan dan pengobatan tidak selalu harus
menunggu konfirmasi
Konfirmasi merupakan hasil gabungan
pemeriksaan
Gunakan gejala dan tanda klinis, dan teknik
laboratorium dan penunjang lain
Pada tahap ini lebih baik pendekatan
sensitivitas tinggi
Gunakan definisi kasus sederhana untuk
memulai tindakan
Kapan pekerja pertama kali sakit
Dimana mereka terkena paparan yang
diduga penyebab
Riwayat pekerjaan sebelumnya.
Bagaimana karakteristik pekerja yang
sakit
Lakukan sesegera mungkin, terutama yang
toksik dan irreversibel
Terkadang tanpa harus menunggu informasi
lengkap
Selalu direview bila ada informasi baru
Dokumen kegiatan
Catatan pencapaian
Dokumen potensi isu medis dan legal
Review sistematik yang memerlukan analisis lanjut
Sebagai pedoman untuk pengendalian dan
pencegahan lanjut
68
Ukuran Epidemiologi
• Frequency How much disease?
– prevalence
– incidence
• Association More disease
– Risk difference among exposed?
– Risk ratio
– Odds ratio
73
Jumlah cidera dgn hilang waktu kerja x 1,000,000
FR =
Total person-hours worked
74
Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000
SR =
Total person-hours worked
75
75
Frekwensi Rate
AVTLR =
Severity Rate
76
76
Jumlah tenaga kerja 500 orang tenaga kerja; Total jam kerja 50
minggu dengan 48 jam kerja setiap minggunya; mengalami 60
kali kecelakaan kerja dalam setahun. Dikarenakan penyakit,
kecelakaan dan sebab-sebab lain, tenaga kerja tidak masuk
kerja sebanyak 5% dari seluruh waktu kerjanya.
Jadi besarnya jam-kerja orang seluruhnya (500 x 50 x 48 =
1.200.000) masih harus dikurangi 5% dan menjadi 1.140.000.
Oleh karena itu, maka :
F = = 52,63 (dibulatkan menjadi 53).
Angka frekuensi kecelakaan tersebut menunjukkan, bahwa
dalam setahun terjadi 53 peristiwa kecelakaan pada setiap
1.000.000 jam-kerja orang.
Frekwensi Rate x Severity Rate
FSI =
1000
78
78
Safe-T Score =
FR Sekarang - FR Sebelumnya
Frekwensi Rate Sebelumnya
79
79
Safe-T-score tidak memiliki dimensi khusus. Safe-T-
Score positif menunjukkan keadaan yang memburuk,
dan sebaliknya jika angka Safe-T-Score negatif
menunjukkan keadaan membaik.
a. STS antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan
perubahan berarti
b. STS diatas +2,00 menunjukkan keadaan
memburuk
c. STS dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang
membaik
HANYA SARANA PENUNJANG EVALUASI
TIDAK UNTUK DIGENERALISIR
TIDAK UNTUK STANDAR
KEAMANAN/KESELAMATAN
TIDAK MEMPERHITUNGKAN KASUS-KASUS KECIL
DAN KEJADIAN ‘NEAR MISSES’
TIDAK MEMPERHITUNGKAN ASPEK KUMULATIF
BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
82
• Apakah penyakit lebih banyak pada
terexpose?
– Bandingkan frekuensi pada terexpose1
dan tidak terexpose
• Difference
– Risk Difference RD I1 I 0 0=no effect
• Ratio
I1
– Risk Ratio RR 1=no effect
I0
– Odds Ratio Odds1
OR 1=no effect
Odds0
IP1 IR1t IR1
RR IRR
IP0 IR0 t IR0