Anda di halaman 1dari 11

Hukum Pajak

Pratama Herry Herlambang, S.H., M.H.


Teori Pemungutan Pajak
Guna memberikan dasar menyatakan keadilan kepada hak negara untuk memungut
pajak dari rakyatnya:

01 Teori Asuransi
Dalam perjanjian asuransi diperlukan pembayaran
premi. Premi tersebut dimaksudkan sebagai
pembayaran atas usaha melindungi orang dari segala
kepentingannya, misalnya keselamatan atau
keamanan harta bendanya.

Teori asuransi ini menyamakan pembayaran pajak


dengan pembayaran premi.

02 Teori Kepentingan
Memperhatikan beban pajak yang harus dipungut dari
masyarakat. Pembebanan ini harus didasarkan pada
kepentingan setiap orang pada tugas pemerintah
termasuk perlindungan jiwa dan hartanya.

Oleh karena itu, pengeluaran negara untuk


melindunginya dibebankan pada masyarakat.
Teori Pemungutan Pajak
Guna memberikan dasar menyatakan keadilan kepada hak negara untuk memungut
pajak dari rakyatnya:

03 Teori Daya Pikul


Dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-
jasa yang diberikan oleh negara kepada masyarakat
berupa perlindungan jiwa dan harta bendanya. Oleh
karena itu, untuk kepentingan perlindungan, maka
masyarakat akan membayar pajak menurut daya pikul
seseorang.

04 Teori Bakti
Berdasarkan pada pertimbangan bahwa negara
mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak. Di lain
pihak, masyarakat menyadari bahwa pembayaran
pajak sebagai suatu kewajiban untuk membuktikan
tanda baktinya terhadap negara. Dengan demikian,
dasar hukum pajak terletak pada hubungan
masyarakat dengan negara.
Teori Pemungutan Pajak
Guna memberikan dasar menyatakan keadilan kepada hak negara untuk memungut
pajak dari rakyatnya:

05 Teori Asas Daya Beli


Mendasarkan bahwa penyelenggaraan kepentingan
masyarakat yang dianggap sebagai dasar keadilan
pemungutan pajak, sehingga lebih menitikberatkan
pada fungsi mengatur.
Pembagian Pajak

Pajak Subyektif dan Obyektif: Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung (Administratif)
Pajak subyektif sangat dipengaruhi oleh status pribadi wajib pajak Pajak langsung dipungut berdasarkan SKP (kohir), sehingga tidak
(subyek), keadaan kawin dan tidak kawin; jumlah tanggungan; dapat digeser kepada orang lain, contoh PPh, PBB pajak tidak
utang pribadi; pengeluaran rumah tangga, sifat pekerjaan, contoh: langsung dipungut tidak berdasar SKP (kohir), sehingga dapat
PPh. Sedangkan Pajak Obyektif bergantung pada keadaan obyek dilimpahkan kepada orang lain, contoh PPN, Cukai dll.
tanpa dipengaruhi keadaan subyek pajak: PKB, PPI, Cukai Rokok,
PBB Dll.

Pajak Pusat dan Pajak Daerah (Pemungut dan Pengguna)


• Pajak Pusat (Pajak Negara) yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada ditangan pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara. Misalnya Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan
Bangunan.
• Pajak Daerah yaitu pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah dan digunakan untuk kepentingan pembiayaan rumah
tangga pemerintah daerah tersebut.
• Pajak Propinsi yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Tingkat I ( Propinsi ), misalnya Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor.
• Pajak Kabupaten / Kota yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah Tingkat II ( Kabupaten / Kota ), misalnya Pajak Hotel, Pajak
Restoran dan Pajak Hiburan.
Sistem Pemungutan Pajak
Pada dasarnya terdapat 3 cara / sistem yang dipergunakan untuk menentukan siapa yang menghitung dan menetapkan
jumlah pajak yang terutang oleh seseorang, yaitu:

Official Assesment System


Yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang oleh
wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh aparat pajak atau fiskus.

Self Assesment System


Yaitu sistem pemungutan pajak dimana wewenang menghitung besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak diserahkan oleh fiskus kepada wajib pajak yang
bersangkutan.

With Holding System


Yaitu sistem pemungutan pajak yang menyatakan bahwa jumlah pajak yang terutang
dihitung oleh pihak ketiga (yang bukan wajib pajak dan juga bukan aparat pajak
/fiskus).
Sistem Pemungutan Pajak

Official Assesment System


Merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak. Ciri-cirinya:
• Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus;
• Wajib pajak bersifat pasif;
• Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus.
Sistem Pemungutan Pajak

Self Assesment System


Merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada wajib
pajak untuk menentukan sendiri besaran pajak yang terutang, ciri-cirinya:
• Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada wajib
pajak itu sendiri;
• Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang
• Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
Sistem Pemungutan Pajak

With Holding System


Merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak, ciri-cirinya:
• Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada pihak
ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak;
Stelsel Pajak
Apakah yang dimaksud dengan stelsel pajak??

Terdapat 3 Stelsel Pajak, yaitu:

1 Riel Stelsel atau Stelsel Nyata

2 Fictieve Stelsel atau Stelsel Anggapan

3 Mix Stelsel atau Stelsel Campuran


َ ‫ك َأاَّل تَ ْعبُ ُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َدي ِْن ِإحْ ٰ َسنًا ۚ ِإ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِعن َد‬
‫ك ْٱل ِكبَ َر َأ َح ُدهُ َمٓا‬ َ َ‫وَق‬
َ ُّ‫ض ٰى َرب‬
‫ف َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُل لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِري ًما‬ ٍّ ‫َأ ْو ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َمٓا ُأ‬

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu
bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. al-Isra’ : 23).

Anda mungkin juga menyukai