MARIA
MAYKEL
Keperawatan Jiwa II
PENYEBAB
Abu Huraerah2 menyebutkan ada beberapa penyebab munculnya anak jalanan, antara lain:
(1) Orang tua mendorong anak bekerja, dengan alasan untuk membantu ekonomi;
(2) Kasus kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak oleh orang tua semakin meningkat sehingga anak lari ke jalanan; (3)
Anak terancam putus sekolah karena orang tua tidak mampu membayar uang sekolah;
(4) Makin banyak anak yang hidup di jalanan karena biaya kontrak rumah mahal/meningkat;
(5) Timbulnya persaingan dengan pekerja dewasa di jalanan, sehingga anak terpuruk melakukan pekerjaan berisiko tinggi
terhadap keselamatannya dan eksploitasi anak oleh orang dewasa di jalanan;
(6) Anak menjadi lebih lama di jalanan sehingga timbul masalah baru; atau
(7) Anak jalanan jadi korban pemerasan, dan eksploitasi seksual terhadap anak jalanan perempuan.
BEBERAPA FAKTOR:
1. Tingkat Mikro (immediate causes) :Pada tingkat ini, biasanya anak menjadi anak jalanan disebabkan faktor internal
dalam keluarga, yaitu: (a) Keluarga mengalami kesulitan ekonomi; (b) rang tua mengalami perceraian
2. Tingkat Messo (Underlying Causes) :Pada tingkat Messo, faktor penyebab dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a)
Masyarakat atau komunitas miskin mempunyai pola hidup dan budaya miskinnya sendiri. Pola hidup yang tidak teratur
dan memandang anak sebagai aset untuk menunjang hidup keluarga yang menyebabkan hilangnya kebutuhan-kebutuhan
anak sesuai tugas perkembangannya. Akibatnya anak kadang harus bekerja dan tidak bersekolah. Tidak ada orientasi masa
depan yang menyebabkan mereka dalam kondisi yang rentan dalam berbagai hal; (b) Pola urbanisasi ke Kota-kota besar
tanpa perbekalan yang memadai; (c) Penolakan masyarakat terhadap anak jalanan sebagai calon kriminal.
3. Tingkt Makro (basic causes)
a.Ekonomi
b.Pendidikan
MASALAH ANAK JALANAN
Anak jalanan cenderung rawan terjerumus dalam tindakan salah. Salah satu perilaku
menyimpang yang populer di kalangan anakanak jalanan adalah harga diri
rendah,frustasi,penampilan kotor, mempergunakan hasil uang mengamen untuk mabuk-
mabukan ,ngelem.
Pelaksanaan Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 dalam Pembinaan Anak
Jalanan di Kota Makassar
Sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam upaya pembinaan anak jalanan di Kota Makassar,
maka dikeluarkan Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak
Jalanan, Gelandangan, Pengemis, dan Pengamen di Kota Makassar. Perda ini diharapkan
mampu menjadi landasan hukum yang efektif dalam pembinaan anak jalanan di Kota
Makassar sehingga Kota Makassar menjadi kota bebas anak jalanan.
DALAM GARIS BESAR, ALTERNATIF MODEL
PENANGANAN ANAK JALANAN MENGARAH KEPADA 4 JENIS MODEL, YAITU:
1. Street-centered intervention. Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di jalan, dimana anak-anak jalanan bisa
beroprasi. Tujuannya agar dapat menjangkau dan melayani anak di lingkungan terdekatnya, yaitu di jalan.
2. Family centered intervention. Penanganan anak jalanan yang difokuskan pada pemberian bantuan sosial atau
pemberdayaan keluarga sehingga dapat mencegah anak-anak agar tidak menjadi anak jalanan atau menarik anak jalanan
kembali ke keluarganya.
3. Instutional centered invention. Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di lembaga (panti), baik secara sementara
(menyiapkan reunifikasi dengan keluarganya) maupun permanen (terutama jika anak jalanan sudah tidak memiliki orang
tua atau kerabat). Pendekatan ini juga mencakup tempat berlindung sementara atau rumah singgah yang menyediakan
fasilitas panti dan asrama adaptasi bagi anak jalanan.
4. Community centered intervention. Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di sebuah komunitas. Melibatkan program-
program community development untuk memberdayakan masyarakat atau penguatan kapasitas lembaga-lembaga sosial di
masyarakat dengan menjalin networking melalui berbagai institusi baik di lembaga pemerintah maupun lembaga sosial di
masyarakat.
7
DIAGNOSA
1.Harga diri rendah
2.Defisit perawatan diri
3.Resiko perilaku kekerasan
Intervensi :
Harga diri rendah
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
TINDAKAN :
1.bina hubungan saling percaya ,salam terapeutik,perkenalan diri
2. jelaskan tujuan interaksi ,ciptakan lingkungan yang tenang
3. buat kontrak yg jelas (waktu,tempat dan topik pembicaraan)
4.beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
5.sediakan waktu untuk mendengarkan klien
6.katakan kepada klien bahwa dirinya adlh seseorang yang berharga dan bertanggung
jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
2. Klien dapt mengidentifikasi kemampuan dan aspek positiff yang dimiliki
TINDAKAN :
2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Hindarkan memberibpenilaia negative setiap bertemu klien
4. Utamakan memberi pujian yang realistis
5. Klien dapat menilia kemampuandan aspek positif yang dimiliki
9
• Astri, H. (2014). KEHIDUPAN ANAK JALANAN DI INDONESIA : FAKTOR PENYEBAB , TATANAN HIDUP The Live of
Street Children : Causative Factors , Way of Life and Vulnerability to Have Deviant Behaviour Herlina Astri. 05.
• Makassar, K., Sosial, P. P., Sosial, P. P., Jalanan, A., & Supremasi, J. (2008). STUDI TENTANG ANAK JALANAN
( Tinjauan Implementasi Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan ,
Gelandangan , Pengemis , dan Pengamen di Kota Makassar ) Oleh : SAKMAN. 3, 201–221.
• Mugianti, S., Winarni, S., & Pangestuti, W. D. (2018). Faktor penyebab remaja menjadi anak jalanan. 7(1), 25–31.
• Rokhani, O. S., Studi, P., Hukum, I., Hukum, F., & Surakarta, U. M. (2018). PROBLEMATIKA ANAK JALANAN DI KOTA
LAYAK ANAK ( Studi Kasus Anak Jalanan di Kota Surakarta ). 08, 152.
• Sosiologi, P. S., Ilmu, F., Surabaya, U. N., Sosiologi, P. S., Ilmu, F., & Surabaya, U. N. (2016). EKSPLOITASI ANAK
JALANAN ( Studi Kasus Pada Anak Jalanan di Surabaya ) Emy Sukrun Nihayah Martinus Legowo. 04, 1–9.
• Triazvary, D. A. (2017). Upaya penanggulangan masalah kesejahteraan anak jalanan di yayasan setara skripsi.
• Musmini, S. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN TERINTERGRASI
DENGAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA.
• F.O.ESAMAI, S. O. A. and. (2001). Health Problems Of Street Children In Eldoret,Kenya.