https://en.wikipedia.org/wiki/Parliament_of_the_World
%27s_Religions
2. Dialog Kelembagaan
• Dialog antara wakil-wakil
institusional berbagai organisasi
agama
• Sering dilakukan untuk masalah-
masalah mendesak yang
dihadapi umat beragama yang
berbeda
• Di Indonesia, ini melibatkan
https://pgi.or.id/pgi-kwi-dan-mui-tokoh-agama-harus-mewarta-
MUI, PGI, KWI, WALUBI, dll. dengan-wajar-dan-damai/
3. Dialog Teologi
• Mencakup pertemuan-
pertemuan untuk membahas
persoalan-persoalan teologis dan
filosofis
• Umumnya diselenggarakan
kalangan intelektual atau
organisasi yang dibentuk untuk
mengembangkan dialog
antaragama seperti interfidei,
paramadina, LKiS, LP3M, MADIA,
dll. https://www.republika.co.id/berita/pjo9gl384/ini-pedapat-
para-tokoh-agama-soal-kerukunan-hidup-beragama
4. Dialog dalam Masyarakat
• Pada umumnya berkonsentrasi
pada penyelesaian “hal-hal
praktis dan aktual” dalam
kehidupan yang menjadi
perhatian bersama
• Diselenggarakan baik oleh LSM,
NGO, atau dalam perjumpaan
sehari-hari
https://cdn-img.jatimtimes.com/images/
2017/06/26/468774bf-e8c2-45ec-af3a-eb166e299a66VPsEc.jpg
5. Dialog Kerohanian
• Dialog yang bertujuan untuk
menyuburkan dan
memperdalam kehidupan
spiritual di antara berbagai
agama
• Bisa berbentuk doa bersama
dalam momen-momen tertentu,
mis. Pekan Doa Sedunia, HUT RI,
dll.
https://bali.tribunnews.com/2018/05/16/ratusan-umat-lintas-
agama-ikuti-doa-bersama-di-puja-mandala
Pertanyaan True-False Sesi 2
5. World Conference on Religion and Peace (WCRP)
merupakan salah satu contoh dialog dalam tataran “Dialog
dalam Masyarakat”
6. Dialog yang sering dilakukan untuk masalah-masalah
mendesak yang dihadapi umat beragama yang berbeda
ialah dialog kelembagaan.
7. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) didirikan pada
30 November 1967 oleh Menteri Agama K.H.M. Dachlan.
Dialog Aksi Demi Kesejahteraan Umat
Manusia: Apa yang Bisa Kita Lakukan?
• Sikap Umum
• Sikap di Rumah
• Sikap di Kampus
• Sikap di Masyarakat
Sikap Umum
• Menghormati hak dan kewajiban umat agama lain
• Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan agama
• Tidak menghalangi umat beragama lain yang sedang beribadah
• Menghargai hari besar umat agama lainnya
• Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat bergama
• Menghormati orang lain yang sedang berpuasa dengan tidak makan atau minum di dekatnya
• Tidak mengolok-olok ajaran agama lain
• Membantu sesama masyarakat tanpa melihat latar belakang agamanya
• Tidak mencampuradukkan tata cara beribadah dari agama yang berbeda dengan embel-embel
‘toleransi’
• Tidak mempersekusi/mengganggu umat bergama lain yang beribadah
Contoh Toleransi di Rumah
• Saling menyayangi antaranggota keluarga di rumah, meskipun ada perbedaan
agama/keyakinan
• Anak-anak harus berbakti pada kedua orangtua di rumah apapun ajaran agamanya
• Orangtua harus menyayangi dan bersikap adil terhadap anak-anaknya meskipun
berbeda keyakinan
• Menghargai pendapat dan pemikiran dari anggota keluarga lain
• Menghormati anggota keluarga yang lebih tua, seperti kakak, bapak, dan ibu
• Saling membantu antaranggota keluarga
• Mengajarkan pendidikan moral dan agama sejak dini
• Tidak memaksakan keinginan pada anggota keluarga lain
• Menghargai anggota keluarga yang berbeda agama/keyakinan
Contoh Toleransi di Kampus
• Tidak memilih-milih teman berdasarkan identitas keagamaan atau kesukuan
• Sekolah memberikan pendidikan agama yang sesuai dan menanamkan sikap
inklusif
• Berbuat baik kepada semua teman tanpa kecuali
• Menghormati teman lain yang sedang berdoa, beribadah, atau berpuasa
• Menghormati guru dan tenaga didik lain yang lebih tua
• Memberi waktu bagi siswa untuk menjalankan ibadah sesuai agama masing-
masing
• Menjenguk teman yang sakit
Contoh Sikap Toleransi di Masyarakat
• Berbuat baik kepada tetangga tanpa membeda-bedakan agama atau suku
• Ikut serta dalam kegiatan bersama seperti kerja bakti dan 17-an
• Menghormati orang dari agama lain yang sedang beribadah, tidak mengganggu (mis.
membuat kebisingan, lewat secara tidak sopan, dll)
• Menghargai pendapat warga lain yang berlainan ketika mengadakan rapat atau musyawarah
• Memberi bantuan terhadap korban bencana alam dan bersedia menerima bantuan tanpa
melihat latar belakang agama
• Menghormati pemuka agama, tokoh adat, dan orang tua lainnya dari keyakinan yang
berbeda sekalipun
• Senantiasa menjaga kerukunan dan tidak memancing konflik SARA
• Menjalankan dan mematuhi aturan tata krama, agama, dan adat yang berlaku dalam
masyarakat
Pertanyaan True-False Sesi 3
8. Cara yang tepat untuk menumbuhkan sikap toleransi
antarumat beragama ialah mencampuradukkan tata cara
beribadah dari agama yang berbeda-beda.
9. Sebagai orangtua yang baik, kita harus memaksakan agama
kita kepada anak-anak dengan ancaman bahwa namanya akan
dicoret dari daftar warisan apabila berani pindah agama.
10.Apabila kita mengetahui bahwa teman kita sedang berpuasa,
maka kita harus dengan sengaja makan dan minum di
dekatnya untuk menghormatinya.
Pertanyaan Refleksi
1.Jelaskanlah apa yang kamu pahami mengenai istilah berikut: a) toleransi beragama; b)
moderasi beragama; c) dialog antar-agama; d) sinkretisme agama
2.Sejauh yang kamu pahami, ketahui, atau bahkan alami sendiri, bagaimana
institusi/lembaga agamamu mengupayakan dialog antaragama? Apakah ada gerakan
atau badan tertentu yang dikhususkan untuk mengupayakan dialog antaragama?
Apakah terdapat aktivitas/peristiwa tertentu yang mempromosikan dialog antaragama?
3.Ceritakanlah salah satu pengalaman berdialog dengan penganut agama lain, mis. orang
asing beragama lain bertanya tentang agamamu, mendiskusikan isu tertentu (sosial,
politik, ekonomi, dll.) dengan perspektif agama, atau meluruskan pemahaman yang
keliru! Apa yang kamu rasakan saat itu, adakah perasaan tidak nyaman atau takut?
Pelajaran apa yang kamu peroleh dari pengalaman tersebut?
Referensi
• https://en.wikipedia.org/wiki/Interfaith_dialogue#History
• https://elsaonline.com/sejarah-dialog-antar-umat-beragama-di-indonesia/
• https://www.culturaldiplomacy.org/academy/index.php?en_historical-examples
• Ani Ayu Sintiyani dkk., Harapan dan Tantangan Dialog antar Umat Beragama,
Bandung:Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati, 2013
• Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia, Hubungan
Antaragama dan Kepercayaan, Jakarta: Dokpen KWI, 2007
• Dr Abroo Aman Andrabi, Interfaith Dialogue: Its Need, Importance, and Merits in The
Contemporary World, International Journal of Advanced Academic Studies, 2020: 264-
271
• Muhammad Anang Firdaus, Eksistensi FKUB dalam Memelihara Kerukunan Umat
Beragama di Indonesia, Kontekstualitas Vol. 29 No. 1, 2014, 63 - 84