NURIMAN
NIS. 02639/N-1
BATASAN MASALAH
Kurangnya optimalnya persiapan Ditemukannya peralatan
dalam menghadapi inspeksi veeting keselamatan yang tidak berfungsi
dengan baik
RUMUSAN MASALAH
Metode Pendekatan
METODOLOGI
Studi Kasus
PENDEKATAN
Deskriptif Kualitatif
DAN TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Teknik Dokumentasi
BAB II
LANDASAN TEORI
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan Vetting
Inspeksi Vetting a. Inspeksi Vetting secara sistematis
mempunyai peran penting di dalam upaya
melakukan pengendalian dan pengawasan
terhadap sumber-sumber bahaya.
vetting inspection adalah sebuah kegiatan
pemeriksaan kelengkapan dokumen/sertifikat b. Inspeksi dilakukan untuk menjamin agar
kapal, kompetensi crew, dan fisik kapal apakah setiap tempat kerja berjalan sesuai
laik laut atau tidak. Tujuan dari vetting dengan peraturan perundang-undangan,
inspection ini adalah untuk mengetahui standar, norma, maupun petunjuk teknis
ketidaksesuaian atau kekurangan yang ada di yang berkaitan dengan bidang yang
dalam kapal tersebut ditetapkan baik oleh pemerintah maupun
kebijakan perusahaan.
Safety Management System (SMS) c. Inspeksi secara regular dan khusus akan
Safety Management System (SMS) atau dapat digunakan sebagai bahan diskusi
Sistem Manajemen Keselamatan adalah istilah awak kapal terhadap yang sedang
yang digunakan untuk merujuk kepada suatu dihadapi.
sistem manajemen bisnis yang komprehensif
yang dirancang untuk mengelola unsur-unsur
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kurang optimalnya persiapan dalam menghadapi inspeksi veeting
Pada tanggal 5 Juli 2021 diadakan internal audit dari pihak QHSSE DEPT
perusahaan pada kapal MT. Pearl Orchid. Hasil inspeksi tersebut
DESKRIPSI DATA
Ditemukannya peralatan
keselamatan yang tidak
berfungsi dengan baik
KESIMPULAN
1. Kurangnya optimalnya persiapan dalam menghadapi inspeksi
veeting disebabkan kurangnya tanggung jawab Perwira dalam
persiapan internal dan kurangnya familiarisasi sehingga kurang
terampil dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam
menghadapi internal audit.
2. Kurangnya optimalnya persiapan dalam menghadapi inspeksi
veeting disebabkan perawatan terhadap peralatan keselamatan
belum terlaksana secara maksimal dan adanya kelalaian dalam
pencatatan (record) berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
sehingga kegiatan perawatan terhadap peralatan keselamatan
tidak maksimal.
SARAN - SARAN
1. Nakhoda seyogyanya memberikan pembinaan kepada Perwira
secara maksimal untuk meningkatkan tanggung jawabnya
dalam melakukan persiapan pelaksanaan internal audit.
2. Nakhoda seyogyanya meningkatkan familiarisasi kepada
Perwira tentang persiapan internal audit secara rutin sehingga
lebih bertanggung terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan internal audit.
3. ABK seyogyanya harus melakukan perawatan terhadap
peralatan keselamatan sesuai Planned Maintenance System
(PMS) agar dapat berfungsi dengan baik sehingga saat
pelaksanaan eksternal audit tidak ditemukan non-conformity
(NC).
4. Perwira seyogyanya melakukan pengecekan terhadap
pencatatan (record) atas pekerjaan perawatan dan semua
pekerjaan yang telah dilaksanakan secara maksimal.