Anda di halaman 1dari 17

TERAPI MODALITAS

SOMATIK

RITA PURWANINGSIH
CATUR IDDHA KURNIASARI
ANDRI WISNU WIBOWO
PENGERTIAN
 Terapi Modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan
jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya mengubah perilaku
pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang
adaptif ( Prabowo, 2014).

 Terapi modalitas keperawatan jiwa dilakukan untuk


memperbaiki dan mempertahankan sikap klien agar mampu
bertahan dan bersosialisasi dengan lingkukan masyarakat
sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan tetap
berhubungan dengan keluarga, teman dan sistem pendukung yang
ada ketika menjalani terapi (Nasir dan Muhits, 2011).

 Terapi MODALITAS SOMATIK adalah terapi yang diberikan pada


pasien dengan tujuan merubah perilaku pasien yang maladaptif
menjadi perilaku yang adaptif dengan melakukan tindakan
dalam bentuk perlakuan fisik.
JENIS – JENIS TERAPI SOMATK
1) RESTRAIN/ PENGIKATAN
 Restrain merupakan terapi dengan menggunakan alat-
alat mekanik atau manual untuk membatasi mobilitas
klien.
 Alat pengikat meliputi penggunaan manset untuk
pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat.
 Prinsip dari tindakan restrain ini adalah melindungi
klien dari cedera fisik dan memberikan lingkungan yang
nyaman.
 Perhatikan ikatan agar tidak melukai pasien dan harus
dibuka secara periodik agar tidak terjadi kontraktur dan
dapat digerakan.
 Perlakuan terhadap pasien harus manusiawi karena
pasien dilindungi oleh hukum dan peraturan tentang
hak-hak azazi manusia.
ALASAN RESTRAIN/ PENGIKATAN
1) Menghindari risiko menciderai diri sendiri atau
orang lain.
2) Pengobatan yang untuk menurunkan perilaku agresif
sudah tidak mempan lagi
3) Mencegah jatuh pada pasien yang sedang bingung.
4) Agar pasien bisa istirahat.
5) Pasien minta sendiri agar perilakunya bisa terkontrol.
INDIKASI RESTRAIN/ PENGIKATAN
1) Perilaku amuk.
2) Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan
pengobatan.
3) Klien yang mengalami gangguan kesadaran.
4) Klien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan rasa
aman dan pengendalian diri.
5) Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan
penolakan klien untuk istirahat, makan dan minum.
Jenis – Jenis Terapi Somatik………….

2) ISOLASI/ SEKLUSI
Bentuk terapi dengan menempatkan pasien dlm suatu ruangan
khusus di mana dia tdk dpt keluar dari ruangan tersebut sesuai
kehendaknya.

Bentuk isolasi/ seklusi dapat berupa pengurungan diruangan


tidak terkunci sampai pengurungan dalam ruangan terkunci
dengan kasur tanpa sprei, tergantung dari tingkat kegawatan
klien.
INDIKASI ISOLASI/ SEKLUSI
1) Pengendalian perilaku amuk yang potensial
membahayakan pasien atau orang lain dan tidak
dapat dikendalikan oleh orang lain dengan
intervensi pengekangan yang longgar, seperti
kontak interpersonal atau pengobatan.
2) Reduksi stimulus lingkungan.
KONTRAINDIKASI ISOLASI/ SEKLUSI
1) Risiko tinggi bunuh diri.
2) Klien dengan gangguan sosial.
3) Kebutuhan untuk observasi masalah medis.
4) Hukuman.
Jenis – Jenis Terapi Somatik………….

3) ECT (Electro Convulsif Therapy)


Suatu prosedur yang menggunakan aliran listrik untuk
menimbulkan bangkitan kejang umum yang berlangsung 25 –
150 detik dengan tujuan terapeutik.
Aliran listrik diberikan melalui 2 elektrode yang ditempatkan
pada bagian temporal (pelipis kanan dan kiri).
Kejang yang timbul mirip dengan kejang epileptik tonik-klonik.
Yang memegang peranan penting bukan kejang secara motorik
tetepi respon bangkitan listriknya di otak yang menyebabkan
terjadinya perubahan faali dan biokimia otak.
Kejutan listrik bisa memberikan dampak pada nerokimia,
neuroendrokrin, dan neuropsikologis seperti dampak obat-
obatan antidepresan dalam waktu yang lama.
INDIKASI ECT
1) Penyakit depresi berat yang tidak berespons
terhadap obat antidepresan atau pada pasien
yang tidak dapat menggunakan obat.
2) Gangguan bipolar dimana pasien sudah tidak
berespons lagi terhadap obat.
3) Pasien dengan bunuh diri akut yang sudah lama
tidak menerima pengobatan untuk dapat mencapai
efek terapeutik.
KONTRA INDIKASI ECT
1) Tumor intra kranial, karena ECT dapat
meningkatkan tekanan intra kranial.
2) Kehamilan, karena dapat mengakibatkan keguguran.
3) Osteoporosis, karena dengan timbulnya grandmall
dapat berakibat terjadinya fraktur tulang.
4) Infark miokardium, dapat terjadi henti jantung.
5) Asthma bronkial, karena ECT dapat memperberat
penyakit ini.
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN ECT

1) Memberikan dukungan emosi dn


penjelasan kepada pasien dan
keluarganya.
2) Mengkaji kondisi fisik pasien.
3) Menyiapkan pasien.
4) Mengamati respon pasien setelah
ECT.
5) Pastikan pasien atau keluarganya
sudah memberikan informed consent.
Jenis – Jenis Terapi Somatik………….

4) FOTO TERAPI
Terapi ini diberikan dengan memaparkan klien pada sinar
terang 5-20x lebih terang daripada sinar ruangan.

Klien biasanya duduk, mata terbuka, 1,5 meter di depan


klien diletakkan lampu setinggi mata.

Efek terapi ditentukan selain oleh lamanya terapi juga


ditentukan oleh kekuatan cahaya yang digunakan.
Dengan kekuatan cahaya sebesar 2500 lux yang diberikan
selama 2 jam sehari efeknya sama dalam menurunkan
depresi dengan terapi kekuatan cahaya sebesar 10.000 lux
dalam waktu 30 menit sehari.
INDIKASI FOTO TERAPI
Fototerapi dpt menurunkan 75% gejala
depresi yg dialami klien akibat
perubahan cuaca (seasonal affective
disorder (SAD)), misalnya pada musim
hujan atau musim dingin (winter) di
mana terjadi hujan, mendung terus
menerus yg bisa mencetuskan depresi pd
beberapa orang.
MEKANISME KERJA FOTO TERAPI
Fototerapi bekerja berdasarkan ritme biologis
sesuai pengaruh cahaya gelap terang pada
kondisi biologis. Dengan adanya cahaya terang
terpapar pada mata akan merangsang sistem
neurotransmiter serotonin & dopamin yang
berperan pada depresi.
EFEK SAMPING FOTO TERAPI
 Nyeri kepala
 Insomnia
 Kelelahan
 Mual
 Mata kering
 Keluar sekresi dari hidung atau sinus
 Rasa lelah pada mata.

Anda mungkin juga menyukai