Anda di halaman 1dari 60

PKN STAN

Pengantar Pengelolaan
Keuangan Negara

Iskandar
10 September 2018
PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEG

Pertemuan I & II
Konsepsi Dasar
Keuangan Negara

Politeknik Keuangan Negara STAN


Akuntansi 2018 Iskandar 085218469534
Rencana Pembelajaran

Bentuk
Kriteria
Mg &Metode Estimasi
CP Mata Kuliah Materi Pembelajaran Penilaian Referensi
ke - Pembelajar Waktu
/ Tagihan
an
1-2 Mahasiswa Pokok bahasan: keuangan negara Bentuk:    Tugas Pasal 23C
mampu   1. Kuliah 4 x 50” baca dan UUD’45;
menjelaskan Sub pokok bahasan: Metode: resume UU 17/2003 dan
tentang 1.1. keuangan negara sebagai ilmu  Ceramah artikel Penjelasannya;
keuangan negara 1.2. pengertian keuangan negara  Diskusi yang Buku literature
1.3. ruang lingkup KN terkait PPKN 2014
 Tanya pengelola
1.4. pengertian pengelolaan jawab  
an
keuangan negara  Latihan keuangan
1.5. landasan pemikiran dalam negara
pengelolaan keuangan
negara
1.6. tujuan pengelolaan keuangan
negara
1.7. kekuasaan pengelolaan
keuangan negara
 
Keuangan Negara sebagai Ilmu
 Ilmu Keuangan Negara adalah ilmu yang mempelajari tentang
Keuangan Negara
 Ilmu Keuangan Negara adalah ilmu yang mempelajari penerimaan dan
pengeluaran negara dengan seluruh akibatnya (Suparmoko, 2012) 
 ilmu keuangan berpangkal pada pengertian dasar uang, yang uraian
penjelasannya termuat pada filsafat keuangan,  sehingga ilmu
keuangan mengikuti perkembangan logis yang meliputi segenap
tindakan untuk mendapatkan, mengeluarkan atau menggunakan,
mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan uang.

 Ilmu adalah suatu studi dan penjelasan yang didasarkan atas metoda dan sistematika
tertentu. Metoda tertentu tersebut baik dilakukan dalam studinya sendiri maupun
dalam penjelasannya.
 Sebagai ilmu, Ilmu Keuangan Negara awalnya sudah populer
 Sejak mulai muncul dan terkenal serta berpengaruhnya ilmu ekonomi makro, yaitu sejak
terbitnya buku J.M. Keynes "General Theory", istilah Ilmu Keuangan Negara seolah-olah akan
digantikan dengan istilah Ekonomi Publik,
 Karena dari segi ketepatan dengan inti hakekat, sejak tahun 1970-an istilah Ilmu Keuangan
Negara makin populer kembali. 
Hubungan Ilmu KN dengan Ilmu-ilmu Lain

Ilmu KN dengan Ilmu Ekonomi

 Ilmu keuangan negara merupakan bagian, sub-systems atau


aspek dari ilmu ekonomi, maka prinsip-prinsip yang berlaku dalam
ilmu ekonomi juga berlaku dalam keuangan negara. Walaupun ada
pengkhususan-pengkhususan tertentu.
 Ilmu ekonomi, baik ilmu ekonomi makro maupun mikro,
mempunyai kaitan erat dengan keuangan negara.
 Prinsip-prinsip ekonomi mikro seperti hukum berkurangnya faedah batas,
elastasitas permintaan dan penawaran berlaku dalam keuangan negara.
 Prinsip-prinsip ilmu ekonomi makro lebih banyak berlaku dalam keuangan
negara. Keuangan negara lebih banyak menyangkut pengertian dan besaran-
besaran (magnitude) dalam ilmu ekonomi makro seperti pendapatan nasional,
investasi masyarakat, konsumsi masyarakat, multiplier, dll
 Cabang-cabang ilmu ekonomi seperti ilmu ekonomi perusahaan, akuntansi,
managemen perusahaan, ilmu evaluasi proyek, net work analysis juga terkait
dengan keuangan negara.
Hubungan Ilmu KN dengan Ilmu-ilmu Lain

Ilmu Keuangan Negara dan Ilmu Hukum

 Ilmu ini mempunyai kaitan erat dengan istilah negara, yaitu istilah
dalam ilmu hukum. Baik Hukum Privat maupun Hukum Publik.
 Keuangan negara mempunyai kaitan erat dengan hubungan antar
lembaga-lembaga kenegaraan termasuk pembagian tugas dan
wewenang, hubungan pertanggungjawaban, dan lain-lain.
 Keuangan Negara mempunyai kaitan yang erat dengan Hukum
Tata Negara atau Constitutional Law.
Penyusunan anggaran, cara penetapan pajak, pemungutan pajak, aspek
penggunaan sumber penerimaan pemerintah yang termasuk ilmu
keuangan negara semuanya merupakan aspek Hukum Tata Pemerintahan.
Hukum Pajak, Hukum Pajak, Hukum Perbendaharaan Negara, merupakan
bagian Hukum Tata Pemerintahan yang tidak dapat dipisahkan dengan
keuangan negara.
 Hubungan antara ilmu keuangan negara dengan ilmu hukum privat
seperti hukum perdata dan hukum dagang juga mempunyai kaitan
yang sangat erat.
 Jual-beli atau kontrak pengadaan barang dan jasa antara lembaga-
lembaga pemerintahan dengan warga-negara atau dengan perusahaan-
perusahaan mempunyai aspek hukum perdata.
 Masalah perassurasian, hubungan pelayaran, pengangkutan, dan lain-
lain sangat berkaitan dengan hukum perdata dan hukum dagang.
Perbuatan korupsi, tidak membayar pajak, pencurian, penipuan
merupakan contoh pelanggaran dan kejahatan yang mempunyai aspek
dengan hukum pidana dan mungkin pula hukum perdata.

 Mempelajari keuangan negara hendaknya juga mempelajari hukum pidana,


hukum perburuhan dan lain-lain. Meskipun terbatas pada azas-azas-nya dan
aspek-aspek yang terbatas.
Hubungan Ilmu KN dengan Ilmu-ilmu Lain

Ilmu Keuangan Negara dan Ilmu Politik

 Negara beserta lembaga-lembaganya merupakan menjadi obyek


penyelidikan ilmu hukum sekaligus juga menjadi obyek ilmu politik atau
political science.
 Pembagian tugas dan wewenang lembaga-lembaga tersebut merupakan
soal pembagian kekuasaan. Pembagian kekuasaan, penggunaan, dan
pengawasan kekuasaan juga merupakan obyek studi ilmu politik.
 Penentuan budget, pembagian atau alokasi anggaran dalam aspek
tertentu adalah merupakan persoalan politik. Demikian pula mengenai
penarikan pajak baru, pinjaman dalam dan luar negeri, penanaman modal
domestik dan asing adalah persoalan “politik”.
 Sentralisasi kekuasaan dan pemerintahan, desentralisasi pemerintahan,
pembagian wewenang antara pusat dan daerah semuanya mempunyai
kaitan erat dengan ilmu politik dan ilmu hukum.
Dasar Hukum
Keuangan Negara
Pasal 23 UUD ’45 (Amandemen)

Pasal 23
(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan
oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah
menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu.
Pasal 23A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan undang-undang.
Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Pasal 23 UUD ’45 (Amandemen)

Pasal 23E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
(2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya.
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan
sesuai dengan undang-undang.
Pasal 23F
(1) Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.
(2) Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23G
(1) Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di
setiap provinsi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang-
undang.
Dasar Hukum KN
Pengertian Keuangan Negara
Pengertian KN

Keuangan Negara :

Semua Hak dan Kewajiban Negara yang dapat dinilai


dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. (Pasal 1 ayat 1 UUKN)

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pendekatan dalam merumuskan KN

Dari sisi Obyek KN menurut


Dari sisi Subjek Prosesnya KN menurut Tujuan

• semua hak dan • seluruh obyek • seluruh • seluruh kebijakan,


kewajiban negara yang keuangan negara rangkaian kegiatan, dan
dapat dinilai dgn uang, yg dimiliki kegiatan hubungan hukum
termasuk kebijakan dan/atau pengelolaan yg berkaitan dgn
dan kegiatan dalam dikuasai oleh semua hak dan pemilikan dan/atau
bidang fiskal, moneter pemerintah dan kewajiban negara penguasaan obyek
dan pengelolaan badan hukum yg dapat dinilai keuangan negara
kekayaan negara yang publik lainnya. dgn uang dimulai tsb. dimaksudkan
dipisahkan serta dari perumusan dalam rangka
segala sesuatu baik kebijakan dan penyelenggaraan
berupa uang maupun pengambilan pemerintahan
berupa barang yang keputusan negara
dapat dijadikan milik sampai dgn
negara berhubung dgn pertanggungjawa
pelaksanaan hak dan ban.
kewajiban tsb.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
KEUANGAN NEGARA
Pendekatan dalam merumuskan KN
Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan Keuangan Negara
adalah dari sisi obyek, subyek, proses, dan tujuan

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Penjelasan Pengertian Keuangan Negara
Dalam Undang-Undang Keuangan Negara dikenal istilah:
a. kekayaan negara yang tidak dipisahkan, yaitu kekayaan negara yang
digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah sebagai otoritas,
dan;
b. kekayaan negara yang dipisahkan, yaitu kekayaan negara yang
digunakan dalam rangka pelaksanaan peran pemerintah selaku
individu pada umumnya.
Yang dimaksud kekayaan negara yang dipisahkan pada BUMN/BUMD
jangan diartikan sebagai dipisahkan dari Negara, akan tetapi dipisahkan dari
APBN. Maksudnya penerimaan dan belanja BUMN dan BUMD tidak
dimasukkan dalam penerimaan dan belanja APBN. Demikian pula
sebaliknya, karena sudah dipisahkan. Akan tetapi masih menjadi bagian dari
Pengertian
milikKeuangan
negara Negara dalam Undang Undang Keuangan Negara
merupakan pengertian Keuangan Negara dalam arti luas yang lebih
dikenal dengan terminologi Keuangan Sektor Publik.

Terminologi tersebut dilandasi oleh Pemikiran di era modern yang


memandang perlunya peran Pemerintah yang mencakup semua unsur
Pemerintah yang memiliki kewenangan pengambilan keputusan
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
keuangan dalam rangka pelaksanaan perannya dalam arti luas
Perkembangan Peran Negara dalam Pengelolaan
Keuangan Negara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Ruang Lingkup Keuangan Negara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Menurut Dr. Mulia P. Nasution, sebelum diamandemen, teks Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 memiliki penjelasan. Sesudah diamandemen, teks Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 tidak memiliki
penjelasan. Oleh karena itu, untuk lebih mengerti dan dapat memahami secara jelas
maksud ketentuan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, salah satu sumber yang dapat
digunakan adalah risalah pada saat pembahasan amandemen Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 tersebut.

Mengenai pengertian keuangan negara tidak ditemukan rumusan dalam risalah


tersebut. Tetapi mengenai ruang lingkup keuangan negara, di dalam risalah
ditemukan penegasan bahwa keuangan Negara mencakup tidak hanya keuangan
pemerintah dan tidak hanya APBN, tetapi juga termasuk antara lain kekayaan
negara yang dipisahkan dan kekayaan lembaga yang mendapat fasilitas dari negara.
Hal ini sejalan dengan pendapat beberapa Anggota PAH MPR RI dalam pembahasan
pasal mengenai keuangan negara dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Ruang lingkup pengelolaan keuangan negara sebagai penjabaran ketentuan Undang-


Undang Dasar Tahun 1945 meliputi tidak saja APBN, tetapi juga pengelolaan seluruh
hak-hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu,
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
Presented By negara
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
berhubungdengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA

a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan


dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;
SUMBER RUANG b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas
PEMBIAYAAN LINGKUP layanan umum pemerintahan negara dan membayar
KEUANGAN KEUANGAN tagihan pihak ketiga;
NEGARA NEGARA
c. Penerimaan negara/daerah;
d. Pengeluaran negara/daerah;
e. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola
sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
KEUANGAN berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
NEGARA HARUS dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan
MEMPUNYAI daerah;
RUANG LINGKUP f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan/atau kepentingan umum;
g. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
KEPASTIAN HUKUM / PEGANGAN BAGI menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
PIHAK-PIHAK YANG MENGELOLA
KEUANGAN NEGARA Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
SUBBIDANG dalam Pengelolaan KN

Subbidan
g
Pengelolaan
FISKAL

Pengelolaan MONETER

Pengelolaan KEKAYAAN
NEGARA YANG DIPISAHKAN
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pengelolaan Fiskal
• berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
pemerintah
• meliputi fungsi-fungsi pengelolaan kebijakan
fiskal dan kerangka ekonomi makro,
penganggaran, administrasi perpajakan,
administrasi kepabean, perbendaharaan, dan
pengawasan keuangan negara.

Tujuan Kebijakan Fiskal

• stabilisasi ekonomi yg lebih mantap  mampu


mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yg layak
tanpa adanya pengangguran disatu pihak atau adanya
ketidakstabilan harga-harga umum dipihak lain

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pengelolaan Moneter
• dilakukan dengan kebijakan moneter :
pengaturan uang beredar
• berkaitan dgn kurs, aktivitas perbankan,
dan investasi modal domestik dan asing
Tujuan Kebijakan Moneter
Dilakukan
oleh BI
• menyesuaikan jumlah uang beredar
• mengarahkan penggunaan uang dan kredit
• mendorong produsen untuk meningkatkan produksi
melalui kredit suku bunga rendah;
• Menyediakan tingkat lapangan kerja tertentu;
• Mengusahakan agar kebijakan moneter dapat
dilaksanakan tanpa memberatkan beban keuangan
negara dan masyarakat.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pengelolaan KEKAYAAN
NEGARA YANG DIPISAHKAN
• kekayaan negara yg pengelolaannya diserahkan
kepada perusahaan yg seluruh modalnya/sahamnya
dimiliki oleh negara
• Perusahaan ini disebut Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) secara langsung tidak ada hubungannya dgn
APBN.
• BUMN ada dua macam; - Persero dan yg didirikan dgn
Undang-undang tersendiri.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Hubungan BUMN dgn APBN

sekedar penyertaan modal

adanya setoran bagian laba BUMN untuk


pemerintah (dicatat dalam suatu pos APBN dalam
PNBP : Bagian Laba BUMN)

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Yang Pengelolaan Keuangan Negara

Pengertian Pengelolaan Keuangan Negara :

Seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan


obyek mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan
keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.

Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara:

Menghasilkan kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang


berkaitan dengan kepemilikan dan/atau penguasaan obyek KN
dalam rangka penyelenggaraan kehidupan bernegara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pengelolaan Keuangan Negara

Landasan Pemikiran Dalam Pengelolaan Keuangan Negara


1. Landasan Filosofis
2. Landasan Yuridis
3. Landasan Sosiologis

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Landasan Pemikiran
Dalam Pengelolaan Keuangan Negara
1) Landasan Filosofis

 Untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana


tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dilaksanakan pembangunan nasional
secara bertahap dan berkesinambungan dengan menggunakan segala
sumber keuangan negara dan seluruh kekayaan negara.
 Pembangunan nasional membutuhkan anggaran (biaya) yang besar
jumlahnya, yang sumber keuangannya dibebankan kepada rakyat dan
eksploitasi kekayaan negara.
 Untuk menetapkan sumber-sumber penerimaan, harus melalui persetujuan
rakyat melalui wakil-wakilnya di DPR. Kemudian Pemerintah yang
melaksanakan tugas untuk melakukan pemungutan atau mengeksploitasi
kekayaan negara untuk membiayai pengeluaran tersebut dalam rangka
tugas pemerintahan untuk pembangunan.
 Setelah melakukan pungutan, mencari sumber-sumber penerimaan dan
membelanjakannya, pemerintah harus membuat pertanggungjawaban
tentang penggunaan keuangan negara dimaksud kepada rakyat melalui
wakilnya di DPR. Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
2) Landasan Yuridis

Hal keuangan negara secara jelas telah diatur dalam Pasal 23


UUD 1945 yang secara prinsip dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Setelah rencana disusun harus mendapat persetujuan dari rakyat
melalui wakilnya dan harus dikelola, diurus, dan
dipertanggungjawabkan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan
Pemerintah telah menggunaka keuangan negara yang telah disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Pihak yang bertugas memeriksa tanggung jawab keuangan negara
adalah Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Hasil pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara tersebut
harus diberitahukan kepada yang memberikan persetujuan, yaitu
DPR.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
3) Landasan Sosiologis.

 Keuangan negara memegang peranan penting dalam suatu negara,


bahkan dapat dikatakan keuangan negara merupakan motor penggerak
bagi negara itu dalam menjalankan roda pemerintahan.
 Kepandaian mengendalikan negara tidak akan efektif apabila tidak
didukung dengan kemampuan mengelola administrasi keuangan negara.
 Krisis yang banyak melanda beberapa negara baik negara maju maupun
negara-negara sedang berkembang banyak disebabkan oleh kekacauan
administrasi di bidang keuangan negara dan pengelolaan keuangan negara
yang tidak didasarkan kepada prinsip-prinsip tertib, taat peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,dan bertanggung jawab
memperhatikan keadilan dan kepatutan.
 Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan seperti
korupsi dan penggunaan dana secara tidak efisien serta tujuan yang
ditetapkan tidak pernah tercapai.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Asas Umum PKN

• setiap kegiatan dan hasil akhir dari


1. Akuntabilitas kegiatan PKN harus dapat
dipertanggungjawabkan

• mengutamakan keahlian yg berlandaskan


2. Profesionalitas
best practices

kode etik dan ketentuan per-uu-an;

• keseimbangan antara hak dan kewajiban


3. Proporsionalitas penyelenggaraan negara;

• membuka diri terhadap hak masyarakat


4. Keterbukaan untuk memperoleh informasi PKN
GOOD
• Pemeriksaan keuangan negara oleh Badan GOVERNMENT
5. Pemeriksaan Pemeriksa yg bebas dan mandiri : BPK RI.

Asas Umum yg telah dipakai sebelumnya

Tahunan Universalitas Kesatuan Spesialitas


Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Tujuan/Urgensi PKN

Pertumbuhan Ekonomi

Stabilitas Ekonomi

Realokasi sumber-sumber ekonomi

Redistribusi Pendapatan

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pertumbuhan Ekonomi

Adam Smith dalam “An Inquiry into the Nature and Causes
of the Wealth of Nation” :

Negara tidak perlu campur tangan dalam perekonomian

Perekonomian sudah diatur oleh “invisible hand”


(mekanisme pasar)

Kebijakan APBN berimbang cukup untuk menjaga


pertumbuhan ekonomi (pajak yang dipungut tidak perlu
tinggi  cukup biaya hankam, peradilan, & sediakan
barang publik)

Presented By
 1930  great depression  perekonomian jatuh  teori Adam Smith gagal
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Stabilitas Ekonomi

Keyness dalam “The General Theory of Employment, Interest and Money”


 Employment ditentukan oleh permintaan agregat dan penawaran agregat
 Permintaan agregat (D)= keseluruhan jml uang yg diterima oleh Pengusaha dari hasil
penjualan barang/jasa yg diproduksinya.
 Penawaran agregat (S) = keseluruhan jml uang yg dikeluarkan oleh Pengusaha untuk
membeli faktor-faktor produksi yg diperlukan untuk menghasilkan barang/jasa.

Penyebab : S>D
S>D Kurangi
NAKER
Pengangguran D
Solusi : dinaikkan

Pengusaha Produksi
RUGI
Turun Kebijakan APBN Defisit :
Perekon Belanja naik  uang beredar naik
omian Presented
permintaanBy naik
turun Harry Mills / PRESENTATIONPRO
perekonomian naik
Realokasi Sumber-sumber Ekonomi

Musgrave dalam “The theory of Public Finance” , tugas dan


fungsi negara meliputi:
 Realokasi sumber-sumber ekonomi,
 Redistribusi pendapatan
 Stabilisasi.

Realokasi sumber-sumber ekonomi :


 pemanfaatan sumber-sumber ekonomi yg terbatas secara
maksimal

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Redistribusi Pendapatan

Untuk
Pajak Program pro
menciptaka
progresif rakyat
n keadilan

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Peran dan Fungsi Presiden sebagai
Pemegang Kekuasaan atas
Pengelolaan Keuangan Negara
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
 Bahwa pemerintahan negara yang dibentuk sesuai
amanah pembukaan UUD 1945 berkewajiban
menyelenggarakan pemerintahan negara adalah dalam
rangka pencapaian tujuan bernegara.
 Bahwa penyelenggaraan pemerintahan negara dalam
berbagai fungsi pemerintahan menimbulkan/menjadi
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan
keuangan negara.
 Presiden selaku Kepala Pemerintahan berkewajiban
melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
 Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan.
 Pengertian Kekuasaan Pemerintahan adalah sebagaimana tertuang
dalam:
i. pasal 4 ayat 1 UUD 1945: “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar”
[kewenangan atributif] dan
ii. pasal 5 ayat 2 UUD 1945 yakni “Presiden menetapkan peraturan
pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana
mestinya” dan pasal-pasal tentang “Kementerian Negara,
Pemerintahan Daerah”; [hal ini bermakna Presiden selaku pemegang
kekuasaan Pemerintahan, maka berkewajiban menjalankan Undang-
undang].
 Oleh karena itu pernyataan bahwa “kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan”
…… mengandung makna : siapapun yang menguasai Pemerintahan
berarti mengusai Keuangan Negara.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kewenangan Presiden selaku Kepala
Pemerintahan memegang kekuasaan
dalam pengelolaan keuangan
negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan  pasal 6 ayat (1)
UU No. 17 Th 2003
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
KEWENANGAN PRESIDEN
DALAM PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA

Penetapan arah, kebijakan umum, strategi, dan


prioritas pengelolaan anggaran negara
KEWENANGA
N UMUM Kewenangan ini ditangani Presiden & di akhir
tahun dipertanggungjawabkan ke pemilik
kedaulatan melalui DPR

Keputusan/kebijakan teknis dalam pengelolaan


APBN
KEWENANGA
N KHUSUS Didelegasikan ke Menteri Keuangan dan
Menteri/Pimpinan Lembaga Negara serta
diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
KEWENANGAN YANG BERSIFAT UMUM

Arahan Presiden
Pada Sidang
Kabinet ARAH,
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
Tahun t - 1

Arahan Presiden
UMUM, STRATEGI FISKAL DAN
PRIORITAS
Pada Rapat DAN PRIORITAS PEMBANG
Terbatas APBN DAN UNAN

PEDOMAN*
Arahan Presiden
Pada Rapat
Pimpinan Lain

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
* PEDOMAN
 Pedoman Pelaksanaan &
Pertanggungjawaban APBN
 Pedoman Penyusunan RKA K/L
 Penetapan gaji & tunjangan
 Pedoman Pengelolaan
penerimaan negara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
KEWENANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS

- RINCIAN APBN
PENGELOL - DANA
Tahun t

KEPUTUSAN AAN PERIMBANGAN


/ KEBIJAKAN
TEKNIS APBN - PENGHAPUSAN
ASET DAN PIUTANG
NEGARA

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Prinsip pembagian kekuasaan ini perlu dilaksanakan secara konsisten

Pemisahan fungsi seperti di atas dimaksudkan untuk membuat


kejelasan dan kepastian dalam pembagian wewenang dan
tanggung jawab.

 Sebelumnya fungsi-fungsi tersebut belum terbagi secara


tegas sehingga seringkali terjadi tumpang tindih antar lembaga.

Pemisahan ini juga dilakukan untuk menegaskan terlaksananya


mekanisme checks and balances.

Selain itu, dengan fokusnya fungsi masing-masing kementerian


atau lembaga diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme
di dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah.

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Paradigma Baru
dalam pengelolaan Keuangan Negara

Perubahan dari Financial Administration


mendasar Ke Financial Management

Semangat yang let


melandasi the managers
manage

Pengendalian Check & Balance


Mechanism Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Pendelegasian Wewenang PKN

Pemegang
Kekuasaan
Presiden
PKN (Selaku Kepala Pemerintahan) Pengelola Fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan yang dipisahkan

Menteri Teknis
COO (Selaku Pengguna Anggaran) Menteri Keuangan
(Selaku BUN) CFO
PA/PB
Kementerian
negara/lembaga
Kepala Kantor
Kepala KPPN
(Selaku Kuasa Pengguna Anggaran) (Selaku Kuasa BUN)

Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran

Check and balance


Let manager manage
Tujuan Pemisahan:
1. membuat kejelasan dan kepastian dalam pembagian wewenang dan tanggung jawab
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
2. menegaskan terlaksananya mekanisme checks and balances
3. dapat meningkatkan profesionalisme di dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah
PEMISAHAN FUNGSI MEMBERI KEJELASAN
KEWENANGAN DAN TANGGUNGJAWAB
(PARADIGMA BARU - UU 17 /2003)

Menteri Teknis Menteri Keuangan


Selaku Pengguna Anggaran Selaku BUN

PEMBUATAN PENGUJIAN & PERINTAH PENCAIRAN


PENGUJIAN
KOMITMEN PEMBEBANAN PEMBAYARAN DANA

Pengurusan Administratif Pengurusan Komtabel


(Administratief Beheer) (Comptabel Beheer)

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Tugas Menkeu
selaku Penguasa Fiskal
1. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro

2. Menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN

3. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran

4. Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan

5. Melaksanakan pungutan pendapatan negara yg telah ditetapkan dgn UU

6. Melaksanakan fungsi bendahara umum negara

7. Menyusun laporan keuangan yg merupakan pertanggungjawaban APBN

8. Melaksanakan tugas-tugas lain di bid. pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan UU

Psl 8/UU 17/2003


Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Tugas Menteri/Pimpinan Lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
1. Menyusun anggaran kementerian negara/lembaga

2. Menyusun dokumen pelaksanaan pemungutan penerimaan negara

3. Melaksanakan anggaran kementerian/lembaga

4. Melaksanakan pungutan PNBP dan menyetorkannya ke kas negara;

5. Mengelola piutang dan utang negara yg menjadi tanggung jawab K/L

6. Mengelola BMKN yg menjadi tanggung jawab K/L

7. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan L/K

8. Melaksanakan tugas-tugas lain berdasarkan UU

Presented ByPsl 9/UU 17/2003


Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Daerah

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kekuasaan atas
Pengelolaan Keuangan Daerah

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara oleh Presiden


didelegasikan*) kepada:
• Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil
Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan;
• Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya;
• Diserahkan**) kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku
kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan
daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan.
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
Kekuasaan atas
Pengelolaan Keuangan Daerah

CATATAN:
• “didelegasikan” merupakan konsep pelimpahan wewenang dimana si
penerima delegasi mengambil alih seluruh tugas dan tanggung jawab dari
si pemberi delegasi. Ketika pendelegasian sedang berlangsung, si
pemberi delegasi tidak berhak lagi turut campur terhadap apa yang
sudah di delegasikannya sepanjang belum/tidak ada pencabutannya.

• “diserahkan” mengacu kepada kaidah OTONOMI DAERAH. [UUD 1945


pasal 18 ayat 5:”.. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.…” dan psl 18A ayat 2:”…
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam
dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang… ”
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
YANG DITERIMA GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA
UU 17/2003 Pasal 6

DIKUASAKAN
Pasal 10 ayat 1
SATUAN KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
(PENGGUNA ANGGARAN/BARANG DAERAH)
(PENGELOLA APBD)

• Menyusun anggaran satker perangkat daerah


• Menyusun dan melaksanakan Kebijakan masing2
Pengelolaan APBD • Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
• Menyusun rancangan APBD dan Perubahan • Melaksanakan anggaran satker perangkat daerah
APBD masing2
• Memungut Pendapatan Daerah sesuai Perda • Memungut penerimaan bukan pajak
• Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah • Mengelola utang piutang daerah
• Menyusun laporan keuangan sebagai • Mengelola barang milik/kekayaan daerah
pertanggung jawaban pelaksanaan APBD • Menyusun laporan keuangan Satker PRKT Daerah
masing2
Pasal 10 ayat 2 UU 17/2003 Pasal 10 ayat 3 UU 17/2003
Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO
.
d.i.s.k.u.s.i

Presented By
Harry Mills / PRESENTATIONPRO

Anda mungkin juga menyukai