Anda di halaman 1dari 11

KONSEP ASUHAN

KEBIDANAN KOMUNITAS
KELOMPOK 1

1. Novia Ivanka (314119003) 5. Sri Dewi Andani (314119041)


2. Sabila A’fina (314119034) 6. Virra Aprilya S (314119043)
3. Firyal Nabilah (314119038) 7. Siti Masripah (314119045)
4. Fasya Ayu A (314119040) 8. Susi (314119046)
PENGERTIAN DAN TUJUAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Kebidanan komunitas → Pelayanan ● Tujuan umum kebidanan komunitas → Seorang bidan


kebidanan yang menekankan pada aspek- komunitas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
aspek psikososial budaya yang ada di khusunya kesehatan perempuan diwilayah kerjanya, sehingga
komunitas (masyarakat sekitar). Seorang masyarakat mampu mengenali masalah dan kebutuhan serta
bidan dituntut mampu memberikan mampu memecahkan masalahnya secara mandiri.
pelayanan yang bersifat individual ● Tujuan Khusus :
maupun kelompok. a. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai
dengan tanggung jawab bidan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan,
perawatan nifas dan perinatal secara terpadu.
Strategi untuk mengatasi tantangan/kendala :
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko
1. Sosial budaya seperti ketidakadilan gender,
pendidikan, tradisi yang merugikan Ekonomi, seperti kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal.
kemiskinan. d. Medukung program-program pemerintah lainnya untuk
2. Politik dan hukum, seperti ketidakadilan sosial. menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak.
3. Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang cukup, e. Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
pelayanan rujukan. masyarakat setempat atau terkait.
4. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik,
daerah kantong (daerah yang terisolir), kumuh,
padat, dll.
Sejarah Kebidanan Komunitas di Indonesia
Dibuka pendidikan bidan bagi
1851 wanita pribumi di Batavia oleh
dokter Belanda (dr. W. Rosch)
• Sekolah bidan 4 tahun menitikberatkan
pendidikan formal pada kualitas pertolongan
persalinan di rumah sakit


Bidan bertugas secara mandiri di biro
konsultasi (CB)
Dalam peran tersebut, bidan sudah
1952
memasukkan konsep pelayanan kebidanan
komunitas.
Di Yogyakarta diadakan kursus
tambahan bagi bidan (KTB), yang
1953 berfokus pada kesehatan masyarakat
berbasis di balai kesehatan ibu dan
anak (BKIA) di tingkat kecamatan.
Pelayanan BKIA menjadi bagian dari pelayanan Puskesmas.
Bidan di Puskesmas tetap memberikan pelayanan KIA dan
KB di luar gedung maupun di dalam gedung, namun hanya
sebagai staf pelaksana pelayanan KIA, KB, Posyandu, UKS
dan bukan sebagai perencana dan pengambil keputusan
pelayanan di masyarakat. Tanpa disadari, bidan kehilangan
1967
keterampilan menggerakkan masyarakat, karena hanya
sebagai pelaksana.
Konsep bidan di desa dilaksanakan untuk mengatasi
tingginya angka kematian ibu. Pemerintah

1990-1996 (BKKBN) menjalankan program pendidikan bidan


secara massal (SPK + 1 tahun). SPK merupakan
Sekolah Perawat Kesehatan, yaitu dari lulusan SMP
ditambah menempuh pendidikan 3 tahun.
Prinsip Pelayanan Asuhan Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Pelayanan
Kebidanan Komunitas

Ukuran keberhasilan bukan hanya


Berpedoman pada etika
mencakup hasil upaya bidan,
profesi kebidanan yang tetapi hasil kerjasama dengan
menjunjung harkat dan mitra-mitra seperti PKK,
martabat kemanusiaan kelompok ibu-ibu pengajian, kader
kesehatan, perawat, PLKB, dokter,
klien. pekerja sosial, dll.

Sistem pelaporan bidan di


Bersifat multidisiplin meliputi ilmu Ciri Kebidanan komunitas komunitas, berbeda dengan
kesehatan masyarakat, sosial, adalah menggunakan kebidanan klinik. Sistem
psikologi, ilmu kebidanan, dan lain- populasi sebagai unit pelaporan kebidanan komunitas
berhubungan dengan wilayah
lain yang mendukung peran bidan di analisis kerja yang menjadi tanggung
komunitas. jawabnya.

Bidan harus mampu bertindak profesional dalam bentuk:


a. Mampu memisahkan antara nilai-niai dan keyakinan pribadi dengan tugas kemanusiaan sebagai bidan, dan
b. Mampu bersikap non judgemental (tidak menghakimi), non discriminative (tidak membeda-bedakan), dan memenuhi standar prosedur
kepada semua klien (perempuan, laki-laki, transgender).
Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan di Komunitas

0 0
Meminimalkan kesakitan dan
Peningkatan kesehatan (promotif).
kecacatan.
Bidan lebih mengutamakan langkah
Dalam memberikan asuhan bidan
promotif dalam setiap asuhannya, seperti

1 4
melakukan pendekatan secara
ibu hamil disarankan untuk melakukan
fisiologis, dengan meminimalisir
pemeriksaan kehamilan di tenaga
intervensi yang berlebihan sesuai
kesehatan.
dengan kondisi klien.

0 0
Pemulihan kesehatan (rehabilitasi). Pada
Pencegahan (preventif). masa pemulihan bidan bekerjasama dengan
Salah satu contoh tindakan preventif tenaga kesehatan lain (dokter kandungan)

2 5
bidan yang dapat dilakukan adalah untuk mengobservasi kemajuan kesehatan
pemberian imunisasi pada bayi dan klien. Sebagai contoh adalah bidan
balita serta ibu hamil. melakukan perawatan pasca operasi pada
klien dengan tindakan persalinan caesar.

0 0
Deteksi dini komplikasi dan pertolongan Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat,
organisasi sosial, kelompok masyarakat yang melakukan
kegawatdaruratan. upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga
Bidan diharapkan mempunyai kemampuan dalam dan masyarakat.

3 6
Terutama pada kondisi bahwa stigma masyarakat perlu
deteksi dini komplikasi melalui keterampilan
dikurangi seperti Tuberculosis (TB), kusta, Acquired Immune
tambahan yang dimiliki untuk menangani kasus Deficiency Syndrome (AIDS), kehamilan tidak diinginkan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sehingga (KTD), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), prostitusi,
korban perkosaan, dan injecting drug user (IDU).
dalam proses rujukan tidak mengalami keterlambatan.
Sasaran Kebidanan Komunitas
Kelompok
Individu
Diutamakan pada individu yang Penduduk
ditemukan di klinik, rumah dan Diutamakan pada kelompok
penduduk daerah kumuh, daerah
tempat lain dengan masalah
terisolasi dan daerah yang tidak
kesehatan. terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita dan ibu hamil dll.

Keluarga Masyarakat
Dengan mengutamakan keluarga Dari satuan masyarakat yang
dengan risiko tinggi terhadap terkecil sampai dengan
masalah kesehatan tertentu. masyarakat secara keseluruhan.
Tugas Utama Bidan di Komunitas
Sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melaksanakan kegiatan praktik mandiri. Peran bidan di sini sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit kesehatan ibu dan anak,
puskesmas, polindes, posyandu, klinik, dan praktik bidan perorangan. Bidan di komunitas harus mengenal kondisi kesehaan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.
Kesehatan komunitas dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi baik di masyarakat itu sendiri maupun ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah. Bidan harus tetap tanggap terhadap perubahan tersebut.

Peran Bidan Fungsi Bidan

Peniliti/
Pelaksana Pengelola Pendidik
Investigator
Keterampilan Tambahan yang harus dimiliki oleh Bidan di Komunitas

Melakukan pemantauan KIA Melaksanakan pelatihan dan Melakukan pendekatan kemitraan


dengan menggunakan PWS KIA pembinaan pada kader kesehatan. kepada dukun bayi.

Mengelola dan memberikan obat-


Menggunakan teknologi tepat
obatan seseuai dengan
guna. kewenangannya.
Faktor yang mempengaruhi Kebidanan Komunitas
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang berguna untuk pengambilan keputusan secara kolaboratif. Kemitraan
dibentuk degan klien, keluarga, dan masyarakat. Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan pengembangan
komunitas

Lingkungan Fisik

Lingkungan Sosial

Lingkungan Flora & Fauna

Ilmu Pengetahuan &


Teknologi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai