Anda di halaman 1dari 14

HYGIENE,

SANITAsi, & k3
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 304/MENKES/PER/IV/1989 TANGGAL: 22 APRIL 1989
TENTANG KESEHATAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
HYGIENE & SANITASI

KENAPA KITA HARUS BELAJAR HYGIENE DAN SANITASI


DI BIDANG PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar atau primer bagi manusia. Konsumen
semakin sadar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan kebutuhan zat-zat
gizi, seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh.

MAKANAN; Kebutuhan pokok yang harus ditangani dan dikelola dengan baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh.

Makanan yang aman merupakan hal yang penting dalam upaya melindungi masyarakat
dari bahaya penularan penyakit dan keracunan. Selain dituntut untuk menyediakan
makanan yang enak, menarik, dan bergizi, juga diharuskan untuk mewujudkan makanan
yang aman untuk dimakan.
HYGIENE

• “Hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah
Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah
penyakit)

• Higienitas adalah suatu usaha untuk melindungi, memelihara, dan


mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehingga
tidak mudah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan
( Manajemen Perhotelan Universitas Petra Surabaya)
SANITASI

• Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan


kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia

• Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat
yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

• Sanitasi berasal dari bahasa latin, sanus = sound and healthy = bersih
secara menyeluruh
RUANG LINGKUP HYGIENE

Ruang lingkup hygiene meliputi:


1. Personal Hygiene atau kebersihan perorangan
Memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis
Contoh: Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
2. Hygiene makanan dan minuman
Menjaga dan memelihara kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi
oleh manusia
RUANG LINGKUP SANITASI

• Penyediaan air bersih/ air minum (water supply)


• Pengolahan sampah (refuse disposal)
• Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation)
• Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent
control)
• Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
• Memiliki tujuan yang sama yaitu
Persamaan Hygiene
mengusahakan cara hidup sehat
dan sanitasi agar terhindar dari penyakit
(prevention to disease)

• Menjaga kebersihan dan


kesehatan lingkungan hidup
manusia
Perbedaan Hygiene • Hygiene mencakup kebersihan
dan Sanitasi pribadi / personal cleanliness dan
kebersihan makanan

• Sanitasi hanya mengenai


kebersihan dan kesehatan
lingkungan
Hygiene dan sanitasi tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang
Kesimpulan lainnya karena erat kaitannya,
misalnya hygienenya sudah baik
karena mau mencuci tangan tetapi
sanitasinya tidak mendukung
karena tidak tersedia cukup air
bersih, maka mencuci tangan nya
menjadi tidak sempurna.
Kesehatan dan keselamatan
kerja (k3)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 304/MENKES/PER/IV/1989 TANGGAL: 22 APRIL 1989
TENTANG KESEHATAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
Apa itu K3?
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah bidang kegiatan yang
ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya
dengan lingkungan dan situasi kerja (
American Society of Safety Engineers (ASSE))
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat
kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar
setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
(Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993)
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin keselamatan


setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat


digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan


Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun produktivitas Nasional.
1970 tentang Keselamatan Kerja
Kategori Potensi Bahaya
Pengendalian Bahaya

Anda mungkin juga menyukai