Anda di halaman 1dari 13

Geneologi Pemikiran Islam Di Indonesia

Soekarno Dan Islam


Suci Rahayuningsih (2004016067)
Nanda Catur Pamungkas (2004016076)
Biografi singkat Soekarno
• Ir Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di lawing sewu, Surabaya, Jawa Timur dan meninggal
di Jakarta 21 Juni 1970 saat berusia 69 tahun.

• Soekarno merupakan anak dari pasangan Raden Sukemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, ayah
Soekarno termasuk golongan bangsawan jawa seperti ditunjukkannya gelar Raden di depan namanya.
Sedangkan ibunya berasal dari Bali yang merupakan putri dari seorang Brahmana.

• Soekarno menempuh pendidikan formalnya di Sekolah Rendah Bumiputra, kemudian ayahnya


mengirimkan beliau melanjutkan di HBS (Horoge Burger School) di Surabaya. Lalu dititipkan kepda
seseorang yang berpengaruh dalam dunia pergerakan nasional yaitu Haji Oemar Said (HOS)
Tjokroaminoto yang seorang pemimpin karismatik sarekat islam. setelah itu melanjutkan ke Sekolah
teknik Tinggi di Bandung.
Karya-karya Soekarno
Buku
 Dibawah Bendera Revolusi Jilid I Dan II
 Sarinah
 Indonesia Menggugat
 Soekarno : Penyambung Lidah Rakyat

Desain arsitektural
 Monas
 Wisma Nusantara
 Masjid Istiqlal
 Gedung Sarinah
Soekarno dan Islam

Soekarno merupakan keturunan dari perpaduan jawa dan bali, dari latar
belakang tersebut tidak menyurutkannya dalam mempelajari islam.
Soekarno berpandangan bahwa islam adalah satu way of life, islam is not
merely a religion bukan sekedar hanya satu agama but islam is way of
life. Islam bukan hanya sekedar kepercayaan kepada Tuhan YME akan
tetapi mengatur hal keduniawian, mengatur masyarakat dll. Islam
merupaka agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, seseorang yang
hebat dalam membangun masyarakat islam. Menurut soekarno islam
dapat mencetak manusia yang berakhlak, beriman, berbudi luhur dll,
oleh karena itu ayat Al-qur'an diturunkan untuk membimbing manusia
dalam pembentukan rohani serta keimanan.
Tentang Agama

Soekarno berpendapat bahwa Islam adalah


kemajuan, yang mempunyai makna tersendiri dalam
pemikiran keislamannya. Soekarno memegang
prinsip bahwa kemajuan peradaban umat manusia
bukan saja sesuai dengan Islam, tetapi lebih jauh
lagi yaitu Islam itu sendiri berarti kemajuan.
Tentang Pendidikan

Tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan


keimanan dan ketaqwaan seseorang, karena
pembentukan mental spritual, dan sebagainya.
Karena itu, dalam rangka perubahan menuju ke arah
kemajuan, maka suatu upaya yang harus dilakukan
dengan menanamkan rasa keimanan dan ahklak
sebagai dasar dalam setiap upaya transformasi
(pendidikan) nilai-nilai keislamannya
Literature Review
Nasionalisme Nasionalisme harus dijalankan dengan konsep dasar
peri-kemanusiaan, yaitu suatu konsep dimana harus
dijalankan sosio-demokrasi.

Berangkat dari elaborasi di atas dapat dipahami


Agama bahwa menurut Soekarno, agama Islam adalah agama
yang sangat dinamis.

Pemikirannya tentang politik tampak dengan


tegas bahwa sikap nasionalisme tidak akan Politik
terbentuk jika tidak ada sikap gotong-royong
yang baik

Berangkat dari elaborasi di atas dapat dipahami


bahwa menurut Soekarno, agama Islam adalah
agama yang sangat dinamis.
Pendidikan
Wawasan Islam Soekarno

Soekarno tidak pernah mendapatkan pendidikan agama islam dari kedua orang tuanya, ia mulai mengenal
islam ketika berada di surabaya tepatnya di rumah HOS Tjokroaminoto, selain itu juga sering
mendengarkan cermah dari K.H Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, pedalaman selanjurnya ketika
berrada dalam penjara, Sukamiskin bandung pada taahun 1929. beliau dijebloskan penjara karena
aktivitasnya dalam pergerakan kemerdekaan, karena dilarang dalam mempelajari politik akhirnya
memutuskan mempelajari islam. karena minatnya yang besar ingin mempelajari islam, kemudian beliau
mengirim surat pada Ahmad Hasan (pemimpin Persatuan Islam ) di Bandung
Pemikiran Keislaman Soekarno

1. Fikih, dengan berhasil dalam penghapusan tabir ketika beliau melihat adanya tabir pemisah antara laki-laki dan
perempuan ketika rapat Muhammadiyah di bengkulu, menurutnya tabir hanyalah simbol perbudakan bagi kaum
perempuan. Dimana islam tidak mewajibkan dan menghendaki adanya tabir tersebut , namun cukup dengan di
beri jarak saja.

2. Politik Kenegaraan, negara yang dibangun harus berdasarkan agama yang memiliki aturan valid tentang agama.
Soekarno sendiri tidak seuju dengan pemerintahan berdasarkan islam, beliau meneladani sikap Nabi Muhammad
yang tidak pernah memproklamirkan negara islam, tapi dengan memberi contoh kehidupa masyarakat, islam
mengatur segala pergaulan tentang manusia.

3. Pendidikan, berawal dari meniru orang Barat dari usahanya untuk memajukan orang islam dalam bidang
pendidikan. Soekarno mengsulkan pada Ahmad Hasan untuk mendirikan pesantren agar dapat memberikan
pengetahuan Barat dengan sebaik mungkin. Soekarno berhasil mengadakan Konferensi Besar bertujuan untuk
menanamkan cinta tanah aair melalui pendidikan.
“Aku beranjak berpikir dan berbicara tentang Tuhan, sekalipun
dinegeri ini sebagian besar adalah orang islam, tetapi konsepku
tidak disandarkan semata-mata hanya pada Tuhan-Nya orang islam.
pada waktu itu aku melangkah ragu memulai permulaan jalan
menuju kepada kepercayaan.
Aku tidak melihat yang Maha Kuasa sebagai Tuhan kepunyaan
perseorangan. Menurut jalan pikirku maka kemerdekaan seseorang
meliputi juga Kemerdekaan Beragama.
“Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan
tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan
bersemayam di gubuknya si miskin.”

(soekarno, 1946)
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA

• Surya, Lukman, and Nur Kholik. Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam: Ulasan Pemikiran
Soekarno. Edu Publisher, 2020
• Argenti, Gili.”Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi Terpimpin .” Jurnal Politikom
Indonesiana 2.2 (2017): 14-14
• Farida, Farida. Pergumulan soekarno dan muhammadiyah di bengkulu tahun 1938-1942.Diss.
UIN Ampel Surabaya, 2018

Anda mungkin juga menyukai