• Soekarno merupakan anak dari pasangan Raden Sukemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, ayah
Soekarno termasuk golongan bangsawan jawa seperti ditunjukkannya gelar Raden di depan namanya.
Sedangkan ibunya berasal dari Bali yang merupakan putri dari seorang Brahmana.
Desain arsitektural
Monas
Wisma Nusantara
Masjid Istiqlal
Gedung Sarinah
Soekarno dan Islam
Soekarno merupakan keturunan dari perpaduan jawa dan bali, dari latar
belakang tersebut tidak menyurutkannya dalam mempelajari islam.
Soekarno berpandangan bahwa islam adalah satu way of life, islam is not
merely a religion bukan sekedar hanya satu agama but islam is way of
life. Islam bukan hanya sekedar kepercayaan kepada Tuhan YME akan
tetapi mengatur hal keduniawian, mengatur masyarakat dll. Islam
merupaka agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, seseorang yang
hebat dalam membangun masyarakat islam. Menurut soekarno islam
dapat mencetak manusia yang berakhlak, beriman, berbudi luhur dll,
oleh karena itu ayat Al-qur'an diturunkan untuk membimbing manusia
dalam pembentukan rohani serta keimanan.
Tentang Agama
Soekarno tidak pernah mendapatkan pendidikan agama islam dari kedua orang tuanya, ia mulai mengenal
islam ketika berada di surabaya tepatnya di rumah HOS Tjokroaminoto, selain itu juga sering
mendengarkan cermah dari K.H Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, pedalaman selanjurnya ketika
berrada dalam penjara, Sukamiskin bandung pada taahun 1929. beliau dijebloskan penjara karena
aktivitasnya dalam pergerakan kemerdekaan, karena dilarang dalam mempelajari politik akhirnya
memutuskan mempelajari islam. karena minatnya yang besar ingin mempelajari islam, kemudian beliau
mengirim surat pada Ahmad Hasan (pemimpin Persatuan Islam ) di Bandung
Pemikiran Keislaman Soekarno
1. Fikih, dengan berhasil dalam penghapusan tabir ketika beliau melihat adanya tabir pemisah antara laki-laki dan
perempuan ketika rapat Muhammadiyah di bengkulu, menurutnya tabir hanyalah simbol perbudakan bagi kaum
perempuan. Dimana islam tidak mewajibkan dan menghendaki adanya tabir tersebut , namun cukup dengan di
beri jarak saja.
2. Politik Kenegaraan, negara yang dibangun harus berdasarkan agama yang memiliki aturan valid tentang agama.
Soekarno sendiri tidak seuju dengan pemerintahan berdasarkan islam, beliau meneladani sikap Nabi Muhammad
yang tidak pernah memproklamirkan negara islam, tapi dengan memberi contoh kehidupa masyarakat, islam
mengatur segala pergaulan tentang manusia.
3. Pendidikan, berawal dari meniru orang Barat dari usahanya untuk memajukan orang islam dalam bidang
pendidikan. Soekarno mengsulkan pada Ahmad Hasan untuk mendirikan pesantren agar dapat memberikan
pengetahuan Barat dengan sebaik mungkin. Soekarno berhasil mengadakan Konferensi Besar bertujuan untuk
menanamkan cinta tanah aair melalui pendidikan.
“Aku beranjak berpikir dan berbicara tentang Tuhan, sekalipun
dinegeri ini sebagian besar adalah orang islam, tetapi konsepku
tidak disandarkan semata-mata hanya pada Tuhan-Nya orang islam.
pada waktu itu aku melangkah ragu memulai permulaan jalan
menuju kepada kepercayaan.
Aku tidak melihat yang Maha Kuasa sebagai Tuhan kepunyaan
perseorangan. Menurut jalan pikirku maka kemerdekaan seseorang
meliputi juga Kemerdekaan Beragama.
“Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan
tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan
bersemayam di gubuknya si miskin.”
(soekarno, 1946)
TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
• Surya, Lukman, and Nur Kholik. Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam: Ulasan Pemikiran
Soekarno. Edu Publisher, 2020
• Argenti, Gili.”Pemikiran Politik Soekarno Tentang Demokrasi Terpimpin .” Jurnal Politikom
Indonesiana 2.2 (2017): 14-14
• Farida, Farida. Pergumulan soekarno dan muhammadiyah di bengkulu tahun 1938-1942.Diss.
UIN Ampel Surabaya, 2018