KUALITATIF
PROGRAM MAP FISIP UNLAM
FAHRIANOOR
082154087813
Landasan Filosofik dan Teoritik
Metodologi Penelitian Kualitatif
Peneliti sadar filosofik artinya peneliti sadar
menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang
mana.
Filosofik metodologi penelitian merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan yang mempelajari
prosedur kerja mencari kebenaran
kebenaran epistimologi
Kebenaran epistimologi tampil dalam wujud
kebenaran tesis kebenaran teori
Kebenaran ilmiah dibangun dari sejumlah banyak
kenyataan atau fakta
Istilah yang sering muncul dalam
penelitian sosial
Realitas Sosial
Fakta Sosial
Fenomena Sosial
Realitas Sosial
Realitas berasal dari kata latin res yang berarti benda,
yang kemudian menjadi realis yang berarti sesuatu
yang membenda aktual atau mempunyai wujud.
Dalam wacana keilmuan modern “realitas” lajim
diartikan sebagai semua yang telah dikonsepkan
sebagai sesuatu yang mempunyai wujud. Karena
semua pengalam hidup sosiokultural manusia pada
khakikatnya hasil akhir proses pemahaman yang
mempunyai wujud (meskipun imajinatif).
Fakta Sosial
Fakta berasal dari bahasa latin facere yang berarti
membuat atau berbuat sesuatu. Dalam wacana
modern berarti fakta adalah semua hasil
perbuatan atau buatan manusia. Karenanya
konsep dan realitas yang digunakan secara
bergantian sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.
Fenomena sosial
Fenomena berasal dari kata Yunani yaitu
phainomena (yang berakar dari kata phanein dan
berarti nampak) sering merujuk kesemua objek
yang masih dianggap eksternal, dan secara
pragmatik harus disebut objektif (dalam ati belum
menjadi bagian dari subjektivitas konseptual
manusia)
Fenomena adalah gejala dalam situasi alaminya
yang kompleks hanya mungkin menjadi bagian
dari alam kesadaran manusia.
Jadi segala sesuatu yang telah difaktakan dari
alam fenomena dapat menjadi lebih sederhana dan
definitif dari pada fenomena yang eksis seperti
apa adanya.
Dalam fakta selalu terkandung objektivitas manusia.
Sedangkan fenomena yang ada hanyalah objektivitas
yang alami, sangat kompleks sehingga sulit diliput oleh
kemampuan rasional manusia.
Dengan demikian maka realitas sama dengan fakta.
Namun dalam maknanya tidak hanya sesuatu yang
disadari, diketahui atau dipahami dan diyakini boleh dan
ada dalam alam pikiran manusia.
Adapun yang dimaksud manusia dalam kajian ilmu
sosial tidak berhenti pada manusia sebagai mahluk
individu, melainkan sebagai manusia sekelompok bahkan
sekomunitas dan bahkan sebangsa. Maka realitas tidak
berhenti pada realitas individu. Melainkan realitas yang
menjadi kesadaran pengetahuan dan keyakinan suatu
kelompok sosio – kultural keyakinan inilah yang oleh
ilmu sosial disebut sebagai REALITAS SOSIAL
Realitas sosial sebagai objek ilmu sosial
ALIRAN EMPIRISME ALIRAN SIMBOLIK
Aliran empirisme sering juga disebut Aliran simbolik mendefinisikan realitas sosial
sebagai aliran klasik karena perspektif sebagai makna-makna (yang terinterpretasi
dan cara pendekatan serta metodologi dari berbagai simbol kultural. Menurut
paham ini, objek-objek kajian sosial
scientifik yang semula dipakai untuk
sebenarnya bukanlah apa yang sebatas
mengkaji objek-objek anorganik dan penampakannya di alam indrawi. Namun
organik yang lajim dalam kerja ilmu- objek tersebut mempunyai makna.
ilmu alam kodrati dan ilmu-ilmu hayati. Maka menurut aliran ini, pengkajian setiap
Sehingga pendekatan penelitian yang institusi sosial sebagai suatu “realitas sosial”
muncul adalah metodologi klasik yang tidaklah akan cukup berhasil apabila hanya
sifatnya kuantitatif dilakukan dengan mempelajari data tentang
perilaku dan pola perilaku yang konon boleh
dianggap sebagai manifestasi dari realitas.
Realitas sosial harus dikonsepkan sebagai
realitas laten (yang tersembunyi)
mengungkapkan makna.
Kuantitatif Kualitatif
Masalah Masalah
berkembang
Masalah
Masalah diganti
Masalah dan Rumusan masalah
Terdapat pemahaman yang berbeda antara
masalah dan rumusan masalah.
Masalah adalah adalah penyimpangan yang
seharusnya dengan yang terjadi. Atau perbedaan
antara yang seharusnya dan senyatanya.
Rumusan Masalah adalah pertanyaan penelitian
yang disusun berdasarkan masalah yang harus
dicarikan jawaban melalui pengumpulan data.
Eks : Masalah pelayanan kesehatan terhadap
orang miskin. Kasus bayi Nail di Sulawesi Selatan
Fokus Penelitian
Dalam penelitian kualitatif gejala yang diteliti
bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-
pisahkan sehingga peneliti kualitatif tidak akan
menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan
variabel penelitian akan tetapi keseluruhan sitausi
sosial yang diteliti dari aspek tempat, pelaku,
aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.
Fokus penelitian dalam kualitatif adalah merupakan
domain tunggal atau beberapa domain yang terkait
sitausi sosial. Dalam penelitian kualitatif fokus
penelitian didasarkan pada tingkat kebaruan
informasi yang diperoleh dari situasi sosial di
lapangan.
Kebaruan informasi maksudnya adalah upaya
untuk memahami dan mendalami situasi sosial,
tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan
hipotesis ilmu baru dalam situasi sosial yang diteliti.
Empat Alternatif Untuk Menentukan
Fokus Penelitian
1. Menetapkan fokus pada masalah yang
disarankan oleh informan
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-
domain tertentu organizing domain
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan
untuk mengembangkan iptek
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan
yang terkait dengan teori-teori yang sudah ada.
Bentuk Rumusan Masalah
Brdasarkan level of explanation maka secara umum
terdapat tiga bentuk rumusan masalah :
Rumusan Masalah Deskriptif
Actor/orang Activity/aktivitas
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan
populasi, karena penelitian kualitatif berangklat
dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil penelitian tidak akan
diberlakukan ke populasi namun ditransfer ke
tempat lain.
Dalam penelitian kualitatif sampel tidak
diistilahkan dengan responden, tapi diistilahkan
dengan sebutan narasumber, partisipan,
informan. Tujuan dari penelitian kualitatif bisa
menghasilkan teori, menguji teori atau
menguatkan teori.
Teknik Sampling
Non probability
Probability sampling
sampling
1. Simple random
sampling 1. Sampling
2. Proportionate sistematis
stratified random 2. Sampling kuota
sampling 3. Sampling
3. Disproportionate incidental
stratified random 4. Purposive
sampling sampling
4. Area (cluster) 5. Sampling jenuh
sampling 6. Snowball
(sampling sampling
menurut daerah)
Probability Sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi :
1. Simple random sampling
2. Sampling kuota
3. Sampling incidental
4. Purposive sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
Dalam penelitian kualitatif teknik yang sering
digunakan adalah :
1. Purposive sampling : teknik pengambilan
sampel atau sumber data dengan
pertimbangan tertentu seperti paling banyak
tahu, sebagai penguasa dalam istilah
penelitian key person (narasumber kunci)
2. Snowball sampling pengambilan sampel data
yang semulanya sedikit lama-lama menjadi
besar, ini karena data yang diperoleh belum
memuaskan, makanya sampel akan
bertambah
Kriteria Memilih Sampel (Menurut :
Spradly)
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu
melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan
sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
2. Mereka yang masih tergolong berkecimpung terlibat
pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang meluangkan waktu untuk dimintai
informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan
informasi hasil “kemasannya” sendiri
5. Mereka yang pada mulanya cukup asing dengan
peneliti sehingga lebih menarik untuk dijadikan
sebagai narasumber
INSTRUMEN DAN TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
Instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri maksudnya
seberapa jauh kemampuan peneliti mampu
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke
lapangan. Validasi terhadap peneliti artinya
seberapa jauh penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian. Penelitian kualitatif
sebagai human instrument.
Human Instrument
yaitu :
1. memilih informan sebagai sumber data
4. Analisis data
5. Menafsirkan data
Observasi
Observasi moderat
partisipatif
Observasi
Observasi
yang aktif
Macam- terusterang
macam dan samar
observasi
Observasi
observasi yang
tak lengkap
terstruktur
Observasi Partisipatif
Observasi partisipatif peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau digunakan sebagai sumber data penelitian,
sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dilakukan oleh sumber data,
dan ikut melakukan suka dukanya. Dengan ini
maka data yang diperoleh akan lengkap, tajam
dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari
setiap perilaku yang nampak
Partisipasi pasif : peneliti datang ketempat yang
diteliti, tetapi tidak terlibat dalam kegiatan
tersebut.
Partisipasi moderat : peneliti ikut aktif dalam
berbagai kegiatan sumber data, namun tidak
semuanya
Partisipasi aktif : peneliti melakukan sepenuhnya
apa yang dilakukan oleh narasumber, tapi belum
lengkap
Partisipasi lengkap : peneliti melakukan semua
yang dilakukan oleh narasumber sampai suasana
menjadi natural, seolah peneliti tidak sedang
melakukan penelitian
Observasi terus terang
Dalam hal ini peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan secara terus
terang kepada sumber data, bahwa dia sedang
melakukan penelitian. Jadi mereka yang sedang
diteliti. Tetapi ada saatnya peneliti juga harus
tersamarkan untuk mencari data yang sifatnya
rahasia.
Observasi tak berstruktur
Observasi ini adalah observasi yang dilakukan
karena fokusnya belum jelas. Fokus penelitian
akan berkembang selama penelitian berlangsung.
Pada konteks ini permasalahan dalam penelitian
masih belum jelas. Jadi observasi ini tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang
akan diobservasi. Peneliti dapat melakukan
pengamatan secara bebas.
Wawancara
Wawancara terstruktur : yaitu peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh, karenanya peneliti telah melakukan
persiapan istrumen penelitian berupa daftar
pertanyaan-pertanyaan.
Wawancara semistruktur : wawancara ini masuk
dalam kategori in dept interview, dimana peneliti
dalam bertanya lebih bebas.
Wawancara tak berstruktur : peneliti tidak terikat
dengan pedoman pertanyaan. Peneliti lebih bebas
menayakan hal-hal yang ingin diketahui tanpa
menggunakan pedoman wawancara.
Langkah-langkah wawancara
Menetapkan kepada siapa wawancara akan
dilakukan
Menyiapkan pokok-pokok masalah
Mengawali atau membuka alur wawancara
Melangsungkan alur wawancara
Mengkonfirmasi ikhtisar wawancara
Menuliskan hasil wawancara
Mengidentifikasi tindak lanjut hasil
wawancara
Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan mana
yang tidak penting yang akan dipelajari dan
membuat kesimpulan.