Anda di halaman 1dari 3

Studi Kasus dan Analisis Masalah

Pembelajaran IPA Materi “Wujud


Benda” pada Siswa Kelas 2
Oleh Nawaitus Shifatul Rosallina
Studi Kasus
Bu Nawaitus merupakan guru kelas II SD, tepat pukul 7 pagi bersama rekan guru yang lain masuk kelas masing-masing. Bu
Nawaitus masuk ruang kelas II sambil membawa alat peraga berupa gambar tentang macam-macam wujud benda. Sampai di
ruang kelas Bu Nawaitus disambut anak-anak sambil bertanya bawa apa bu. Namun Bu Nawaitus menjawab “nanti ibu
jelaskan ya”. Anak-anak pun menyambutnya dengan penuh semangat. Adapun pembelajaran yang dilakukan oleh Bu
Nawaitus seperti ilustrasi berikut ini.
Bu Nawaitus : Selamat pagi anak-anak, Bagaimana pagi ini semua masuk?
Siswa : Masuk semua Pak, jawab anak-anak serentak.
Bu Nawaitus : Ya….bagus! mari berdo’a bersama. Setelah selesai berdo’a Bu Nawaitus langsung mengambil alat peraga
yang telah disiapkan sambil berkata “alat peraga yang ibu pegang gambar apa anak-anak?”
Siswa : Gambar batu, balon, air bu, jawab anak-anak serentak.
Bu Nawaitus : Nah, anak-anak perhatikan semua gambar yang ibu bawa adalah gambar macam-macam wujud benda beserta
contohnya.
Siswa : Wujud benda apa bu?
Bu Nawaitus : Baik, dengarkan ya. Wujud Benda ada 3 yaitu Benda Padat, Cair dan Gas. Nah masing-masing wujud benda
mempunyai sifat dan ciri. Benda Padat memiliki ciri bisa dipegang dan bentuknya yang tetap, contohnya batu, meja, papan
tulis. Benda Cair bisa mengalir dan bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, contohnya air, sirup dan minyak. Sedangkan
benda gas cirinya tidak bisa di pegang dan bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya, contohnya udara yang ditiupkan ke
balon, udara di ban, oksigen dan angin. Jadi bisa disimpulkan yang bentuknya tetap tanpa dipengaruhi wadahnya adalah
benda padat sedangkan benda gas dan cair bentuknya berubah sesuai dengan bentuk wadahnya. Ada pertanyaan? Tidak bu”.
Karena tidak ada pertanyaan, bu Nawaitus mengira semua anak sudah paham dan langsung meminta siswanya untuk
mengerjakan LKPD mengelompokkan jenis-jenis benda yang ada di list sesuai dengan wujud bendanya dengan waktu 30
menit. Karen sebelumnya tidak ada pertanyaan bu Nawaitus tidak memeriksa proses mereka mengerjakan LKPD karena
menganggap semua sudah paham. Ketika bu Nawaitus mengoreksi jawaban anak-anak, ternyata hanya 5 dari 10 anak yang
bisa mengerjakannya. Anak-anak yang lain tidak bisa menjawab karena tidak mengerti. Bu nawaitus pun mengingat kembali
apa yang kurang dalam pembelajarannya padahal bu Nawaitus sudah menggunakan alat peraga berupa gambar.
Analisis Masalah
a. Tidak menyampaikan dan menjelaskan tujuan pembelajaran terlebih dahulu
b. Alat peraga guru kurang tepat
c. Metode pembelajaran yang kurang
d. Penjelasan masih abstrak karena tidak ada contoh nyata yang bisa dipegang
e. Topik tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
f. Anak-anak kurang termotivasi untuk bertanya karena guru tidak memberikan pancingan
pertanyaan.
g. Tidak memantau kegiatan yang dilakukan siswa ketika berlatih karena tidak ada pertanyaan
sebelumnya sehingga guru mengira semua anak sudah paham dan mengerti.

Anda mungkin juga menyukai