Anda di halaman 1dari 33

Komunikasi

Sesuai Tingkat
Usia
NANA DRASTINA, S.Kep
Introduction

Berkomunikasi pada kelompok yang berbeda dengan


berbagai tingkat perkembangan usia memerlukan
Teknik khusus dan pemahaman mengenai
perkembangan manusia.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 2


Topic one

Komunikasi Pada Bayi


Komunikasi Pada
Bayi

Banyak menggunakan
komunikasi non verbal.

 Tersenyum : puas

 Menangis : berarti
sakit

2021 M O N D AY 4
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Saat
Berkomunikasi Dengan Bayi
4. Pada bayi usia 6 bulan 5.
1. Berbicaralah dengan 2. Rangsang taktil 3. Respons bayi
terkadang mengalami Berkomunikasilah
suara yang lembut, (sentuhan) sangat terhadap
Stranger Anxiety (cemas dengan bermain
sentuhan dan belaian, kuat maknanya komunikasi :
pada orang asing) jadi saat (cilukbak atau
ciuman, mendekap dan bagi bayi untuk ditunjukkan
berkomunikasi jangan mainan yang
menggendong, atau meningkatkan rasa secara nonverbal,
langsung mengendong bersuara) jika si
dengan Gerakan aman, melindungi misalnya :
namun lakukan bayi menerima.
(sepetri mengayun, bayi dan kedekatan tersenyum,
memberi kenyamanan hubungan menggerakan pendekatan terlebih

atau senang) (bonding). badan, tangan, dahulu dengan mainan

dan kaki. yang dipegang atau


berkomunikasi dengan
sang ibu.
Tujuan Komunikasi
dengan Bayi

1. Memberi rasa aman kepada


bayi.

2. Memenuhi kebutuhan bayi akan


kasih sayang.

3. Melatih bayi menggembangkan


kemampuan bicara, mendengar,
dan menerima rasngsangan.

2021 M O N D AY 6
Click icon to add picture
Berkomunikasi dengan balita
(usia 1-2 tahun)
Click icon to add picture
1. Panggil nama anak sesuai nama yang biasa orang tuanya memanggil.

2. Gunakan pesan yang pendek dan jelas, suara lembut.

3. Pelajari dan gunakan kata-kata yang masuk akal untuk menyuruh anak
ke kamar mandi, saat akan mandi, dan makan.
Click icon to add picture 4. Perilaku protes yang dilakukkan anak (seperti tantrum/mengamuk),
berikan kesempatan kepada anak untuk meluapkan emosinya sebagai
bentuk mengatasi tekanan dan stress kemudian lakukkan pendekatan
dengan lembut dan ramah.
Topic Two

Komunikasi pada Masa Prasekolah

(usia 3-5/6 tahun)


Komunikasi Pada
Anak Usia 3 – 5 tahun

Pada masa ini anak-anak


mulai mandiri dan
mengembangkan
keterampilan dirinya
untuk berinteraksi dengan
orang lain.

2021 M O N D AY 9
Hal-hal Yang Harus
Diperhatikan

1. Anak-anak masih egosentris percakapan dengan dirinya

2. Berfikir kongret : Bicara apa adanya (jujur) dan bila perlu


ijinkan untuk menyentuh, memegang, memeriksa barang
yang akan berhubungan dengan mereka.

3. Bahasa sederhana karena ana-anak nelum lancar


mengungkapkan perasaan atau keinginan, masih
komunikasi non verbal.
Topic Three

Komunikasi pada Masa Sekolah

(usia 6-12 tahun)


Hal-hal Yang Harus
Diperhatikan
1. Berfikir fungsional, arah pertanyaannya adalah mengapa, bagaimana, untuk apa sesuatu dilakukkan.

2. Memerlukan :

a. Penjelasan yang sederhana disertai alasan.

b. Berikan kesempatan untuk bertanya.

c. Bila perlu berikan kesempatan untuk mencoba melakukan

3. Gunakan beberapa kosakata anak dalam penjelasan.

4. Buatlah gambar untuk mendemonstrasikan prosedur secara anatomi.

5. Hargai Privasi anak. Mungkin ada topik pembicaraan yang tidak ingin didiskusikan (seperti kebiasaan ngompol).

6. Sangat memperhatikan keutuhan tubuh takut terluka, perlu pendekatan sehingga anak dapat mengungkapkan perasaannya
yang berdampak baik menjadi kecemasanya turun.

7. Anak dengan kecemasan tinggi dapat dialihkan dengan :

a. Berbicara

b. Menghindarkan orang dekat, kecemasan turun, dapat menerima pendapat orang lain.

8. Anak usia sekolah yang lebih besar mampu berfikir konkret, dapat berkomunikasi lebih baik.
Topic Four

Komunikasi pada Usia Remaja


(Usia 12-18 tahun)
Teenager

Masa ini adalah masa transisi atau peralihan dari


akhir masa anak-anak menuju dewasa. Pola pikir
dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anak-
anak menjadi orang dewasa.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 14


Ciri-ciri
1. Bahasa dan kultur tersendiri, Bahasa gaul (istilah tertentu, keles, gelayy, nyokap,
bokap, elu, gue, dll)

2. Peer Group atau kelompok sebaya yang utama, lebih terbuka kepada orang lain
daripada orang tua dan kleuarga.

3. Komunikasi pada remaja baikknya :

a. Memberi perhatian

b. Mendengarkan ungkapan remaja

c. Menghargai dan terbuka terhadap pendapat yang disampaikan.

d. Hidari mengkritik atau menghakimi dengan tajam

4. Hargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya.

5. Tunjukkan ekspresi wajah bersahabat dengannya.

6. Jangan memotong pembicaraan saat anak-anak sedang mengekspresikan pikiran dan


perasaannya.
Ciri-ciri
7. Hormati privasinya

8. Beri dukungan pada apa yang telah dicapainya secara positif dengan memberikan
penguatan positif (pujian)

9. Komunikasi dengannya yang baik diperlukan sekali.

10. Kepercayaan sebagai dasar untuk berkomunikasi yang dibentuk dengan :

a. Meluangkan waktu Bersama.

b. Dorong agar berani mengungkapkan ide/pikiran/perasaan.

c. Hargai, hormati pendapat/pikirannya.

d. Toleransi terhadap perbedaan ide/pikiran.

e. Puji untuk hal yang baik.

f. Hormati privasinya

g. Berikan contoh yang baik.


Hal yang harus diperhatikan saat
berkomunikasi dengan anak

1. Rasa aman dan nyaman anak (perawat-pasien/klien

2. Hindari Tindakan tiba-tiba yang dapat menyebabkan ketakutan (suara keras, ketawa
keras, mata melotot)

3. Kontak mata sejajar

4. Berbicara dengan jelas, suara lembut, tidak tergesa-gesa.

5. Bahasa sederhana

6. Gunakan Teknik komunikasi yang sesuai.

7. Kejujuran

2021 KOMKEP 17
Membantu Agar Anak dapat
mengekspresikan perasaan dan pikiran
1. Dengan orang ketiga

2. Bercerita

3. Biblioterapi

4. Pertanyaan

5. Mengungkapkan keinginan

6. Rating scale

7. Melengkapi kalimat

8. Menulis

9. Menggambar

10. Bermain
Topic Five

Komunikasi pada masa dewasa


Ciri-ciri

1. Kematangan fisik, mental dan social mencapai optimal

2. Mempunyai sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah lama menetap dalam
dirinya dan sulit dirubah perilakunya.

3. Hargai sudut pandang klien.

4. Hindari panggilan yang merendahkan seperti “nenek”, “sayang. Selalu mulai secara
formal (tuan, nyonya, nona, bapak, ibu)

2021 KOMKEP 20
Suasana komunikasi pada
orang dewasa.

1. Hormat menghormati pendapat pribadinya.

2. Saling menghargai pendapat, pikiran, perasaan, gagasan, dan system nilai yang
dianut.

3. Saling percaya.

4. Saling terbuka untuk mendengarkan orang lain.

2021 KOMKEP 21
Materi komunikasi pada orang
dewasa.

1. Pekerjaan dan tugas : pembagian tugas, deskripsi kerja, dan transaksi kerja.

2. Kegiatan kerumah tangaan : pembagian tugas dalam keluarga, Pendidikan anak,


pemenuhan kegiatan social ekonomi.

3. Kegiatan professional : pembagian kerja, transaksi

4. Kegiatan social : hubungan social, peran dan tugas social.

2021 KOMKEP 22
Topic Six

Komunikasi pada Lansia


Kemampuan komunikasi pada lansia dapat mengalami penurunan akibat penurunan
berbagai fungsi system otgan (penglihatan, pendengaran, wicara, dan presepsi),
perubahan/psikis/emosi, interaksi social dan spiritual perlu pendekatan dan Teknik
khusus dalam berkomunikasi.

Perubahan emosi sering Nampak berupa reaksi penolakan terhadap kondisi yang terjadi.

2021 KOMKEP 24
Gejala Penolakan Yang Terjadi

1. Tidak percaya terhadap diagnose, gejala, perkembangan, dan keterangan yang


diberikan tenaga Kesehatan.

2. Mengubah keterangan yang diberikan sehingga diterima keliru.

3. Menolah membicarakan perawatan di rumah sakit.

4. Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya, khususnya Tindakan yang melibatkan
dirinya.

5. Menolak nasehat (istirahat baring, berganti posisi tidur untuk kenyamanan dirinya)
Pendekatan dalam komunikasi dengan
lansia

1. Pendekatan fisik, mencari informasi tentang Kesehatan objektif, kebutuhan,


kejadian yang dialami, perubahan fisik atau organ tubuh, tingkat Kesehatan yang
masih bisa dicapai dan dikembangkan.

2. Pendekatan psikologis, mengarah pada perubahan perilaku. Dalam pendekatan ini


perawat berperan sebagai konselor, advokat, supporter,interpreter, sahabat dekat
klien.

3. Pendekatan social diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain, kegiatan kelompok agar
klien dapat berinteraksi dengan sesama klien atau petugas.

4. Pendekatan spiritual memberikan kepuasan batin dalam hubungan dengan Tuhan,


efektif bagi klien dengan latar belakang keagamaan yang baik.
Teknik komunikasi pada lansia

1. Teknik Asertif, sikap yang dapat menerima, peduli, sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan Ketika pasangan sedang berbicara, komunikasi dapat dimengerti.

2. Responsif, perawat segera bereaksi secara aktif Ketika ada perubahan


sikap/kebiasaan klien dengan menanyakan atau klarifikasi tentang perubahan
tersebut.

3. Klarifikasi mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari 1 kali
agar maksud pembicaraan dapat diterima dan dipresepsikan sama oleh lansia
sebagai klien.

4. Sabar dan ikhlas, perawat bersikap sabar dan ikhlas menghadapi perubahan klien
lasia sehingga tercipta komunikasi yang teraupetik.
Teknik komunikasi pada lansia

1. Teknik Asertif, sikap yang dapat menerima, peduli, sabar untuk mendengarkan dan
memperhatikan Ketika pasangan sedang berbicara, komunikasi dapat dimengerti.

2. Responsif, perawat segera bereaksi secara aktif Ketika ada perubahan


sikap/kebiasaan klien dengan menanyakan atau klarifikasi tentang perubahan
tersebut.

3. Klarifikasi mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih dari 1 kali
agar maksud pembicaraan dapat diterima dan dipresepsikan sama oleh lansia
sebagai klien.

4. Sabar dan ikhlas, perawat bersikap sabar dan ikhlas menghadapi perubahan klien
lasia sehingga tercipta komunikasi yang teraupetik.
Hambatan Komunikasi Pada Lansia.

Agresif

a. Berusaha mengkontrol dan mendominasi lawan bicara.

b. Meremehkan orang lain

c. Mempertanyakan haknya dengan menyerang orang lain.

d. Menonjolkan diri sendiri.

e. Mempermalukan orang lain di depan umum, baik dengan kata-kata atau Tindakan.

2021 KOMKEP 29
Hambatan Komunikasi Pada Lansia.
Nonasertif

a. Menarik diri bila diajak berbicara.

b. Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)

c. Merasa tidak berdaya.

d. Tidak berani mengungkapkan keyakinanya.

e. Membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya

f. Pasif

g. Mengikuti kehendak orang lain.

h. Mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain.

2021 KOMKEP 30
Mengatasi Hambatan Sehingga Komunikasi
Efektif

1. Mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran klien.

2. Keraskan suara bila perlu.

3. Dapatkan perhatian dari klien sebelum bicara. Pandanglah klien sehingga klien
dapat melihat Gerakan mulut perawat.

4. Atur lingkungan yang kondusif, kurangi gangguan visual dan auditory, pastikan
pencahayaan cukup.

5. Apabila komunikasi macet, jangan anggap klien tidak kooperatif.

6. Bertindaklah sebagai partner yang memfasilitasi klien untuk mengungkapkan


perassanya.

7. Berbicara pelan dan jelas, kalimat pendek dan Bahasa sederhana.


Mengatasi Hambatan Sehingga Komunikasi
Efektif

8. Bantu kata-kata dengan isyarat visual.

9. Serasikan bahas tubuh dengan pembicaraan berita yang menggembirakan diiringi


senyuman, dan tertawa secukupnya.

10. Berilah kesempatan klien untuk bertanya.

11. Apabila klien salah, jangan menegur secara langsung.

12. Jadilah pendengar yang baik.

13. Arahkan suatu topik pada suatu saat.

14. Ikutkan keluarga (yang menunggu) untuk berpartisipasi.


Thank you

Nana Drastina

drastinanana@gmail.com

@itsdrastinanana

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 33

Anda mungkin juga menyukai