Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN TEKANAN KELOMPOK TEMAN

SEBAYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK


REMAJA PUTRI DI KOTA MALANG

Dosen Pembimbing

Ns. Kumboyono, S.Kep,M.Kep,Sp.Kom

Ns. Ikhda Ulya, S.Kep, M. Kep Oleh


Revy Sekti Aji
105070200111044
Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Kerangka Konsep

Metode Penelitian
Latar belakang
Kelompok teman sebaya memiliki peranan penting dalam
perkembangan remaja. Kelompok ini merupakan faktor kritis yang
berpengaruh pada remaja, yang memiliki peningkatan kebutuhan dan
pengenalan diri (Potter&Perry, 2005).

Hasil penelitian menunjukan pengaruh kelompok teman sebaya


sangat tinggi (Zebua dan Nurdjayanti 2001). Pengaruh yang kuat ini
muncul dari keinginan remaja untuk dapat diterima dalam kelompok.

Hal ini akan mengakibatkan remaja melakukan hal apapun agar


mereka dapat diterima di kelompok yang mereka inginkan.
Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh goncangan karena
mereka masih dalam taraf mencari identitas (Hurlock,1973).

umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga


mereka ingin berpetualang menjelajah segala sesuatu Perilaku merokok
dan mencoba hal yang belum pernah dialaminya

Saat ini merokok tidak hanya menjadi monopoli kaum pria,


pada kenyatannya terdapat sejumlah wanita dalam hal ini
pelajar dan mahasiswi yang memiliki kebiasaan merokok

Pada tahun 2007 prevalensi merokok perempuan meningkat


dari 1,3% pada tahun 2001 menjadi 5,2%, meningkat 4 kali
lipat selama kurun waktu 2001-2007 (Riskesdas 2007).

Sikap yang dibentuk di dalam diri remaja putri yang


dalam hal ini berkaitan dengan perilaku merokok, diduga
dapat dipengaruhi oleh adanya tekanan kelompok teman
sebaya ( Handaliani,2003)
Rumusan masalah

Apakah terdapat
hubungan tekanan
kelompok teman sebaya
terhadap perilaku merokok
remaja putri di kota
Malang?
Tujuan penelitian

Tujuan umum
• Mengetahui hubungan tekanan kelompok teman sebaya
terhadap perilaku merokok remaja putri di kota Malang.

Tujuan khusus
• Mengidentifikasi tekanan kelompok teman sebaya pada
remaja putri di kota Malang.
• Mengidentifikasi perilaku merokok remaja putri di kota
Malang.
• Menganalisa korelasi tekanan kelompok teman sebaya
terhadap perilaku merokok remaja putri di kota Malang.
Manfaat penelitian
Manfaat • Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam asuhan
keperawatan terkait edukasi tentang tekanan kelompok teman
Teoritis sebaya dan bahaya rokok terhadap kesehatan remaja putri.

• Bagi remaja putri


• Bagi remaja putri dapat memperoleh informasi sebagai salah satu
sarana untuk dapat membentuk sikap untuk tidak terpengaruh
berperilaku merokok.
• Bagi orang tua

Manfaat • Bagi orang tua dapat memberiikan dukungan internal keluarga


kepada remaja terhadap perilaku merokok sehingga orangtua
praktis dapat memberikan upaya penanggulangan dan lebih
memperhatikan tumbuh kembang remaja
• Bagi instansi pendidikan
• Bagi guru pembimbing dapat membantu memecahkan masalah
yang dialami remaja putri dengan memberiakan layanan
bimbingan dan konseling khususnya yang berkaitan dengan
masalah merokok.
TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok teman sebaya


kelompok adalah kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi
tatap muka, yang masing masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok,
menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok dan saling
ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.

Macam kelompok teman sebaya

a. Teman dekat
b. Kelompok kecil
c. Kelompok besar
d. Kelompok terorganisasi
e. Kelompok gank
(Hurlock, 1999)
Tekanan kelompok
Tekanan kelompok adalah dimana saat sesorang dipaksa untuk menjadi sama
seperti teman temannya dan melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok.
Terkadang tekanan ini muncul dari diri sendiri, dimana seseorang merasa harus
melakukan hal yang dilakukan orang lain agar dirinya merasa sama dengan
kelompok tanpa adanya paksaan

Strategi tekanan dalam Cara menghindari tekanan


Macam tekanan kelompok
kelompok negative

• Tekanan positif  desakan • mengenalkan • Komunikasi terbuka


yang kuat untuk berperilaku • Mengajarkan • Dukung identitas diri yang
tertentu yang biasanya lebih • Mendiamkan kuat
banyak manfaatnya • Mengancam • Jadilah role model
• Tekanan negatif  desakan • Cara setia kawan • Menolak dengan tegas
yang kuat untuk
menyesuaikan diri  dan
menyetujui untuk
berperilaku tertentu yang
biasanya lebih banyak
kerugiannya
Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak dimana tejadi
perkembangan pada semua aspek untuk memasuki masa dewasa, diawali dengan
pubertas dan berakhir pada saat individu mampu mengemban tanggungjawab
orang dewasa.

Tahap proses Tugas perkembangan


Ciri-ciri Masa Remaja
perkembangan remaja remaja
• Masa remaja sebagai • Remaja awal (12-15 • Lebih dekat dengan
periode yang penting tahun) teman sebaya
• sebagai periode • Remaja madya (15-18 • Mencari identitas diri
peralihan tahun) • Berusaha melepaskan
• sebagai periode • Remaja akhir (18-21 diri dari ketergantungan
perubahan tahun) emosi terhadap orang
• sebagai usia bermasalah tua dan orang dewasa
• sebagai masa mencari lainnya.
identitas • Mempersiapkan
pernikahan dan karir
merokok
Merokok adalah suatu aktivitas menghisap asap tembakau yang berasal
dari membakar rokok masuk ke dalam tubuh lewat hisapan tersebut dan
meng-hembuskannya kembali keluar

Kerugian merokok
Tahapan merokok Tipe perokok
pada wanita
• Tahap preparatory • Perokok ringan • kulit akan
• Tahap initiation menghisap rokok 1- kusam,menjadi
• Tahap becoming a 4 batang perhari. kendur dan tidak
smoker • Perokok sedang : elastis
• Tahap Maintenance menghisap 5-14 • akan menurunkan
of smoking rokok dalam sehari. tingkat kesuburan
• Perokok berat : • bayi yang dilahirkan
menghisap lebih mengalami BBLR
dari 15 batang • Menopause terjadi
rokok dalam sehari. 1 sampai 2 tahun
lebih awal
Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi


merokok:

Pengaruh orang tua


Pengaruh teman Tekanan kelompok
Kepribadian
Pengaruh iklan atau
media
Tekanan kelompok

Tekanan Positive Tekanan negatif

Adanya komunikasi Mengajak merokok


terbuka Mengajarkan merokok
Dukungan identitas diri mengancam
yang kuat Mendiamkan
Menolak dengan tegas Cara setia kawan

Perilaku tidak merokok Perilaku merokok


HIPOTESIS

Ada hubungan posistif antara


tekanan dalam kelompok teman
sebaya dengan perilaku merokok
remaja putri.
Metode penelitian

Rancangan Sampel
Penelitian
Sampel diambil di SMK Kartika, SMK 10,
MAN 2 Malang, SMK 2 Malang, SMK
penelitian analitik
Lab UM, Fakultas Ekonomi, Fakultas
observational Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas
dengan pendekatan Hukum, PTIIK.
cross sectional
study.
Populasi

Populasi target dalam


penelitian ini adalah seluruh
anak remaja putri yang
merokok
Tehnik sampling : purposive
sampling

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

• Remaja putri • Tidak bersedia menjadi


• Bersedia menjadi responden
responden • Tidak merokok
• Usia 15-21 tahun • Tidak memiliki kelompok
• Merokok teman sebaya
• Memiliki kelompok
teman sebaya
• Remaja dengan riwayat
merokok
Variabel penelitian
Variabel independen : tekanan kelompok teman sebaya
Variabel dependen : perilaku merokok

LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di SMK Kartika, SMK 10, MAN 2 Malang, SMK 2 Malang,
SMK Lab UM, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas
Hukum, PTIIK
INSTRUMEN PENELITIAN

Kuesioner tekanan kelompok dan


kuisoner perilaku merokok

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


Uji Validitas: korelasi Pearson Product Moment
Uji Reliabilitas: Alpha Cronbach SPSS for Windows
Definisi Operasional
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Tekanan kelompok Indikator pengukuran : Kuisoner - Tekanan Nominal
independen: adalah tekanan - Mengenalkan positive
tekanan kelompok social dari kelompok - Mengajarkan - Tekanan
atau perseorangan - Mendiamkan negative
yang mengharuskan - Mengancam
sesorang untuk - Cara setia kawan
bertindak dan
berfikiran dengan
cara tertentu, agar
dia dapat diterima
oleh kelompok
tersebut

Variabel Suatu kegiatan atau Indikator : Kuesioner Ya : 1 Nominal


dependen: aktivitas membakar - Tahap preparatory   Tidak : 0
Perilaku merokok rokok dan kemudian - Tahap initiation - Merokok
remaja putri menghisapnya dan - Tahap become a - Tidak
  menghembuskannya smoker merokok
  keluar. - Tahap  
  maintainence of
  smoking
   
Pengumpulan Data
Memberikan penjelasan kepada calon responden untuk menjadi
responden dan membaca lembar persetujuan menjadi responden.

peneliti menyebarkan kuisoner pada responden. Kemudian


memberi penjelasan cara mengisi kuisoner pada responden

Setelah dilakukan pengisian , peneliti mengecek kembali kuisoner


yang sudah didapat diantara kejelasan jawaban dan kelengkapan
jawaban kuisoner.

Setelah semua data terkumpul, kemudian melakukan analisis data


ANALISA DATA
Pre Analisa: Editing, Koding, Scoring, Tabulasi
Analisa Data:
• Univariat
• Tekanan kelompok : Kuesioner Tekanan kelompok
• Perilaku merokok : Kuesioner perilaku merokok

• Bivariat : Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Koefisien


Kontigensi

ETIKA PENELITIAN
Belmont’s Principle:
• Menghormati manusia (respect for person)
• Manfaat (beneficien)
• Keadilan (justice)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai