Anda di halaman 1dari 10

KONFLIK KERJA

Hanifa Nuri Santi (20010085)


Dwi Sekar Wangi
A. Pengertian Konflik Kerja
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang
berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya.
Konflik kerja adalah suatu pertentangan yang
terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang
terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan
kenyataan apa yang diharapkannya.
B. Penyebab–penyebab konflik Kerja
Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan
kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang
tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak
konsisten.
Struktur : pertarungan kekuasaaan antar departemen
dengan kepentingan–kepentingan atau sistem penilaian
yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan
sumber daya–sumber daya yang terbatas, atau saling
ketergantungan dua atau lebih kelompok– kelompok
kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai–nilai sosial
pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada
jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai–nilai persepsi.
C. Bentuk–Bentuk Konflik Struktural
Dalam organisasi klasik ada empat daerah struktural di mana
konflik sering timbul :
Konflik hierarki, yaitu konflik amtara berbagai tingkatan
organisasi. Contohnya, konflik antara komisaris dengan direktur
utama
Konflik fungsional, yaitu konflik antar berbagai departemen
fungsional organisasi. Contohnya, konflik yang terjadi antara
bagian produksi dengan bagian pemasaran.
Konflik lini staf yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan unit
dengan stafnya terutama staf yang berhubungan dengan
wewenang / otoritas kerja. Contoh : karyawan staf secara tidak
fornal mengambil wewenang berlebihan.
Konflik formal informal yaitu konflik antara organisasi formal dan
informal. Contoh : Pemimpin yang menempatkan norma yang
salah pada organisasi.
D. Jenis–jenis Konflik Kerja
Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu
menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia
harapkan untuk melaksanakannya.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, hal ini
sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan.
Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan
dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman
yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena
terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk
persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara.
E. Penyebab Terjadinya Konflik Kerja
Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, antara
lain :
Koordinasi kerja yang tidak dilakukan.
Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas.
Tugas yang tidak jelas ( tidak ada deskripsi jabatan ).
Perbedaan dalam otorisasi pekerjaan.
Perbedaan dalam memahami tujuan organisasi.
Perbedaan persepsi.
Sistem kompetensi insentif ( reward ).
Strategi pemotivasian tidak tepat.
F. Cara Mengatasi Konflik Kerja
Manajemen konflik dapat dilakukan dengan cara antara lain :
Pemecahan masalah (Problem Solving).
Tujuan tingkat tinggi (Lipsordinate Goal).
Perluasan sumber (Ekspansion of Resources)
Menghindari konflik (avoidance).
Melicinkan konflik (Smoothing).
Perintah dari wewenang (Authoritative Commands).
Mengubah variabel manusia (Altering the Human Variabel).
Mengubah variabel struktural (Altering the Structural
Variables).
Mengidentifikasikan musuh bersama (Identifying a
Common Enemy).
G. Faktor Penyebab Konflik Kerja
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok.
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat.
H. Akibat konflik Kerja
Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
(ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok
lain.
Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
Perubahan kepribadian pada individu, misalnya
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai