Dwi Sekar Wangi A. Pengertian Konflik Kerja Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik kerja adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya. B. Penyebab–penyebab konflik Kerja Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten. Struktur : pertarungan kekuasaaan antar departemen dengan kepentingan–kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok– kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka. Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai–nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai–nilai persepsi. C. Bentuk–Bentuk Konflik Struktural Dalam organisasi klasik ada empat daerah struktural di mana konflik sering timbul : Konflik hierarki, yaitu konflik amtara berbagai tingkatan organisasi. Contohnya, konflik antara komisaris dengan direktur utama Konflik fungsional, yaitu konflik antar berbagai departemen fungsional organisasi. Contohnya, konflik yang terjadi antara bagian produksi dengan bagian pemasaran. Konflik lini staf yaitu konflik yang terjadi antara pimpinan unit dengan stafnya terutama staf yang berhubungan dengan wewenang / otoritas kerja. Contoh : karyawan staf secara tidak fornal mengambil wewenang berlebihan. Konflik formal informal yaitu konflik antara organisasi formal dan informal. Contoh : Pemimpin yang menempatkan norma yang salah pada organisasi. D. Jenis–jenis Konflik Kerja Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. E. Penyebab Terjadinya Konflik Kerja Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, antara lain : Koordinasi kerja yang tidak dilakukan. Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas. Tugas yang tidak jelas ( tidak ada deskripsi jabatan ). Perbedaan dalam otorisasi pekerjaan. Perbedaan dalam memahami tujuan organisasi. Perbedaan persepsi. Sistem kompetensi insentif ( reward ). Strategi pemotivasian tidak tepat. F. Cara Mengatasi Konflik Kerja Manajemen konflik dapat dilakukan dengan cara antara lain : Pemecahan masalah (Problem Solving). Tujuan tingkat tinggi (Lipsordinate Goal). Perluasan sumber (Ekspansion of Resources) Menghindari konflik (avoidance). Melicinkan konflik (Smoothing). Perintah dari wewenang (Authoritative Commands). Mengubah variabel manusia (Altering the Human Variabel). Mengubah variabel struktural (Altering the Structural Variables). Mengidentifikasikan musuh bersama (Identifying a Common Enemy). G. Faktor Penyebab Konflik Kerja Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. H. Akibat konflik Kerja Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik