Anda di halaman 1dari 19

SURVEI PENGALAMAN HIDUP PEREMPUAN NASIONAL 2021

1 dari 4 perempuan usia 15–64 tahun atau


26,1% pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau
seksual oleh pasangan dan selain pasangan selama
hidupnya

Catatan Tahunan 2021


Komnas Perempuan
BERDASAR INDEKS KUALITAS KELUARGA (IKK) TAHUN 2020
SUMBER KUESIONER SUSENAS MODUL HANSOS 2020 BPS

Perbandingan antara jumlah rumah • Persentase rumah tangga


tangga yang terdapat kejadian yang ada ART menjadi korban
kekerasan terhadap anak berumur
kejahatan Tahun 2020,
1-17 tahun dalam setahun terakhir
Indonesia: 3,47% sedangkan
terhadap jumlah rumah tangga
Kalteng: 4,35%
dengan minimal 1 ART berumur 1-
• Perkawinan usia anak di
17 tahun, di Indonesia adalah
Indonesia: 1,5%
48,09% persen
Selama Tahun 2022 ini terdapat
10.364 kasus kekerasan,
dengan jumlah korban perempuan
Data Simfoni PPPA
sebanyak
9.611orang Per-Januari – Juni 2022
SEKSUAL

PSIKIS

FISIK

PENELANTARAN

Bentuk Kekerasan
(Dari yang paling banyak dilaporkan)
Sumber Perempuan
Mahardhika Tahun 2017
Data-data tersebut perlu
menjadi perhatian kita
bersama mengingat
fenomena kekerasan adalah
seperti gunung es dimana
jumlah yang sebenarnya
dapat lebih besar dari yang
dilaporkan.
PELECEHAN SEKSUAL
Segala tindakan seksual yang tidak diinginkan, permintaan
untuk tindakan lisan atau fisik atau
melakukan perbuatan seksual,
isyarat yang bersifat seksual, atau perilaku lain apapun
bersifat seksual, yang membuat seseorang merasayang tersinggung,
dipermalukan dan/atau terintimidasi dimana reaksi seperti itu
adalah masuk akal dalam situasi dan kondisi yang ada, dan
tindakan tersebut mengganggu kerja, dijadikan persyaratan kerja
atau menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi,
bermusuhan atau tidak sopan.
@doctre2019

Pelecehan seksual tidak secara explisit diatur


didalam UU No. Tahun 2003, namun masuk
13 perusahaan yang wajib menjaga
dalam kewajiban
kesusilaan. Pasal 76 ayat 3 huruf b UU. No yang sudah diatur dalam SE Menaker No.
13 03/MEN/IV/2011 tentang Pedoman Pencegahan
Tahun 2003. 224/Men/2003
No. Kep. Lebih lanjut dalam Kepmenakertrans
tentang Kewajiban Pelecehan Seksual di Tempat Kerja.
Pengusaha yang Mempekerjakan Pekerja/Buruh Peran Pengawas Ketenagakerjaan untuk
Antara Pukul 23.00 sampai dengan 07.00. melakukan upaya pencegahan dan promosi
Hal tersebut tentu menjadi sulit untuk dibuktikan terkait pelecehan seksual dan diskriminasi di
terutama bila perusahaan tidak memiliki tempat kerja menjadi hal yang penting sehingga
mekanisme pengaduan hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
PENCEGAHAN
1. Sosialisasi Pelecehan Seksual
kepada seluruh pekerja (Komunikasi,
Edukasi).
2. Membangun komitmen PERUSAHAAN
melalui Kebijakan yg melarang
PELECEHAN SEKSUAL dan SANKSI
TEGAS
a. Kebijakan Perusahaan.
b. PKB dan/atau PP
3. Menerapkan SE.Menaker No. 3/2011
4. Peraturan per UU yang mengatur
tegas PELECEHAN SEKSUAL
KEBIJAKAN UU No 12 tahun 2022,
KILO190 dan R206

11
UUTPKS memiliki tujuan untuk
mencegah segala bentuk ke kerasan
seksual; menangani, melindungi, dan
memulihkan korban; melaksanakan
penegakan hukum dan merehabilitasi
pelaku; mewujudkan lingkungan
tanpa kekerasan seksual dan
menjamin ketidakberulangan
kekerasan seksual
12
Perlindungan dan pemenuhan hak yang
setara bagi seluruh rakyat Indonesia,
Faktor yang Melanggengkan
Isu Kekerasan di Indonesia termasuk perempuan dan anak telah
diamanatkan dalam Konstitusi Undang-
Undang Dasar Negara RI Tahun 1945

Ketimpangan relasi kuasa


dan/atau gender
KOMITMEN PEMERINTAH

UU Nomor 7 Tahun 1984


Undang-Undang Nomor Undang-Undang Nomor
Tentang Pengesahan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang 21 Tahun 2007 tentang
Konvensi Mengenai
39 Tahun 1999 tentang Penghapusan Pemberantasan Tindak
Penghapusan Segala
Hak Asasi Manusia Kekerasan Dalam Pidana Perdagangan
Bentuk Diskriminasi
Rumah Tangga Orang
terhadap Wanita

Keputusan Presiden
Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2014 tentang
Penetapan UU Nomor 12
Nomor 36 Tahun 1990
tentang Pengesahan
Perubahan Atas tahun 2022 tentang
Convention On The
Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 tentang
Tindak Pidana Kekerasan
Rights Of The Child
Perlindungan Anak Seksual (TPKS)
UU TPKS menunjukkan kehadiran
negara dalam memenuhi
kewajibannya memberi perlindungan
bagi korban sebagaimana
diamanatkan di dalam UUD 1945
maupun peraturan lainnya

UU TPKS merupakan undang-undang


yang komprehensif sehingga
peraturan pelaksananya harus
segera diwujudkan untuk kemudian
disosialisasikan kepada masyarakat
(12 bab & 93 pasal)
Pelecehan seksual masuk didalam DELIK
ADUAN sehingga proses hukum baru dapat
berjalan jika ada korban yang mengaku.
Perlu dipahami ada banyak kasus
pelecehan seksual di tempat kerja yang
tidak sampai ke proses hukum dikarenakan
korban malu, dengan kondisi
terintimidasi
yang terjadi di lingkungan tempat kerja,

Mekanisme pengaduan yang tidak berjalan


di perusahaan bahkan jika terbukti bersalah
perusahaan tidak memberlaku kan
tegas sesuai dengan sanksi ketentuan yang
berlaku di Peraturan Perusahaan namun di
selesaikan secara kekeluargaan. Hal seperti
ini menjadi hambatan dalam penanganan
kasus pelecehan seksual di tempat kerja.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP): aturan kekerasan seksual masuk dalam BAB Kesusilaan
dan belum mampu menjangkau bentuk-bentuk kekerasan seksual yang terjadi dalam masyarakat

Kesusilaan dimaknai sopan santun, rasa susila, dan moralitas masyarakat


umum
Pasal 285 Perkosaan ► Menetapkan salah unsurnya kekerasan dan/atau ancaman kekerasan.
►pelaku
Karban yang berada dalam relasi kuasa yang tidak setara dengan
atau berada dalam kondisi tidak dapat memberikan
persetujuan yang sesungguhnya tidak terlindungi.
► Konteks perkosaan kabur karena pasal-pasal dibawahnya menyebut
tindak pidana perkosaan sebagai persetubuhan.

Pasal 286 - 288 Persetubuhan ► Bagian tubuh seorang laki-laki/perempuan masuk ke bagian tubuh
laki-laki/perempuan lain hingga megeluarkan air mani.
►Tidak terpenuhinya unsur persetubuhan, menjadi perbuatan
cabul/pencabulan
► lebih
Merugikan korban perkosaan karena ancaman pidana persetubuhan
rendah.

Pasal 289 - 294 Pencabulan ► Cabul dimaknai sebagai kotor sehingga melanggar 'rasa
susila masyarakat'
► Merugikan korban perkosaan/persetubuhan karena ancaman pidana
pencabulan lebih rendah.

@doctre2019
Undang-undang Indonesia tidak cukup responsif untuk mencegah dan melindungi berbagai pola
kekerasan seksual, termasuk di dalamnya pelecehan seksual yang disimplifikasi masuk dalam
tindakan tidak menyenangkan.
Sayangnya pasal itu pun sudah dihapuskan Mahkamah Konstitusi karena dianggap pasal karet.
Pelecehan seksual sekarang cenderung masuk ke pencabulan, tapi dalam praktiknya diproses
ketika kasus yang ada sudah dekat dengan perkosaan.
Pencabulan dalam KUHP pasal 289 sampai dengan pasal 296 KUHP secara garis besar
pengertiannya adalah perbuatan yang melanggar rasa kesusilaan, atau perbuatan lain yang keji,
dan semuanya dalam lingkungan birahi kelamin. Misalnya, ciuman, meraba-raba anggota
kemaluan, meraba-rabanafsu
buah dada dan sebagainya.
PENCEGAHAN
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib menyelenggarakan Pencegahan Tindak
Pidana Kekerasan Seksual secara cepat, terpadu, dan terintegrasi.

dengan
melalui memperhati
dilakukan
bidang: pada:
kan:

• pendidikan; • situasi konflik; • panti sosial;


• sarana dan prasarana publik;
• pemerintahan dan tata kelola
• bencana; • satuan pendidikan; dan
kelembagaan; • letak geografis • tempat lain yang
• ekonomi dan ketenagakerjaan; wilayah; dan berpotensi terjadi Tindak
• kesejahteraan sosial;
• budaya;
• situasi khusus Pidana Kekerasan
• teknologi informatika; lainnya. Seksual.
• keagamaan; dan
• keluarga.

Anda mungkin juga menyukai