Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 4

Nisa Qurrata Aini


Ika Hasanah
Rizal
Kurikulum Darurat
Dasar Kurikulum Darurat
Kemendikbud meluncurkan Kurikulum Darurat (dalam masa khusus) dikarenakan : -
Kondisi bencana (seperti pandemi covid-19)
- Pembelajaran tidak dapat dilakukan secara normal

• Keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor


719/P/2020 🡪 Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus.
• Berlaku pada Agustus 2020.
Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
merupakan penyederhanaan dari Kurikulum 2013
yang disederhanakan oleh pemerintah, atau
melakukan penyederhanaan Kurikulum 2013
secara mandiri.
Perbandingan capaian belajar Kurikulum 2013
dengan Kurikulum Darurat
Opsi Kurikulum
Semua jenjang pendidikan dapat memilih opsi sebagai berikut :

1. Tetap menggunakan kurikulum nasional (Kurikulum 2013);


2. Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus); atau
3. Penyederhanaan kurikulum secara mandiri
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum
Darurat
Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat
Kompetensi yang Dituju  
KD yang berupa lingkup dan urutan KD yang yang disederhanakan oleh
yang dikelompokkan pada empat KI Pemerintah agar berfokus : kompetensi
yaitu :  Sikap Spiritual, Sikap Sosial, esensial dan kompetensi prasyarat bagi
Pengetahuan, dan Keterampilan kelanjutan pembelajaran di tingkat
selanjutnya
Pembelajaran  
∙ Menggunakan Pendekatan Santifik ∙ Pembelajaran esensial dan
∙ Pembelajaran tatap muka kontekstual
Persamaan Kurikulum 2013 dengan
Kurikulum Darurat
Kerangka Dasar Perangkat Ajar yang Disediakan
Pemerintah
• Tujuan Sistem Penddikan Nasional dan Standar • Buku teks dan buku non-teks
Nasional Pendidikan
Struktur Kurikulum Penilaian

• Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu • Formatif dan sumatif


• Penilaian autentik
• Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
KURIKULUM
PROTOTIPE
POKOK BAHASAN
● Kebijakan Kurikulum
● Karakteristik Umum Kurikulum Prototipe
● Karakteristik per Jenjang
● Manajemen Perubahan s.d. tahun 2024
Kebijakan Kurikulum
1. Bagian dari upaya sistemik untuk mengatasi krisis belajar
2. Pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi
yang signifikan.
3. Hasil evaluasi dokumen kurikulum 2013.
■ Kompetensi
■ Kurikulum
■ Pengaturan jam belajar
■ Pendekatan
■ Mapel informatika bersifat pilihan
■ Struktur kurikulum pada jenjang SMA
4. Sebagai bagian dari mitigasi learning loss, sekolah diberi opsi untuk menggunakan
kurikulum yang disederhanakan agar dapat berfokus pada penguatan karakter dan
kompetensi mendasar.
Kebijakan Kurikulum

5. Capaian belajar dengan Kurikulum Darurat lebih baik dibandingkan


kurikulum 2013.
6. (NUMERASI) Manfaat penggunaan Kurikulum Darurat lebih besar pada
siswa dari kelompok rentan.
7. (LITERASI) Manfaat penggunaan Kurikulum Darurat lebih besar pada siswa
dari kelompok rentan.
8. Kurikulum Darurat efektif memitigasi learning loss karena membantu guru
untuk fokus pada materi esensial dan menerapkan pembelajaran yang lebih
mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi dasar.
9. Pengembangan dan penetapan kurikulum prototipe sebagai kebijakan
nasional dilakukan secara bertahap.
Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

● Pengembangan karakter (pembelajaran berbasis projek)


● Fokus pada materi esensial
● Fleksibilitas perancangan kurikulum sekolah dan penyusunan rencana
pembelajaran
Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah
Kurikulum 2013 Kurikulum Prototipe

Kerangka kurikulum Kurikulum prototipe


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun) untuk
memberi fleksibilitas bagi
guru dan sekolah.

Struktur kurikulum Kurikulum prototipe


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.
KARAKTERISTIK
PER JENJANG
PAUD SD
SD
• Penguatan kompetensi yang
● Bermain
mendasar dan pemahaman holistik:
● Penguatan literasi ▪ mata pelajaran IPA dan IPS
dini digabungkan menjadi IPAS
● Fase Fondasi ▪ Integrasi computational
● Pembelajaran thinking dalam mata pelajaran
berbasis Bahasa Indonesia, Matematika,
dan IPA
projek
▪ Bahasa Inggris sebagai mata
pelajaran pilihan
• Pembelajaran berbasis projek
minimal 2 kali dalam satu tahun
ajaran
SMP SMA
• Program peminatan/ penjurusan
● Mata pelajaran
tidak diberlakukan
Informatika menjadi mata • Di kelas 10 pelajar menyiapkan
pelajaran wajib diri untuk menentukan pilihan
● Panduan untuk guru mata pelajaran di kelas 11
Informatika disiapkan • Di kelas 11 dan 12 mengikuti
● Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
pilihan (MIPA, IPS, Bahasa, dan
projek minimal 3 kali
Keterampilan Vokasi)
dalam satu tahun ajaran • Pembelajaran berbasis projek
minimal 3 kali dalam satu tahun
ajaran, dan esai ilmiah sebagai
syarat kelulusan
SMK SLB
● Dunia kerja dalam pembelajaran • Capaian pembelajaran pendidikan
● Dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum khusus
dan Kejuruan (70%) • Capaian pembelajaran reguler
● Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan menerapkan prinsip
● Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi modifikasi kurikulum
mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 • Pembelajaran berbasis projek
semester). dengan kedalaman materi dan
● Dapat memilih mata pelajaran di luar aktivitas sesuai dengan
program keahliannya karakteristik dan kebutuhan
● Alokasi waktu khusus projek pelajar di SLB
penguatan profil pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja
MANAJEMEN PERUBAHAN
S.D. TAHUN 2024
Implikasi Perubahan dan
Mitigasinya
● Jam mengajar dan tunjangan profesi guru
✔ Jam mengajar mapel-mapel kelompok umum alokasi beban mengajarnya tetap
✔ Beban tambahan mengajar bagi guru yang beban mengajarnya kurang
● Linieritas mata pelajaran
● Kapasitas guru dan sekolah untuk menerjemahkan menjadi
kurikulum sekolah dan pembelajaran
✔ Pelatihan dan pendampingan
✔ Penyediaan platform teknologi
Strategi Implementasi Kurikulum Prototipe

1. Rute Adopsi Kurikulum Prototipe Secara Bertahap


2. Menyediakan Asesmen & Perangkat Ajar (High Tech)
3. Menyediakan Pelatihan Mandiri & Sumber Belajar Guru (High Tech)
4. Menyediakan Narasumber Kurikulum Prototipe (High Touch)
5. Memfasilitasi Pengembangan Komunitas Belajar (High Touch)
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Prototipe

● Pilihan 1: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas


sedang
● Pilihan 2: Pelatihan dan/atau penerapan di tahun pertama dengan kompleksitas
sederhana
● Pilihan 3: Pelatihan di tahun pertama, penerapan di tahun kedua dengan
kompleksitas sederhana
Aplikasi Teknologi yang
Dikembangkan
● Asesmen
● Perangkat Ajar
● Pelatihan Mandiri

Anda mungkin juga menyukai