Anda di halaman 1dari 11

RESPON STAKEHOLDERS TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

LAPANGAN (PKL) MAHASISWA PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DI


PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH (UNMUHA)

KYARA LIANA DEWI


NIM. 180503112
LATAR BELAKANG MASALAH

• Pendidikan tinggi saat ini menghadapi tantangan besar dalam melahirkan kualitas lulusan yang memiliki
keahlian, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Perguruan Tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu dan ikut bertanggung jawab dalam bidang pembangunan. Pendidikan
dilangsungkan dalam bentuk perkuliahan di ruang kelas, penelitian atau riset dilakukan terutama oleh
mahasiswa semester akhir sebelum di wisuda, berupa penulisan skripsi, dan pengabdian dilakukan dalam
bentuk kuliah kerja lapangan (KKL). Dasar pelaksanaan PKL adalah Undang-Undang No.22 tahun 1961,
yang mengamanatkan bahwa suatu Perguruan Tinggi mempunyai keharusan untuk melaksanakan
Tridarma Perguruan Tinggi.
FOKUS PENELITIAN

• Kegiatan Praktik kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas bagi para tamatan,
sehingga mereka menghadapi dunianya sudah memiliki kesiapan mental dan siap dilatih dalam keperluan profesi,
karena itu kegiatan praktek lapangan mutlak diperlukan untuk dapat mempersiapkan profesioanlitas lulusan.
Kesuksesan konsep profesionalisme membutuhkan kesadaran semua pihak dalam menciptakan jalinan kemitraan antara
Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dalam bentuk penanganan sistem pelatihan bersama. Sistem pelatihan dapat
berupa pelatihan dipercepat, magang berstruktur, kegiatan-kegiatan produktif dan berbagai pusat pelatihan. Sudiyono,
Manajemen Pendidikan Tinggi, (Jakarta, Reneka Cipta, 2004), h.54

• PKL dapat merupakan salah satu langkah dalam menjawab tantangan pendidikan yang disebut sekarang dengan istilah
education mismatch, yaitu ketidaksesuaian antara apa yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dengan apa yang diminta
oleh pasaran kerja. Mochtar Buchori, Transformasi Pendidikan, (Jakarta: PT Pustaka Sinar harapan, 1995), hlm. 173
DATA AWAL KONDISI DI LAPANGAN

• Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) merupakan salah satu perguruan tinggi sebagai pengemban amanat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan islam yang menggunakan jalur Tridarma perguruan tinggi yaitu
Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada masyarakat. Pendidikan dilangsungkan dalam bentuk
perkuliahan di ruang kelas, penelitian atau riset dilakukan terutama oleh mahasiswa semester akhir sebelum di
wisuda, berupa penulisan skripsi, dan pengabdian dilakukan dalam bentuk kuliah kerja lapangan (KKL).
• Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) menerima mahasiswa magang atau praktek kerja lapangan setiap
tahunnya dari prodi ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda
Aceh. Menurut observasi awal yang penulis lakukan, perpustakaan UNMUHA menerima 2-3 orang mahasiswa
untuk melaksanakan praktek kerja lapangan. Mahasiswa PKL melakukan berbagai kegiatan di perpustakaan mulai
dari kegiatan pengelolaan bahan Pustaka seperti shelving, inventarisasi buku, penyampulan buku, melakukan
pelayanan sirkulasi, dan pekerjaan pustakawan lainnya.
PERMASALAHAN DAN SIGNIFIKANSI MASALAH

• Namun dalam pelaksanaan proses praktek kerja lapangan ini, masih terdapat kesenjangan yaitu
kurangnya pemahaman mahasiswa magang terhadap beberapa pekerjaan yang sudah dipelajari pada
proses pembelajaran dikampus seperti kurangnya penguasaan mahasiswa menggunakan system
automasi perpustakaan, belum mahir dalam menentukan nomor klasifikasi, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, dengan dilakukannya evaluasi melalui respon stakeholder maka diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa PKL prodi ilmu perpustakaan universitas islam negeri Ar-
Raniry Banda Aceh kedepannya.
RUMUSAN MASALAH

• Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang disebutkan di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana respon stakeholders terhadap pelaksanaan PKL
prodi ilmu perpustakaan di Universitas Muhammadiyah Aceh ?
METODOLOGI PENELITIAN

• Berdasarkan permasalahan yang hendak dijawab melalui penelitian ini, maka metode penelitian
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif adalah
riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.
Peneliti lebih mementingkan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi
dari seluruh populasi. Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2006), h. 55.
LOKASI PENELITIAN

• Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Aceh. Penelitian ini dilakukan
mulai dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2022.
POPULASI DAN SAMPEL

• Populasi menunjuk pada keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi merupakan sekelompok orang
yang memiliki karakteristik sama. Populasi adalah keseluruhan unit penelitian atau analisis yang memiliki
karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
stakeholder yang ada di perpustakaan UNMUHA yaitu kepala perpusakaan dan pustakawan UNMUHA.

• Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang akan
diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah stakeholder yang nantinya bersedia untuk memberikan respon
atas pelaksanaan PKL prodi ilmu perpustakaan di perpustakaan UNMUHA.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

• Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yaitu dengan wawancara. Data sekunder
diperoleh dari berbagai dokumen seperti arsip-arsip, jurnal hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian, dan lain-lain.
ANALISIS DATA

• Semua data yang didapat perlu dipersentase secara tepat dan konsisten. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan skala likert, pertanyaan terbuka dan pertanyaan
tertutup. Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. pengukuran ini
mengedepankan kepada skoring hasil penelitian. Penyajian data hasil penelitian ini menggunakan
tabel dan grafik untuk mempermudah penjelasan mengenai hasil penelitian yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai