Manusia itu istimewa karena bisa BERPIKIR Fungsi Berpikir : Menimbang perkara baik dan buruk Pribadi Manusia yg senantiasa menimbang kebaikan dan keburukan menjadikan ia BIJAKSANA. - Manusia menurut KBBI berarti makhluk yg berakal budi. - Akal Budi bermakna pikiran yg sehat. - Istilah lainnya yaitu Akal Sehat (Common Sense)
“Tidak disebut sebagai manusia jika ia tidak
berpikir. Aktivitas berpikir untuk mendapatkan pikiran yg sehat disebut aktivitas BERFILSAFAT.” APA ITU FILSAFAT? Secara Etimologi : Berasal dari Bahasa Yunani Philosophia, Philos (Cinta) dan Sophia (Kebijaksanaan/Pengetahuan) Bahasa Inggris Philosophy, Bahasa Arab Falsafah (Makna Serupa Hikmah) Secara Terminologi : Keinginan yg mendalam untuk mencapai suatu kebijaksanaan dengan pertimbangan Rasio (Pemikiran). KATA ORANG JANGAN MEMPERSULIT HIDUP
“Masih ada salah kaprah tentang filsafat
yg perlu sedikit dijernihkan. Ketika kata “filsafat” disebut, terbayanglah permainan kata-kata sulit nan ruwet, kadang-kadang absurd dan mengada-ada, hanya berbicara tentang persoalan yg tidak jelas kegunaannya. Paling bagus, orang akan menganggapnya sebagai “ilmu tinggi” yg hanya dipahami oleh segelintir orang yg memiliki selera agak aneh.” Haidar Bagir, Mengenal Filsafat Islam, hal.34 MENGENAL FILSAFAT ISLAM? Dua Pendekatan dalam memahami Agama
Teologis (Agama/Iman) meletakkan Tuhan sebagai titik
awal kesimpulan. Filosofis (Akal) meletakkan Tuhan sebagai titik akhir kesimpulan.
Agama : Dari Iman muncul pengetahuan (Induktif)
Filsafat : Dari pengetahuan muncul Iman (Deduktif)
Filsafat Islam berupaya memadukan antara
Wahyu (nash) dengan akal. FILSAFAT HARAM? Al-Ghazali anti Filsafat? (Lihat Tahafut al-Falasifah) Takfir Al-Ghazali terhadap Metafisika Al-Farabi dan Ibnu Sina tentang eternalitas alam (Qadim).
Ibnu Rusyd membela Argumen Al-Farabi dan Ibnu
Sina (Lihat Tahafut at-Tahafut dan Fash al Maqal fii maa baina al-Hikmah wa Syari’ah min al-ittishal).
Al-Ghazali bukan satu-satunya
Al-Ghazali tidak anti penyebab kemunduran Islam! Filsafat! Lihat Al-Munkidz min Ad-Dhalaal) (Ahmet T. Kuru, Islam, Otoritarianisme Beberapa Filsafat masih bisa dan Ketertinggalan) digunakan, Termasuk Logika -Persekutuan Ulama-Negara (Agamawan Politis (Mantiq). Tidak ada alasan untuk dan Negara Otoriter) mengharamkan Ilmu ini. -Fase Jumud (krisis intelektual) -Memperkuat Basis Militer ketimbang Intelektual FILSAFAT HARAM? II MANA YANG LEBIH PENTING Agama adalah sumber kebenaran, AKAL ATAU WAHYU? Filsafat adalah cara berpikir yg benar “Agama itu penggunaan akal, tidak ada agama bagi orang yg tidak berakal”. Agama adalah Objek Filsafat adalah Metode “Kalau ada orang yg menolak filsafat dalam agama, mungkin agamanya tidak masuk akal”. “Para Faylusuf (Filsuf) tidak merasa ada keharusan untuk menyingkirkan Al-Qur’an. Mereka justru berupaya memperhatikan hubungan antara Agama dan Filsafat: keduanya merupakan jalan yg sah untuk menuju Tuhan, sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Mereka tidak menjumpai adanya pertentangan fundamental antara wahyu dan sains, rasionalisme dan iman.” Karen Armstrong, Sejarah Tuhan, hal.269 KENAPA RASIONALISME DI EROPA JUSTRU MENYEBABKAN KERAGUAN TERHADAP AGAMA? “Memang sebetulnya unik kalau sains dengan agama itu dibentrokkan, ini sebetulnya memang ciri khas sejarah Barat. Karena saya kira di Jepang tidak ada masalah hubungan sains dan agama. Begitu juga korea dan cina atau di mana pun diluar konteks Eropa Barat, tidak ada masalah hubungan agama dan sains. Di Islam pun tidak ada... Hanya di dunia barat masalah agama dengan sains itu muncul.” Haidar Bagir, Ulil Absar Abdalla, Sains Religius, Agama Saintifik, hal.149 APAKAH BELAJAR FILSAFAT MENJADI SESAT?
“Barangsiapa yg Allah beri
petunjuk, maka tidak ada yg bisa menyesatkan. Dan barang siapa yg Allah sesatkan, maka tidak ada yg bisa memberi petunjuk”. URGENSI FILSAFAT DALAM ISLAM
Jika Ahli Agama tidak berfilsafat, maka
filsafat akan dikuasi oleh orang yg tidak ahli dalam agama .
“Suatu kebenaran tidak akan
bertentangan dengan kebenaran yg lain. Keduanya pasti sejalan, yg satu bahkan menjadi saksi untuk yg lain.” Ibnu Rusyd, Fash al-Maqal fii maa baina al-Hikmah wa Syari’ah min al- Ittishal. PERLUNYA BERAGAMA SECARA INTELEKTUAL
“Islam hadir dalam sejarah bukan saja
sebagai agama, tetapi juga sebagai peradaban ilmu. Dan peradaban inilah yg mesti kita bangkitkan lagi sekarang: Hadarah al-’Ilm (peradaban berbasis Ilmu). Hanya satu yg kita butuhkan: kurangi rasa inferioritas (tidak percaya diri) di hadapan kehebatan Intelektual barat.” Haidar Bagir,Ulil Absar Abdalla, Sains Religius Agama Saintifik, hal.167 FILSAFAT ISLAM: Dialektika “Kalam” dalam Islam
- Ihwal Ta’wil (Ayat Mutasyabihat; Arsy’ dan Tangan Allah)
(Salafi-Asyari).
- Takdir Allah (Fatalisme) atau Kehendak bebas manusia
(Freewill)(Jabariah-Qadariah).
- Apakah Pelaku Dosa Besar itu Kafir (Khawarij-Murjiah)
- Apakah Surga dan Neraka itu Abadi?
HAKIKAT ILMU ILMU artinya MENGETAHUI Siapa yg mengetahui?
ALLAH “Al-Aliim” (Maha Mengetahui)
Segala Ilmu bersumber dari Allah, karena
Allah adalah Ilmu. “Katakanlah Seadainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). QS. Al-Kahfi 18:109
“Andai Pepohonan di Bumi dijadikan pena dan
Lautan dijadikan tinta, hingga ditambah lagi Tujuh lautan setelahnya, maka niscaya tidakakan mempu menuliskan hakikat tentang Dirinya.” QS. Luqman: 27 ILMU SEBAGAI REFLEKSI KEHIDUPAN
“Satu hal yang aku tau,
Bahwa aku tidak tau.” SOCRATES (470-399 SM) Sekian dan Terima Kasih