Disusun oleh :
1. AURA NURKHALIS
2. SUSANTI JULIANTI
3. RESTI SUHENDI
4. CIPTADI RAMADHAN S.S
5. MUHAMMAD FARIS A
XII IPS 5
2.1 INDUSTRI
Pengertian Industri
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1994, industri
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,
bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
Biro Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan industri pengolahan
(termasuk jasa industri) adalah suatu kegiatan pengubahan barang
jadi/setengah jadi atau dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih
tinggi nilainya dengan maksud untuk dijual. Perusahaan/usaha industri
adalah suatu unit (kesatuan) produksi yang terletak pada suatu tempat
tertentu yang melakukan kegiatan untuk mengubah barang-barang (bahan
baku) dengan mesin atau kimia atau dengan tangan menjadi produk baru,
atau mengubah barang-barang yang kurang nilainya menjadi barang yang
lebih tinggi nilainya, dengan maksud untuk mendekatkan produk tersebut
dengan konsumen akhir.
Klasifikasi Industri
Industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Industri dasar atau hulu
b) Industri hilir
c) Industri kecil
Selain pengelompokan di atas, industri juga diklasifikasikan secara konvensiona :
1. Industri primer, yaitu industri yang mengubah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi.
2. Industri sekunder, yaitu industri yang mengubah barang setengah jadi
menjadi barang jadi.
3. Industri tersier, yaitu industri yang sebagian besar meliputi industri jasa
Introduction
dan perdagangan, atau industri yang mengolah bahan industri sekunder
Sedangkan Biro Pusat Statistik (ah) mengelompokkan industri
menjadi empat katagori berdasarkan jumlah tenaga kerja, yaitu :
1. Industri besar , dengan jumlah tenaga kerja >100 orang.
2. Industri sedang, dengan jumlah tenaga kerja 20 – 99 orang
3. Industri kecil, dengan jumlah tenaga kerja 5 – 19 orang.
4. Industri rumah tangga, dengan jumlah tenaga kerja < 5 orang.
Faktor Pendukung Industri
a) Faktor sumber daya:
Bahan mentah,Sumber energi,Iklim dan bentuk lahan,Persediaan air.
b) Faktor sosial:
Penyediaan tenaga kerja,Kemampuan mengorganisasi,Skill dan
kemampuan teknologi.
c) Faktor ekonomi:
Faktor modal,Faktor pemasaran,Faktor transportasi,Faktor nilai dan
harga tanah.
d) Faktor kebijakan pemerintah:
ketentuan-ketentuan perpajakan dan tarif;pembatasan impor-ekspor
(proteksi hasil produksi dalam negeri akan mendorong
ekspor);pembatasan jumlah dan macam industri;penentuan lokasi atau
daerah industri;serta
pengembangan kondisi dan iklim yang menguntungkan usaha.
- Ikan dan biota air akan mati. Hal ini disebabkan oleh kadar BOD dan COD
yang masih tinggi, sehingga partikel limbah akan mengikat sumber oksigen
yang ada pada sungai. Akhirnya, ikan dan biota air lainnya mengalami
hambatan dalam mengambil oksigen pada air dan berujung pada kematian.
- Limbah cair yang masuk ke dalam sungai tanpa adanya pengolahan
terlebih dahulu dapat mencemari air. Material kasar pada limbah akan
menyebar ke penjuru sungai, kemudian akan menyebarkan bakteri dan
virus yang berbahaya.
- Limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu cenderung
menimbulkan bau yang tidak sedap. Bau ini tentu sangat mengganggu
kenyamanan lingkungan sekitar, serta berbahaya bagi manusia karena
mengandung banyak gas metana.
2.2 SUNGAI