Anda di halaman 1dari 29

BIOGRAFI

IMAM
AT-THABARI
(224 H - 310 H)
Pembahasan Biografi Imam At- thabari

01 02
Biografi Singkat Perjalanan Menuntut
Ilmu

03 04
Riwayat Kehidupan Karya Imam At-
thabarani
01 Biografi
Singkat
- BIOGRAFI SINGKAT -
Lahir, Wafat

Ath-Thabari (bahasa Arab:‫اــلطبرـي‬, 838 M / 224


H) adalah seorang sejarawan dan pemikir
muslim dari Persia, lahir di daerah Amol atau
Amuli, Thabaristan (sebelah selatan Laut
Kaspia).

Ath-Thabari wafat di Baghdad pada 17


Februari 923 atau menurut penanggalan
Hijriyah, ia wafat pada tahun 310 H.
- BIOGRAFI SINGKAT -
Nasab

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir


bin Ghalib Ath-Thabari atau dikenal dengan Imam
Ath-Thabari
- BIOGRAFI SINGKAT -
Nasab

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir bin Yazid


bin Katsir bin Ghalib Ath-Thabari atau
dikenal dengan Imam Ath-Thabari
- BIOGRAFI SINGKAT -
Imam At- thabari

Para sejarawan yang menulis biografi al-Thabari


tidak banyak menjelaskan kondisi keluarga ulama
besar ini. Hanya saja, dari sumber yang sangat
terbatas tersebut dapat disimpulkan bahwa
keluarga al-Thabari tergolong sederhana, kalau
tidak dikatakan miskin, namun ayahnya sangat
mementingkan pendidikan putranya tersebut,
sebagaimana yang akan dijelaskan nanti.
- BIOGRAFI SINGKAT -
Imam At- thabari

Jika melihat factor lingkungan ketika masa hidup


Imam Thabari, maka di masa tersebut adalah masa
dimana tradisi keilmuan Islam mengakar kuatm
terbukti dengan munculnya sejumlah ulama besar
dari daerah Amul, seperti Ahmad bin Harun al-
Amuli, Abu Ishaq bin Basyar al-Amuli, Abdullah bin
Hamad al-Amuli dan ulama besar lainnya.
- BIOGRAFI SINGKAT -
Imam At- thabari

Beliau pernah bercerita dihadapan murid-muridnya tentang


dukungan ayahnya, Jabir bin Yazid kepadanya dalam
menuntut ilmu dan pengalamannya di masa kanak-kanak, Ibnu
Jarir berkata: “Aku sudah hafal Al Qur’an ketika aku berumur 7
tahun, dan sholat bersama manusia (jadi imam) ketika
berumur 8 tahun, dan mulai menulis hadist ketika berumur 9
tahun, dan ayahku bermimpi, bahwa aku berada di depan
Rosululloh dengan membawa tempat yang penuh dengan
batu, lalu aku lemparkan didepan Rosululloh
Perjalanan

02 menuntut
ilmu
- Perjalanan Menuntut Ilmu-
Imam At- thabari

Sejak umur 12 tahun al-Thabari sudah memulai


perjalanannnya untuk menimba ilmu ke beberapa penjuru
daerah. Ray (salah satu kota di Tehran, Iran), menjadi
destinasi pertamanya untuk menimba salah satu ilmu yang
ingin ia perdalami yaitu hadist. Tak tanggung-tanggung ia
mempelajari ilmu kepada pakar (ahli) nya langsung. Di kota
Ray ia bertemu seorang Guru yang bernama Muhammad bin
Humaid ar-Razi, yang tidak hanya mengajarkan hadist saja
tetapi Sirah Nabawi­pun beliau ajarkan kepada ath-Thabari.
- Perjalanan Menuntut Ilmu-
Imam At- thabari

Kemudian pada tahun 241 H ath-Thabari melanjutkan


perjalanannya ke Baghdad untuk mempelajari ilmu fikih
kepada Imam Ahmad bin Hanbal. Namun sayang ketika ath-
Thabari masih dalam perjalanan menuju Baghdad, Imam
Ahmad bin Hanbal terlebih dulu wafat sehingga akhirnya ath-
Thabari belum sempat belajar kepadanya.
Pada tahun 242 H, ath-Thabari melanjutkan perjalanan
intelektualnya ke Bashrah. Di kota ini, beliau belajar hadist
kepada Muhammad bin al-Ma’alli dan Muhammad bin Basyar.
Kemudian beliau pergi ke Kufah dan berguru kepada Hanna’
bin al-Sary dan Abu Kuraib Muhammad bin al-‘Ala al-Hamdani.
- Perjalanan Menuntut Ilmu-
Imam At- thabari

Kemudian beliau baru mulai melanjutkan perjalanannya lagi


ketika tahun 245 H yaitu pergi ke Syam atau yang saat ini
dikenal sebagai Syiria. Disana beliau mempelajari ilmu Qira’at
kepada al-‘Abbas bin al-Walid al-Bairuni dengan qira’at
syamiyyin (Qira’at yang diriwayatkan oleh orang-orang
Syam).
Terakhir ia pergi ke Mesir untuk mempelajari ilmu fikih kepada
al-Muzani (w.286 H) (sahabat Imam Syafi’i) dan ditambah
belajar fikih Maliki kepada Muhammad bin ‘Abd Allah bin al-
Hakam dan Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah.
- Perjalanan Menuntut Ilmu-
Imam At- thabari

Setelah melakukan perjalanan panjang, kemudian beliau


kembali ke Thabaristan untuk bermukim sejenak; hingga
akhirnya beliau pergi Baghdad dan menetap disana hingga
akhir hayatnya pada tahun 310 H. Beliau kemudian
dimakamkan di dalam rumahnya dan tetap tidak dipindahkan
hingga sekarang.
03 Riwayat
Kehidupan
- Riwayat Kehidupan-
Imam At- thabari

Ibnu Jarir At-Thabari dikenal dengan julukan Imam At-Thabari.


Ia merupakan pengarang kitab Jamiul Bayan fi Tafsir Al-Qur'an
yang dikenal dengan Tafsir At-Thabari (12 jilid). Tafsir itu
dikenal sebagai tafsir Al-Qur'an bil ma'tsur.
Dalam kitab Al-Ulama al-Uzzab yang memuat biografi ulama-
ulama yang tidak menikah, nama At-Thabari berada di deretan
ke-17 setelah Imam Yahya bin Syarif An-Nawawi (Imam
Nawawi).
- Riwayat Kehidupan-
Imam At- thabari

Imam At-Thabari ini juga termasuk ulama yang disiplin dalam


manajerial waktunya. Sebelum dzuhur ia terbiasa qailullah
(tidur sebelum dzuhur). setelah dzuhur, waktunya ia lalui
dengan menulis sampai waktu ashar tiba. Setelah ashar, ia
keluar rumah menuju masjid untuk mengisi kajian ilmu sampai
maghrib. Setelah magrib, ia lanjutkan mengisi kajian ilmu
hingga waktu Isya tiba. Setelah isya ia pulang ke rumahnya
dan melanjutkan tulisannya di kamar. Hal itu ia lakukan setiap
harinya.
- Riwayat Kehidupan-
Imam At- thabari

Semenjak dewasa sampai wafatnya ia tidak menikah.


Pendampingnya hanya sebuah pena dan secawan tinta serta
seutas kertas. Dalam berkarya, beliau termasuk ulama yang
produktif. Bagaimana tidak, Setiap harinya, tidak kurang dari
40 lembar tulisan hasil karyanya.Selain karyanya di bidang
tafsir Al-Qur'an, ada juga karyanya di bidang sejarah yaitu
Tarikh al-Umam wa al-Muluk yang dikenal dengan Tarikh At-
Thabari (4 jilid). Di bidang fiqih karyanya yang terkenal adalah
Ikhtilaf al-Fuqaha.
- GURU
Imam At- thabari

Para guru Ibnu Jarir Ath-Thabari sebagaimana disebutkan Adz-


Dzahabi yaitu:

Muhammad bin Abdul Malik bin Abi Asy-Syawarib, Ismail bin Musa
As-Sanadi, Ishaq bin Abi Israel, Muhammad bin Abi Ma’syar,
Muhammad bin Hamid Ar-Razi, Ahmad bin Mani’, Abu Kuraib
Muhammad bin Abd Al-A’la Ash-Shan’ani, Muhammad bin Al-
Mutsanna, Sufyan bin Waqi’, Fadhl bin Ash-Shabbah, Abdah bin
Abdullah Ash-Shaffar, dll.
- MURID -
Imam At- thabari

Abu Syuaib bin Al-Hasan Al-Harrani, Abul Qasim Ath-Thabarani,


Ahmad bin Kamil Al-Qadhi, Abu Bakar Asy-Syafi’I, Abu Ahmad Ibnu
Adi, Mukhallad bin Ja’far Al-Baqrahi, Abu Muhammad Ibnu Zaid Al-
Qadhi, Ahmad bin Al-Qasim Al-Khasysyab, Abu Amr Muhammad bin
Ahmad bin Hamdan, Abu Ja’far bin Ahmad bin Ali Al-Katib, Abdul
Ghaffar bin Ubaidillah Al-Hudhaibi, Abu Al-Mufadhadhal Muhammad
bin Abdillah Asy-Syaibani, Mu’alla bin Said, dll.
- SOSOK SEJARAWAN -
Imam At- thabari

Al-Thabari dikenal juga sebagai sejawan muslim yang sangat


populer, kalau dibandingakna dengan ahli hadits sama terkenalnya
dengan Bukhari dan Muslim. Dalam penulis sejarah Al-Thabari
mempunyai metode-motode yang sangat unik. Inilah yang
membedakan dia dengan sejarawan-sejarawan yang lain baik
sejarawan sebelumnya maupun sesudahnya.
04 KARYA -
KARYANYA
- KARYA - KARYA -
Imam At- thabari
Kitab Adabul Qodho’ ( Al Hukkam)
Kitab Adabul Manasik
Kitab Adab an-Nufuus
Kitab Syarai’al-Islam
Kitab Ikhtilaful Ulama’ atau Ikhtilaful Fuqoha’ atau Ikhtilafu Ulama’il Amshor
fie Akhkami Syaroi’il Islam.
Kitab Al Basith, tentang kitab ini beliau Imam Adz Dzahabi berkata:
“Pembahasan pertama adalah tentang thoharoh, dan semua kitab itu
berjumlah 1500 lembar.
Kitab Tarikhul Umam wal Muluk (Tarikhul Rusul wal Muluk)
Kitab Tarikhul Rijal minas Shahabah wat Tabi’in.
Kitab at-Tabshir.
- KARYA - KARYA -
Imam At- thabari

Kitab Tahdzib Atsar wa Tafsiilust Tsabit ‘Ani Rasulullah Saw Minal Akhbar.
Kitab Al Jaami’ fiel Qira’at
Kitab Haditsul Yaman
Kitab Ar Rad ‘Ala Ibni ‘Abdil Hakim
Kitab az- Zakat
Kitab Al ‘Aqidah
Kitabul fadhail
Kitab Fadhail Ali Ibni Thalib
Kitab Mukhtashar Al Faraidz
Kitab Al Washaya
- KARYA - KARYA -
Imam At- thabari

3 karya tafsir imam at - thabari yang sangat berharga bagi dunia islam

 Tarikh ath-Thabari
 Jami' al-Bayan
 Ikhtilaf al-Fuqaha
-Tarikh ath-Thabari -
Imam At- thabari

Tarikh ath-Thabari
Tak hanya di bidang fikih dan tafsir, ath-Thabari juga memiliki karya di
bidang sejarah. Di antara karya sejarahnya yang sangat populer adalah
Tarikh ar-Ruslu wa al-Muluk atau dikenal dengan nama Tarikh ath-Thabari.
Kitab tersebut dianggap sebagai salah satu kitab sejarah Islam terlengkap.
Dalam kitab itu banyak ditemukan informasi yang tidak pernah ditulis oleh
sejarawan sebelumnya. Isi kitab terbagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama berisi sejarah Arab, Persia, dan Roma sebelum Islam.
-Jami' al-Bayan -
Imam At- thabari

Kitab lain yang juga populer, terutama setelah ia meninggal dalam usia 85
tahun, tepatnya pada 310 H/923 M adalah Jami al-Bayan fi Tafsir Alquran.
Kitab tersebut berorientasi pada tafsir hukum (fikih) dan penemuan-
penemuan hukum akidah.
Materi dan rujukan utama dari kitab tersebut ia kutip dari dari Alquran, hadis,
dan ijtihad sahabat. Sampai sekarang kitab ini menjadi bahan untuk
menggali beberapa kenyataan dalam filologi.
Ikhtilaf al-Fuqaha
Imam At- thabari

Selain menulis kitab Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk dan Jami al-Bayan, Ibnu
ath-Thabari juga tekenal sebagai ilmuan yang menulis kitab Ikhtilaf al-
Fuqaha atau perbedaan pendapat para ulama.
Kitab ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kerukunan antarumat Islam
yang berilmu. Karena untuk mendapat ilmu agama Islam terdapat beberapa
mazhab sehingga kitab ini perlu ia buat sebagai pedoman dan acuan
mengambil jalan tengah antara ulama yang berbeda pendapat
THANKS!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai