SEMISOLIDA
(Pembuatan Sediaan Salep Steril Eritromisin 0,5%)
Sediaan semisolida steril terdapat tiga (3) tipe sediaan, antara lain:
salep, krim dan gel.
Sediaan semisolida steril dalam bentuk salep, krim dan gel biasanya
dibuat steril karena ditujukan untuk pengobatan pada mata, misalnya
untuk penanganan konjungtivitis.
Tujuan Praktikum:
• Melakukan perhitungan dan penimbangan bahan aktif dan bahan
tambahan untuk membuat sediaan salep dan krim steril
• Menuliskan prosedur pembuatan salep dan krim steril
• Melakukan pembuatan sediaan salep dan krim steril
• Melakukan evaluasi sediaan salep dan krim steril
1. PREFORMULASI ZAT AKTIF
Pemerian Sedikit putih atau sedikit kuning atau tidak berwarna atau sedikit kristal
kuning, sedikit higroskopis.
(British Pharmacopoeia Vol. I & II)
Kelarutan Sedikit larut dalam air (kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu),
mudah larut dalam alkohol, larut dalam metanol.
(British Pharmacopoeia Vol. I & II)
Stabilitas
Panas Tidak stabil terhadap panas.
(Correlation Analysis of Heat Stability of Veterinary Antibiotic by Structural
Degradation, Changes in Antimicrobial Activity and Genotoxicity Journal)
Hidrolisis/O
ksidasi Ketika dalam larutan, terdegradasi dengan hidrolisis.
(U.S. Food and Drug Administration.
http://www.fda.gov/downloads/AnimalVeterinary/DevelopmentApprovalProc
ess/EnvironmentalAssessments/UCM 071889)
Stabil terhadap paparan CO2 dan udara.
(Effect of Carbon Dioxide on Erythromycin Journal)
Cahaya
Simpan di wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya (sensitif terhadap
cahaya).
pH sediaan (British Pharmacopoeia Vol. I & II)
injeksi
Tidak stabil pada pH asam, paling stabil pada pH 6-8.
(Biopharmaceutics and Clinical Pharmacokinetics: An Introduction, 4th Ed.)
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester): Basa.
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi): Salep.
Cara sterilisasi sediaan:
Bahan-bahan yang digunakan dalam sediaan masing-masing disterilisasi awal dengan
metode yang sesuai, dilakukan pencampuran dan filling secara aseptik (Metode aseptik).
Kemasan:
Tube logam.
Dalam wadah terlindung dari cahaya (British Pharmacopoeia Vol. I & II).
2. PERHITUNGAN TONISITAS DAN OSMOLARITAS
Pada formulasi salep tidak perlu dibuat isotonis ataupun isoosmol dengan
cairan tubuh karena sediaan diberikan secara topikal.
3. PENDEKATAN FORMULA
- Pemerian
- Kelarutan
- Stabilitas
- Inkompatibilitas
- kegunaan
5. PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
- Alat
Nama Alat Cara Sterilisasi Waktu Sterilisasi Jumlah
Gelas kimia 50 ml Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 3
Cawan penguap Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 2
Mortir & stamper Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 1
Spatel Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 5
Kaca arloji Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 4
Batang pengaduk Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 3
Pipet kaca Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 2
Karet pipet Desinfeksi Alkohol 70%, 24 jam 2
Pinset Panas kering Oven, 170ºC, 1 jam 1
- Wadah
No. Nama alat Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1. Tube logam 3 Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
2. Tutup tube 3 Desinfeksi (Alkohol 70%, 24 jam)
- Bahan
No. Nama bahan Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1. Eritromisin
Radiasi gamma (Cobalt 60, 25 kGy)
………
2. Metilparaben ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
3. Propilparaben ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
4. BHT
Radiasi gamma (Cobalt 60, 25 kGy)
………
5. Propilen glikol ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
6. Gliserin ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
7. Paraffin solid ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
8. Vaselin flavum ……… Panas kering (Oven, 170ºC, 1 jam)
6. Penimbangan
- Total sediaan yang akan dibuat adalah 3 tube @ 5 g, maka: 3 × 5 g = ... (a) g
- Agar salep yang dimasukkan ke dalam tube tidak kurang à dilebihkan 10% , maka:
15(a) g + (10% ×15(a) g) = ... (b) g (jumlah boleh dibulatkan)
- Penimbangan dibuat sebanyak ... (b) gram berdasarkan pertimbangan untuk menjamin massa salep yang tertera
pada etiket.
No. Nama Bahan Jumlah yang Ditimbang
1. Eritromisin 0,55% b/b ………………………(c)