Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS DAMPAK BIAYA PERCEPATAN

DURASI PADA PROYEK KONSTRUKSI

Oleh:
Yudi Restu Putra
Bandung, Juli 2019
PROYEK
KONSTRUKSI

Merupakan suatu rangkaian kegiatan yang


berkaitan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan.
PENJADWALAN PROYEK

1. Barchart

2. Kurva S

CPM
3. Network Planning
PDM
PDM (Precedence Diagramming Method)

Kegiatan peristiwa pada PDM


dituliskan dalam node yang
berbentuk kotak, sehingga harus
dicantumkan nama aktivitas dan
durasinya dimana setiap node
mempunyai dua peristiwa yaitu
peristiwa awal dan akhir. Ruangan
dalam node dibagi menjadi bagian
kecil yang berisi keterangan dari
kegiatan tersebut.
CPM (Cricital Path Method)

Urutan Kegiatan

Bentuk dari CPM berupa lingkaran yang Durasi


berisi waktu pelaksanaan suatu kegiatan.
CPM dapat memperkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan dan dapat menentukan prioritas
kegiatan yang harus mendapat pengawasan ES = Early Start
EF = Early Finish
cermat agar semua kegiatan selesai sesuai LS = Latest Start
rencana. LF = Latest Finish
Float adalah waktu tenggang (waktu
penundaan) yang dimiliki suatu
kegiatan non kritis.
FLOAT Kegiatan kritis tidak mempunyai float,
pekerjaan nya tidak dapat ditunda,
jika ditunda menyebabkan pekerjaan
terlambat dan proyek akan terlambat.
KLASIFIKASI FLOAT

1. Free Float (FF)

D
ES EF

Free Float = EF – ES – D
Free Float = 17 – 10 - 5
Free Float = 2
KLASIFIKASI FLOAT

2. Independent Float (IF)

EF

LS

Independent Float = EF – LS – D
Independent Float = 17 – 12 - 5
Independent Float = 0
KLASIFIKASI FLOAT

3. Total Float (TF)

D
ES

LF

Total Float = LF – ES – D
Total Float = 19 – 10 - 5
Total Float = 4
HUBUNGAN BIAYA DAN WAKTU
BIAYA PROYEK

Biaya
Proyek

Biaya
Biaya
Tidak
Langsung
Langsung
METODE PERCEPATAN

1. Mengadakan shift pekerjaan

2. Memperpanjang waktu kerja (lembur)

3. Menggunakan alat bantu yang lebih produktif / penambahan alat

4. Menambah jumlah pekerja

5. Menggunakan material yang dapat lebih cepat penggunaanya

6. Menggunakan metode konstruksi lain yang lebih cepat.


DATA TEKNIS PROYEK

Nama Proyek:
Pembangunan Gedung Vaksin dan
Pengemasan – Biofarma

Umur Rencana:
420 Hari Kalendar / 61 Minggu

Umur Estimasi:
83 Minggu

Progres Saat Pengambilan Data:


40 Minggu

Nilai Kontrak:
Rp. 143.595.773.803,-
TAHAPAN PERCEPATAN

1. Pembuatan CPM untuk Umur proyek 83 Minggu dengan Early Start


pada Minggu ke 40

2. Menentukan Umur Proyek Baru


Umur Aktual = 83 Minggu i
83
i
83

Umur Rencana = 61 Minggu


83 61
TAHAPAN PERCEPATAN

3. Mencari Durasi kegiatan baru untuk kegiatan dengan nilai TF negatif paling besar
dengan rumus berikut:
Db = Dl+ ( x TF)
Db = Durasi Kegiatan Baru
Dl = Durasi Kegiatan Lama
Tcpm = Waktu paling lama pada suatu jaringan Cpm
TF = Total Float
Contoh Pekerjaan Persiapan (Kode I) – Durasi Aktual = 43 Minggu
Db = 43 + (() x -22)
= 21 Minggu
TAHAPAN PERCEPATAN

4. Lalu input durasi baru kedalam CPM sehingga umur estimasi / EF akan
berkurang
5. Ulangi langkah ke 3 jika masih terdapat TF yang bersifat negatif

6. Lakukan pengulangan perhitungan hingga TF seluruh kegiatan tidak bersifat


negatif.
7. Maka didapat durasi kegiatan terbaru dengan total Umur Rencana 61 Minggu

61
i
61
PENAMBAHAN WAKTU LEMBUR

1. Mencari selisih durasi baru dan durasi rencana


Contoh Pekerjaan Persiapan (Kode I)
Selisih Durasi = 43 – 21 = 22 Minggu = 132 Hari
2. Konversi selisih durasi ke dalam satuan jam kerja
22 Minggu = 1056 Jam Kerja
3. Mencari berapa hari yang diperlukan untuk memberlakukan waktu lembur
Lama lembur =
Lama lembur =
= 118 Hari
PENAMBAHAN WAKTU LEMBUR

4. Upah Lembur Per Hari


= 1,5 x Upah Sejam untuk jam pertama + 2 x n x upah sejam normal
untuk jam kerja lembur berikutnya
*n = Jumlah penambahan jam kerja

5. Total Upah Percepatan


= (upah lembur per hari x lama lembur) + (upah per minggu x durasi)
TOTAL BIAYA

Biaya Penambahan Waktu Lembur


= Harga bahan + harga alat + biaya upah
= Rp 111.313.044.296 + Rp 7.931.033.916 + Rp 67.978.660.458
= Rp 187.222.738.670
PENAMBAHAN TENAGA KERJA

1. Mencari selisih antara Durasi awal & Durasi baru

2. Diasumsikan biaya penambahan 1 kelompok kerja = 1 hari upah


pekerja, sehingga jumlah penambahan kelompok kerja = selisih durasi
awal dan durasi baru

Contoh pada pekerjaan beton lantai (Kode III.20)


Durasi Awal = 36 Hari
Durasi Baru = 24 Hari
Selisih = 12 Hari 12 Kelompok Kerja
PENAMBAHAN TENAGA KERJA

3. Biaya Kelompok Kerja


= Upah kelompok Kerja x Jumlah Kelompok Kerja

4. Total Upah Percepatan


= (Upah Kelompok Kerja x durasi baru) + Biaya Kelompok Kerja
TOTAL BIAYA

Biaya Penambahan Kelompok Kerja


= Harga bahan + harga alat + biaya upah
= Rp 111.313.044.296 + Rp 7.931.033.916 + 52.516.330.516
= Rp 171.760.408.728
SUMMARY
Keterangan Total Biaya Eskalasi

Nilai Kontrak Rp 143.595.773.803

Penambahan Waktu
Rp 187.222.738.670 30,38 %
Lembur

Penambahan Kelompok 19,61 %


Rp 171.760.408.728
Kerja
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai