Kelompok 7 Ayu lestari 19411043 Maulidin 19411045 Eka Rahma H 19411046 A. DEFINISI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS) Pendidikan luar sekolah adalah setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan mengembangkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai- nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta- peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya. Empat hal yang menjadi acuan pengembangan pendidikan luar sekolah, yaitu : 1. Memperluas pelayanan kesempatan memperoleh pendidikan bagi masyarakat yang tidak dibelajarkan pada jalur pendidikan sekolah. 2. Meningkatkan relevansi, keterkaitan dan kesepadanan program-program pendidikan luar sekolah dengan kebutuhan masyarakat. 3. Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan luar sekolah. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan luar sekolah Enter title B. Program Pelatihan(training)
Istilah pelatihan dalam kamus
lengkap Inggris-Indonesia Wojowasito, dkk (2007: 241) merupakan terjemaahan dari Maksudnya adalah pelatihan merupakan kata “training” dalam Bahasa inggris. proses pendidikan yang dilaksanakan Secara harfiah akar kata “training” adalah secara sistematis dengan tujuan-tujuan “train” yang berarti, memberi pelajaran dan praktik ( give teaching an practice), untuk memberikan pelajaran dan hal yang menjadikan berkembang dalam ar-ah yang baru maupun mengembangkan potensi dikehendaki ( cause to grow in a required didalam diri dengan cara melalui dari direction), persiapan ( preparation ), dan persiapan pelatihan sampai melaksankan praktik ( practice ). praktik pelatihan Adapun tujuan pelatihan yang dikemukakan oleh Sudjana (2007: 105), yaitu diantaranya sebagai berikut:
a. Sebagai tolak ukur penilaian dalam arti bahwa pelatihan dinilai
berhasil apabila tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai sebagaimana yang telah diharapkan. b. Sebagai pemberi arah bagi semua unsur/ komponen pelatihan, khususnya pelatih dan peserta pelatihan. Kegiatan yang akan dilakukan untuk membelajarkan peserta dalam mencapai tujuan pelatihan. c. Sebagai pemberi acuan tentang standar/kriteria untuk merancang kurikulum pelatihan seperti materi dan teknik serta media pelatihan dan alat evaluasi keluaran pelatihan. B. Program Life skill Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan pemecahannya sehingga akhirnya mampu mengatasinya. kecakapan hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya. Adapun Ciri-ciri pembelajaran life skills adalah sebagai berikut :
(1) terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar,
(2) terjadi proses penyadaran untuk belajar bersama, (3) terjadi keselarasan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri, usaha bersama, (4) terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik, manajerial, kewirausahaan, (5) terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar, menghasilkan produk bermutu, (6) terjadi proses interaksi saling belajar dari ahli, (7) terjadi proses penilaian kompetensi, dan (8) terjadinya pendampingan teknis untuk bekerja atau membentuk usaha bersama, . Program Pembelajaran Soft Skill Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang “EQ” (Emotional Intelligence Quotient), kumpulan karakter kepribadian, sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft melengkapi keterampilan keterampilan keras (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan teknis pekerjaan dan banyak kegiatan lainnya
Pengembangan soft skill memiliki 3 hal penting, yaitu:
1. Hard work(kerja keras)
Untuk memaksimalkan suatau kerja tentu butuh upaya kerja keras dari diri sendiri maupun lingkungan. Hanya dengan kerja keras, orang akan mampu mengubah garis hidupnya sendiri. Melalui pendidikan yang terencana, terarah dan didukung pengalaman belajar, peserta didik akan memiliki daya tahan dan semangat hidup bekerja keras. 2. Kemandirian peserta didik Mandiri adalah responsive, percaya diri dan berinisiatif. Renponsif berarti peserta didik tanggap terhadap persoalan diri dan lingkungan. 3. Kerja sama tim Keberhasilan adalah buah dari kebersamaan. Keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok adalah pola klasik yang masih relevan untuk menampilkan karakter ini. Pola pelatihan outbond yang sekarang marak diselenggarakan merupakan pola peniruan karakter ini. E. Program model Hard Skill Hard skill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Menurut Syawal (2010) hard skill yaitu berorientasi mengembangkan intelligence quotient (IQ). Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hard skill merupakan kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan teknis dalam mengembangkan intelligence quotient yang berhubungan dengan bidangnya (Syawal, 2009: 4). Berdasarkan pendapat beberapa para ahli, maka peneliti menggunakan pengukuran hard skill yang dikemukakan Nurhidayanti (2014: 26) sebagai berikut: 1. Keterampilan teknis adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode dan teknik-teknik tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara spesifik.
2. Ilmu pengetahuan, yaitu seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu pengetahuan adalah upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu (Horton, P,B., 2003: 78) 3. Ilmu teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktekpraktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh masyarakat yang bersangkutan. THANK YOU
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional