Anda di halaman 1dari 9

Isolasi

Mikroalga
KELOMPOK 3
Farah Salsabila (1900008041)
Ikhda Ni'ami F (1900008055)
Nabilah Rahmawati (1900008067)
Ade Jatra Al fariz (1900008071)
Mikroalga
Mikroalga merupakan mikroorganisme yang hidup di
lingkungan berair, baik air laut maupun air tawar, dan
mampu melakukan fotosintesis. mikroalga berperan
penyumbang oksigen bagi organisme lainnya di
perairansebagai rantai makanan terbawah, yaitu sumber
makanan bagi ikan-ikan kecil di lautan dalam1mikroalga
dapat dibedakan berdasarkan warna selnya.
Isolasi Mikroalga
• Isolasi mikroalga dilakukan dengan
menggunakan medium agar padat .
• Isolasi mikroalga menggunakan 2 metode antara
lain:
• Metode Streak Platting
• metode Puor Platting
Bahan Alat
• Medium agar (Bacto
Agar/Nutrient Agar yang
• Cawan petri
dilarutkan dengan air laut
• Pipet Mikro
salinitas 25/35 bpj kemudian di
• Parafilm
autoklaf tunggu hingga suhu
menurun selanjutnya
ditambahkan medium
Walne/Guillard sebanyak 0,1%
sebagai nutrisi isolat diamkan
hingga memadat )
Isolasi MIkroalga
• Percobaan isolasi mikroalga pertama dilakukan
dengan teknik streak platting. Permukaan cawan
diberi garis untuk mempermudah proses plattin
• Setelah platting,cawan petri diberi keterangan
tanggal dan jenis kulturnya (kultur campur).
• Setelah beberapa hari, mulai terlihat aneka warna
pada permukaan agar. Kemungkinan ada mikroalga
yang tumbuh akan tetapi yang mendominasi adalah
jamur.
Hasil metode streak platting Koloni jamur dapat dibedakan dengan
koloni mikroalga dengan melihat hari
• Berdasarkan hasil metode pertama perubahan
tumbuh dan ciri-ciri fisiknya. Dimana,
pada medium agar sudah mulai terlihat dari
jamur dapat tumbuh dalam hitungan hari
hari pertama. Dimana, terlihat adanya noda-
sedangkan Pada koloni jamur akan terlihat
noda berwarna putih di tempat goresan yang
adanya bulu-bulu halus yang mengelilingi
telah dibuat. Ini menunjukkan bahwa medium
koloni selnya. Kontaminasi jamur terjadi
agar sudah terkontaminasi dengan bakteri.
pada medium agar dengan salinitas 25
Setelah beberapa hari, mulai terlihat aneka maupun 35 bpj. Tetapi, pada salinitas 25
warna pada permukaan agar. Kemungkinan bpj kontaminannya jauh lebih banyak dan
ada mikroalga yang tumbuh akan tetapi yang didominasi oleh jamur.
mendominasi adalah pertumbuhan jamur.
Hasil metode pour platting
Metode kedua yang digunakan untuk
solasi adalah teknik pour platting. Pada
teknik ini sampel disebar merata ke
seluruh permukaan agar.
menggunakan teknik yang berbeda,
tetapi medium agarnya tetap
terkontaminasi dengan bakteri.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan
dari proses platting diketahui bahwa
semua medium agar telah terkontaminasi
dengan bakteri atau jamur meskipun
telah menggunakan dua teknik isolasi
yang berbeda.
Thank you for
listening!
References:
HTTP://JOURNAL.UMMAT.AC.ID/
INDEX.PHP/AGROTEK

Anda mungkin juga menyukai