Anda di halaman 1dari 8

IJARAH

FPPT.com
Definisi ‫ا إلجارة‬

• Secara etimologi
Ijarah berasal dari kata ‫ ا ألجر‬yang artinya‫( =ا ل ِع َوض‬ganti dan upah), atau al-
itsabah (memberi upah). Ijarah juga diartikan ‫ = ب يع ا لمنفع ة‬menjual manfaat.
• Jadi, ijarah secara lughawi bisa bermakna ganda, upah dan sewa. Antara sewa
dan upah ada perbedaan makna operasional, sewa biasanya digunakan untuk
benda, sedangkan upah digunakan untuk tenaga.
• Secara terminologi, ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan adanya pembayaran upah
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
Objek dalam akad ijarah adalah manfaat itu sendiri, bukan bendanya.
Dasar Hukum Ijarah

• QS. Al-Thalaq (65) ayat 6: ‫ضع َْن لَ ُك ْم فَ أتُو ُه َن ُأج ُْو َر ُه َن‬ َ ْ‫“ ف ْإن أر‬Jika mereka telah menyusukan
anakmu, maka berilah upah mereka”
• QS. Al-Qashash (28) ayat 26:‫َأْلمين‬ ‫ت ْستَْأ ِجرْ هُ ۖ ِإ َّن َخي َْر َم ِنا ْستَْأ َجرْ َ ا‬
ِ ‫ت ْلقَ ِو ُّي ا‬ ‫تحْ َدا ُه َما يَ ا َأبَ ِ ا‬
‫ُ قَ ا َ ْل ِإ‬
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang
bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya“.
• HR. Ibnu Majah, al-Thabrani dan al-Tirmidzi: ‫أعطُوا ا أل ِجي َْر أجْ َرهُ قَ بْلأنيَ ج َُف‬ ْ ُ‫عرقَه‬ َ “Berilah upah
kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringat mereka”
• HR. Bukhari dan Muslim: ‫جام أجْ َره‬ َ ‫وأعطَ ىا ل ِح‬ ْ ‫“ <أنرس ولهللا ص م إحْ تَ َج َم‬Rasul berbekam dan
membayar upah kepada yg membekamnya”.
Rukun & Syarat ‫ا إلجارة‬

• Mu’jir dan musta’jir, yaitu orang yang melakukan akad sewa menyewa atau upah mengupah. MU’JIR
adalah orang yang memberikan upah, atau orang yang menyewakan sesuatu. Sedangkan MUSTA’JIR
adalah orang yang menerima upah untuk melakukan sesuatu, atau orang yang menyewa sesuatu.
Disyaratkan kepada mu’jir dan musta’jir adalah orang yang baligh, barakal, cakap melakukan tasharruf
(mengendalikan harta), saling meridhai. Juga disyaratkan mengetahui manfaat barang yang diakadkan
sehingga dapat mencegah perselisihan.
• Sighat ijab qabul antara mu’jir dan musta’jir.
• Ujrah (Upah / harga sewa), disyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak.
• Barang yang disewakan (al-ma'qud ‘alaih), atau sesuatu yang dikerjakan dalam upah-mengupah.
Syaratnya: Objek akad dapat dimanfaatkan kegunaannya, dapat diserahkan kepada penyewa berikut
kegunaannya, manfaat dari benda yang disewa termasuk perkara mubah dan bukan hal yang
diharamkan, benda yang disewakan kekal ‘ain (zat)-nya hingga waktu yang ditentukan dalam akad.
Macam-macam Ijarah

• Dari perspektif  objek dalam kontrak sewa (al-ma'qud ‘alaih), ijarah terbagi 3:

1. IJARAH ‘AIN adalah akad sewa-menyewa atas manfaat yang bersinggungan langsung
dengan bendanya, seperti sewa tanah atau rumah 1 juta sebulan untuk tempo
setahun.
2. IJARAH ‘AMAL ‫عمل‬
  ‫ ) )إجارة ا ل‬apa yang dijadikan ‫ ا لمعقود عليه‬adalah kerja itu sendiri, yaitu
upah kepakarannya dalam kerja, seperti dokter, dosen, lawyer, tukang dan lain-lain.
3. IJARAH MAWSHUFAH FI AL-ZIMMAH/IJARAH AL-ZIMMAH, yaitu akad sewa-
menyewa dalam bentuk tanggungan, misalnya menyewakan mobil dengan ciri
tertentu untuk kepentingan tertentu pula.
Berakhirnya Ijarah
• Ijarah menjadi fasakh (batal) bila terjadi hal-hal berikut:
1. Terjadinya cacat pada barang sewaan yang terjadi
pada tangan musta’jir (penyewa).
2. Rusaknya barang yang disewakan, seperti rumah
menjadi runtuh dsb.
3. Rusaknya barang yang diupahkan (ma’jur ‘alaih)
seperti baju yang diupahkan untuk dijahitkan.
4. Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, berakhirnya
masa yang telah ditentukan, dan selesainya
pekerjaan.
• Menurut Hanafiyah, boleh fasakh ijarah
dari salah satu pihak, seperti musta’jir
menyewa toko untuk dagang, kemudian
dagangannya ada yang mencuri maka ia
dibolehkan memfasakhkan sewaan itu

Anda mungkin juga menyukai