02 Kajian Teori
05 Kesimpulan
03 Metodologi
JURNAL READING
01 OC
Pendahuluan
Latar Belakang
Penyakit infeksi >>> ,
Indonesia Negara Tropis genetik, dan
autoimun
Pertumbuhan Inflamasi
>>> usia muda
penduduk ekspansif sistem SSP
Sitokin pro-
inflamasi
Kajian Teori
Kajian Teori
● Definisi : Acute disseminated encephalomyelitis (ADEM)
merupakan penyakit demielinasi akibat proses inflamasi bersifat
monofasik terutama pada substansia alba pada otak dan medula
spinalis dengan manifestasi klinis terdiri dari ensefalopati, dan
sindroma fokal atau multifokal yang menunjukkan kelainan
demielinasi akibat inflamasi SSP seperti neuritis optik dan myelitis.
Namun, relaps dapat diumpai pada 5 hingga 25% kasus yang disebut
sebagai multifasik atau recurrent ADEM.
Kajian Teori
● Epidemiologi :
a. Insidensi ADEM dilaporkan sekitar 0.4-0.8 per 100.000 per tahun.
Diperkirakan ADEM merupakan sepertiga dari seluruh pasien yang
didiganosa menderita ensefalitis di Amerika Serikat
b. ADEM lebih sering dijumpai pada anak-anak dengan rerata usia saat
onset adalah 5 tahun, dengan rentang 10 bulan hingga 18 tahun
c. Perbandingan jenis kelamin tidak jauh berbeda, dengan
kecenderungan sedikit lebih sering pada anak laki-laki.
Kajian Teori
● Faktor Risiko :
a. Faktor Host : genetik, autoimun, imunodeficiency
b. Faktor Lingkungan
Faktor Faktor
Host Lingkungan
Kajian Teori
● Manifestasi Klinis : Gejala yang ditimbulkan sangat bervariasi
atau polisimptomatis. Namun, beberapa gejala yang umum sering
terjadi berupa :
1. Gejala awal (prodromal) : demam, sakit kepala, dan mual-muntah
2. Gejala ensefalopati : perubahan status mental/perilaku, gangguan
motorik, gangguan sensorik, dan gangguan otonom.
Metode
METODE
METODE
04 OC
Pembahasan
Gejala Klinis
Jumlah pasien (n=30) Kelompok diagnosis dini (n=17) Kelompok terlambat diagnosis (n=13) P-Value
Pemeriksaan Neurologis dan Penunjang
Jumlah pasien (n=30) Kelompok diagnosis dini (n=17) Kelompok terlambat diagnosis (n=13) P-Value
Stab
- Stab
Missdiagnosa ADEM
1. Neurologi : aseptic meningitis, bacterial meningitis, dan HSV
encephalitis
2. Non-neurologi : ISPA, Infeksi GI-Tract, dan fever of unknown
origin (FUO).
Diagnosis Odysses Plot
05 OC
Kesimpulan
Kesimpulan
1. Penegakan diagnosa ADEM berdasarkan gejala dan pemeriksaan biomarker
spesifik masih sulit untuk ditegakkan sehingga sering terjadi missdiagnosa
yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan terapi.
2. Faktor penyebab keterlambatan diagnosis ADEM dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor perjalanan klinis meliputi HSV, ISPA, Infeksi GI-Tract, dan
UTI, faktor keterlambatan pasien meliputi , dan faktor keterlambatan dokter.
3. Pemantauan kondisi pasien penting dilakukan dalam penegakan kecurigaan
ADEM.
DAFTAR PUSATAKA
1. Takashi Y, Itaru H, Yuichi H, et al. Diagnostic Odyssey of acute disseminated
encephalomyelitis in children. Division of Neurology, National Center for Child
Health and Development. Japan. 2021.
2. Marchioni E, Tavazzi E, Minoli L, et al. Acute Disseminated Encephalomyelitis.
Curr Infect Dis Resp 2008; 10(4):307-14.
3. Young NP, Weishenker BG, Lucchinetti CF. Acute Disseminated
Encephalomyelitis: Current Understanding and Controversies. Semin Neurol
2008;28(1):84-94.
THANKYOU