Anda di halaman 1dari 6

• ASAS HUKUM

◦ Asas hukum merupakan pokok pikiran yang bersifat umum yang menjadi latar belakang dari peraturan
hukum yang konkret.
◦ Satjipto Rahardjo mengatakan, asas hukum adalah jiwanya peraturan hukum. Karena ia merupakan dasar
lahirnya peraturan hukum. Ia adalah rasio legisnya peraturan hukum.
◦ Asas hukum mempunyai 2 fungsi : fungsi dalam hukum & fungsi dalam ilmu hukum.
◦ Asas hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk undang undang dan hakim, serta
mempunyai pengaruh yang normatif dan mengikat para pihak.
◦ Asas dalam ilmu hukum hanya bersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan). Tujuannya adalah
memberi ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum positif
◦ Sifat instrumental asas hukum ialah bahwa asas hukum mengakui adanya kemungkinan – kemungkinan,
yang berarti memungkinkan adanya penyimpangan – penyimpangan, sehingga membuat sistem hukum
itu luwes.
◦ Asas hukum dibagi juga menjadi asas hukum umum dan asas hukum khusus.
1. Asas hukum umum ialah asas hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang hukum
2. Asas hukum khusus berfungsi dalam bidang yang lebih sempit, seperti dalam bidang hukum perdata,
hukum pidana, dan sebagainya.
◦ Scholten sebagaimana dikutip Sudikno Mertokusumo dalam buku Mengenal Hukum menyebutkan ada
lima asas hukum umum ; asas kepribadian, asas persekutuan, asas kesamaan, asas kewibawaan, dan asas
pemisahan antara baik dan buruk.
◦ Dalam asas kepribadian, manusia menginginkan adanya kebebasan individu. Asas kepribadian itu
menunjuk pada pengakuan kepribadian manusia, bahwa manusia adalah subjek hukim, penyandang hak
dan kewajiban.
◦ Dalam asas persekutuan yang dikehendaki adalah persatuan, kesatuan, cinta kasih, dan keutuhan
masyarakat.
◦ Asas kesamaan menghendaki adanya keadilan, dalam arti setiap orang adalah sama di dalam hukum,
setiap orang harus diperlakukan sama.
◦ Asas kewibawaan memperkirakan adanya ketidaksamaan
Hukum Pidana
◦ Menurut Moeljatno, hukum pidana adalah Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-
peraturan yang menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana,
serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya
Hukum pidana dibagi menjadi 2 :
1. Hukum pidana materiil
2. Hukum pidana formil
•Hukum pidana materiil : kumpulan aturan yang berisi tentang perbuatan apa saja yang dapat dihukum.
(KUHP)
•Hukum pidana formil : kumpulan peraturan yang berisi tata cara bagaimana menghukum perbuatan yang
dapat dihukum tadi. (KUHAP)
Hukum Acara Pidana
◦ C.T. Simorangkir mengemukakan hukum acara pidana adalah hukum acara yang melaksanakan dan
mempertahankan hukum pidana materil.
◦ Hukum acara pidana atau hukum pidana formil diperlukan untuk menegakkan, mempertahankan atau
menjaga agar ketentuan-ketentuan hukum pidana materiil dapat dilaksanakan.
◦ J.M. VAN BEMMELEN, dalam karyanya "Leerboek van het Nederlandse Strafprocesrecht" yang
dikutip oleh R. AHMAD S. SOEMODIPRODJO, menyimpulkan bahwa tiga fungsi pokok acara pidana
adalah : Mencari dan menemukan kebenaran, pengambilan keputusan oleh hakim, pelaksanaan dari
putusan yang telah diambil.
◦ Hukum acara pidana menentukan aturan agar para pengusut dan pada akhirnya hakim dapat berusaha
menembus ke arah diketemukannya kebenaran dari perbuatan yang disangka telah dilakukan orang.
Dengan demikian Hukum Acara Pidana mengemban misi mencari kebenaran sejati tentang pelaku tindak
pidana untuk memperoleh imbalan atas perbuatannya serta membebaskan mereka yang tidak bersalah
dari tindakan yang seharusnya tidak dikenakan atas dirinya.
NORMA YANG DIATUR DALAM HUKUM ACARA PIDANA
Bahwa hukum acara pidana merupakan suatu proses atau prosedur atau tata cara yang harus dilakukan atau
diterapkan oleh aparat penegak hukum manakala disangka terjadi suatu tindak pidana. Hal ini mengandung
suatu konsekuensi logis bahwa norma yang diatur oleh hukum acara pidana merupakan norma
kewenangan.

Anda mungkin juga menyukai