Anda di halaman 1dari 14

Tingkat Kembalian dan

Risiko Pasar
Dosen: Muhammad Nuhudhul Alim, S.E, M.Si.
Asisten: Jarul Mustajirin, S.E., M.M.
• Tingkat kembalian (return)
adalah aliran kas bersih yang
diperoleh dari suatu investasi.

Risk and Return • Risiko (risk)


adalah kemungkinan tingkat
kembalian sesungguhnya
(actual return) tidak sesuai
dengan tingkat kembalian yang
diharapkan (expected rate of
return)

2022 Pendahuluan 2
Pasar Keuangan (financial market) adalah pasar
tempat pembeli dan penjual memperdagangkan
aset keuangan, seperti: pasar saham, pasar
obligasi, pasar pinjaman antar bank, pasar
derivatif, pasar komoditas, dan pasar valuta asing.
Sebuah pasar keuangan dikatakan efisien apabila
harga-harga sekuritas yang diperdagangkan
didalamnya merefleksikan seluruh informasi
publik tentang situasi perekonomian, pasar
keuangan dan perusahaan tertentu.

2022 Pasar Keuangan yang Efisien 3


Stage of Efficiency Arbitrage Efficiency

perolehan dua hal yang secara esensial sama dan


Efisiensi bentuk lemah (weak efficiency) pembelian lebih murah dan penjualan jangka pendek
lebih mahal.

Efisiensi bentuk setengah kuat (semi-strong efficiency)

Efisiensi bentuk kuat (strong efficiency)


Faktor Risiko dalam Analisis Keuangan Menghitung Expected Return dan Standar Deviasi

𝑛
E(R)=∑ 𝑃𝑡𝑅𝑡
𝑡=1
Dimana :
E(R) : Rata – rata kembalian (mean of return)
Risiko Individual Risiko perusahaan Pt : Probabilitas dari setiap kembalian
Rt : Return actual

√∑
𝑛
𝜎 𝑅= ( 𝑅𝑡 − 𝐸 ( 𝑅 ) ) 2 𝑃𝑡
𝑡=1
Risiko pasar atau beta Dimana :
E(R) : Rata – rata kembalian (mean of return)
Pt : Probabilitas dari setiap kembalian
Rt : Return actual

2022 5
Contoh soal Expected Return dan Standar Deviasi
Perkiraan Probabilitas Kondisi Perekonomian dan Expected Return

Situasi Probablitas Perusahaan Perusahaan Gabungan 1. Mean (Rata-rata hasil kembalian)


Ekonomi (Pt) Baja (RtB) Real Estat 50 %
(RtR) a. Perusahaan Baja
Booming 0,20 - 5,5 % 35,0 % 14,75 %
E(R) = 0,2 (-0,055) + 0,2 (0,005) + 0,2 (0,045) + 0,2 (0,095)
(Makmur)
+ 0,2 (0,16) = 0,05, atau 5 %
Bagus 0,20 0,5 % 23,0 % 11,75 %
Normal 0,20 4,5 % 15,0 % 9,75 % b. Perusahaan Real Estate
Buruk 0,20 9,5 % 5,0 % 7,25 % E(R) = 0,2 (0,35) + 0,2 (0,23) + 0,2 (0,15) + 0,2 (0,05)
Resesi 0,20 16,0 % - 8,0 % 4,0 % + 0,2 (- 0,08) = 0,14, atau 14 %
Jumlah 1,00 25 % 70 %

Asumsikan masing-masing situasi ekonomi pada tabel


tersebut kemungkinnya serupa, maka probabilitas dari setiap
situasi adalah Pi = 1/5 = 0,20.

2022 Perhitungan Risiko Suatu Aktiva 6


Misalkan terdapat 2 proyek investasi yaitu Proyek A dan Proyek B,
2. Standar deviasi
besarnya aliran kas dan probabilitas yang terjadi untuk tiap-tiap
a. Untuk Perusahaan Baja aliran kas terlihat pada tabel berikut:

(Rt – E(R))2 x Pt = Variance


Tabel Aliran Kas dan Probabilitasnya
(-0,055 – 0,05)2 x 0,20 = 0,2205
(0,005 – 0,05) 2 x 0,20 = 0,0405 Proyek A Proyek B
(0,045 – 0,05) 2 x 0,20 = 0,0005
Probabilitas Aliran Kas Probabilitas Aliran Kas
(0,095 – 0,05) 2 x 0,20 = 0,0405
(Pt) (Rp) (Pt) (Rp)
(0,16 – 0,05)2 x 0,20 = 0,242 (+)
Variance = 0,544 0,35 4.000 0,30 2.000
Standar deviasi (σ) = √0,544 = 0,0738 = 0,45 5.000 0,40 4.000
7,38%
0,20 6.000 0,30 6.000

Proyek A (RA – E( R))2 x Pt


b. Untuk Perusahaan Real Estat RA x PT (4.000 – 4.850)2 x 0,35 = 252.875
4.000 x 0,35 = 1.400 (5.000 – 4.850)2 x 0,45 = 10.125
5.000 x 0,45 = 2.250 (6.000 – 4.850)2 x 0,20 = 264.500 (+)
6.000 x 0,20 = 1.200 (+) Variance = 527.500
Mean = 4.850 Standar deviasi A σA = √527.500
= 726,2
7
Proyek B Dengan demikian distribusi probabilitas kedua proyek
RB x PT dapat dibuatkan kurva pada gambar sebagai berikut :
2.000 x 0,30 = 600
PA PB
4.000 x 0,40 = 1.600 0,45
6.000 x 0,30 = 1.800 (+) 0,40
Mean = 4.000 0,35
0,30
(RB – E( R)) x Pt = variance
2
0,25
(2.000 – 4.000)2 x 0,30 = 1.200.000 0,20
(4.000 – 4.000)2 x 0,40 = 0
(6.000 – 4.000)2 x 0,30 = 1.200.000 (+)
Risiko < Risiko >
Variance = 2.400.000
Standar deviasi B σB = √2.400.000 = 1.549,1 Proyek risiko investasi proyek A lebih kecil, dibandingkan
dengan risiko investasi proyek B.

2022 8
Risiko dalam Portofolio Investasi

Don’t put all


your egg in one
basket

Harry Markowitz

Teori Portofolio diperkenalkan oleh Markowitz (1952) yang didasarkan pada expected rate of return (kembalian
yang diharapkan) dan risk (risiko) dari portofolio yang secara implisit menganggap investor mempunyai fungsi
utilitas yang sama.

2022 9
Menghitung rata-rata (mean) kembalian yang diharapkan expected rate of return portofolio dilakukan dengan
menggunakan formula sebagai berikut :
E( Rp) = We (Rs) + (1 – w)E(Rc)
Aktiva (Sekuritas) Bebas Risiko
Dimana: Reilly dan Brown (2000) mengemukakan bahwa “ Risk
E : rata-rata rate of return free asset is an asset with zero variance”.
We : persentase jumlah yang dinvestasikan
Rs : return dari saham s Selanjutnya salah satu contoh dari aktiva bebas rsiko di
Amerika adalah Treasury Bills (T-Bills) dan untuk
Kemudian menghitung standar deviasi dengan formula menghitung kovarians dari aktiva bebas risiko dengan
sebagai berikut: menggunakan formula, Bodie, Kane dan Marcus (1996)
sebagai berikut:

dimana a dan b, dapat dicari melalui:


a = wRs – wE(Rs)
b = (1 – w)Rc – (1 – w)E(Rc ) Oleh karena return dari sekuritas yang bebas risiko dapat
dipastikan, dan σRf = 0, dan Ri = E(Ri) berlaku untuk seluruh
periode, maka Ri = E(Ri) akan sama dengan nol.

2022 10
Estimasi Beta
Penggunaan model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari sekuritas yang dimasukkan ke dalam
portofolio. Di samping itu dapat digunakan beta historis untuk menghitung beta untuk masa mendatang dengan
menggunakan formula sebagai berikut:
Ri = αi + βiRm + ei

Persamaan ini diadopsi dari persamaan regresi sederhana, dimana β menunjukkan kemiringan (slope) garis regresi
tersebut. Α menunjukkan intersep dengan sumbu Rij. Semakin besar β, maka semakin curam kemiringan garis
tersebut dan sebaliknya semakin kecil β, maka semakin dangkal kemiringan garisnya.

Pada umumnya beta sekuritas portofolio lebih akurat dari beta sekuritas secara individual, karena dua alasan
sebagai berikut:
1. Beta mungkin berubah dari waktu ke waktu. Ada sekuritas yang betanya berubah menjadi lebih besar, adapula
yang mengecil. Pembentukan portofolio memungkinkan perubahan tersebut menjadi saling meniadakan, atau
paling tidak mengecil.
2. Penaksiran beta selalu mengandung unsur kesalahan acak (random error). Pembentukan portofolio
memungkinkan kesalahan tersebut diperkecil. Oleh karena itu, semakin banyak sekuritas yang dipergunakan
untuk membentuk portofolio, maka semakin besar nilai koefisien determinasinya. Jadi beta portofolio historis
akan merupakan predictor beta masa depan yang lebih baik, dibandingkan dengan beta sekuritas secara
individual.
Menghitung Expected Rate of Return
Pada dasarnya expected rate of return dapat dilihat dari dua sisi, yaitu;
1. Expected rate of return untuk sekuritas secara individual, dan
2. Expected rate of return portofolio.

Rumus untuk menghitung expected rate of return secara individual:


E(rGM) = rf + βGM[E(rM) – r
dimana:
rf : return dari sekuritas bebas risiko
βGM : beta (risiko) dari sekuritas GM
E(rM) : Expected rate of return.

Selanjutnya, untuk menghitung expected rate of return secara portofolio:

dimana:
Wi : persentase dari sekuritas i dalam portofolio
E(Ri) : expected rate of return dari sekuritas i
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
CAPM merupakan salah satu model keseimbangan umum pilihan antara return portofolio yang diharapkan dengan
risiko yang tidak dikehendaki. Model ini dikembangkan oleh William F. Sharpe (yang meraih hadiah Nobel di
bidang ilmu ekonomi pada tahun 1990) dan John Litner pada tahun 1960-an, dan mempunyai implikasi penting
dalam keuangan. CAPM merupakan model yang sederhana dan dapat diaplikasikan secara nyata.
"Ketika kamu memberikan kegembiraan kepada orang
lain, kamu mendapatkan lebih banyak kegembiraan
sebagai balasannya. Kamu harus memikirkan kebahagiaan
yang bisa kamu berikan."- Eleanor Roosevelt

THANK YOU
Sumber: Syaifuddin, D. T. (2000). Manajemen Keuangan. 1–29.
2022 14

Anda mungkin juga menyukai