BUERGER DISEASE
Jihan Zata Lini Nurhadi, S.ked
2106111036
2
Buerger Disease
penyakit inflamasi oklusif pada
pembuluh darah arteri dan vena kecil
dan sedang yang sering mengenai bagian
ekstremitas.
02 Fenomena Raynaud
5
Pemeriksaan Penunjang
Color Doppler
Pemeriksaan Lab Angiografi Ultrasound
Cork-screw shaped Cork-screw collateral
6
Tatalaksana
Medikamentosa
• Vasodilator
• Anti platelet
• Anti inflamasi
• analgetik
Pembedahan
• Revaskularisasi arteri
• Simpatektomi
• amputasi
7
02
LAPORAN KASUS
8
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 00.06.81
Umur : 50 tahun
Alamat : Kandang
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku : Aceh
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal Masuk : 15 Februari 2022
Tanggal Keluar : 18 Februari 2022
9
KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN
Nyeri pada jari manis
Jari manis tangan kanan
kanan
menghitam
11
PEMERIKSAAN
FISIK
12
1 Kulit
Warna Sawo Matang
Turgor Cepat kembali
Sianosis (-)
Ikterus (-)
Oedema (-)
Anemia (-)
Permukaan Kulit Dalam batas normal
2 Kepala
Rambut Hitam
Wajah Simetris
Mata Konjungtiva Anemis (-)
Telinga Bentuk normal, discharge(-)
Hidung Sekret(-/-), darah(-/-), deviasi septum nasi(-)
Mulut Lidah normoglosia, bibir pucat(-), tonsil hiperemis(-), arcus faring
simetris, uvula ditengah
3 Leher
Inspeksi Simetris, trakea ditengah, kelenjar tiroid membesar(-)
Palpasi Distensi vena jugular(-)
13
4 Thorax
Inspeksi Bentuk dada normal, gerakan dada simetris
Palpasi Stem fremitus kanan=kiri, massa(-), nyeri tekan(-)
Perkusi Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi Vesikuler(+/+), wheezing(-/-) Rhonki(-/-)
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V 2 jari medial linea midklavikula (s)
14
15
Nama test Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematology
Darah lengkap
Hemoglobin(HGB) 9.67 g/dl 12.0-16.0
Eritrosit(RBC) 4.7 Juta/ul 3.8-5.8
Hematokrit(HCT) 33.42 % 37.0-47.0
MCV 83.91 fl 79-99
MCH 27.6 Pg 27.0-31.2
MCHC 32.89 g/dl 33.0-37.0
Leukosit(WBC) 5.55 Ribu/ul 4.0-11.0
Trombosit(PLT) 224 Ribu/ul 150-450
RDW-CV 15.86 % 11.5-14.5
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 1.53 % 0-1.7
Eosinofil 6.02 % 0.60-7.30
Neutrofil Segmen 56.34 % 39.3-73.7
Limfosit 27.46 % 18.0-48.3
Monosit 8.65 % 4.40-12.7
NLR 2.05 Cutoff 0-3.13
ALC 1522,93 Juta/L 0-1500
16
Rontgen Thoraks Rontgen Manus
TATALAKSANA
A. Medikamentosa
IVFD RL 20 gtt/menit
Injeksi Ketorolac/12 Jam
Injeksi ceftriakson/12 jam
Injeksi omeprazole/12 jam
Tindakan Operasi: Amputed Digiti IV Manus Dextra
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
20
FOLLOW UP
Tanggal SOAP Terapi
Kamis, 14/2/2022 S/ Nyeri pada digiti IV manus dextra. IVFD RL 20 gtt/i
Paracetamol flsh/H
O/ TD= 160/100 mmHg Amlodipin 1x1
HR= 80 x/ menit
RR= 21 x/menit
SPO2= 98 %
T = 36,7 ⁰C
S/L: a.r manus dextra
L : Gangren pada digiti IV
F : Nyeri
A/ Buerger disease + CKD on HD
P/ Transfusi 2 bag PRC
Rontgen Manus
Konsul anastesi
Rencana amputed digiti IV manus dextra
21
Jumat, 15/10/2021 S/ Nyeri pada jari manis IVFD RL 20 gtt/i
O/ TD= 100/60 mmHg
HR= 87 x/ menit
RR= 21 x/menit
SPO2= 99 %
T = 36,5 ⁰C
S/L: a.r manus dextra
L : Gangren pada digiti IV
F : Nyeri
A/ Buerger disease + CKD on HD
P/ Rencana amupted hari ini
Instruksi Post OP:
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Cetriaxon/12 jam
- Inj. Omeprazol/12 jam
- Inj. Ketorolac/8 jam
22
Sabtu, S/ Nyeri bekas post operasi IVFD RL 20 gtt/i
16/2/2022
Inj. Ceftriaxon/12 jam
O/ TD= 100/70 mmHg
Inj. Omeprazol/12 jam
HR= 90 x/ menit
RR= 21 x/menit Inj. Ketorolac/8 jam
SPO2= 99 %
T = 36,5 ⁰C
S/L: a.r manus dextra
L : Luka kering tertutup verban
F : Nyeri
A/ Post amputed digiti IV manus dextra a/i
Buerger disease POD I + CKD on HD
P/ GV dengan metronidazole
Rencana PBJ besok
23
Minggu, S/ Nyeri bekas operasi (-) Ceftriaxon 2x1
17/2/2022 Omeprazole 2x1
O/ TD= 120/70 mmHg Natrium diclofenat 2x1
HR= 96 x/ menit
RR= 20 x/menit
SPO2= 98 %
T = 36,7 ⁰C
S/L: a.r manus dextra
L : Luka kering tertutup verban
F : Nyeri
A/ Post amputed digiti IV manus
dextra a/i Buerger disease POD
I + CKD on HD
P/ PBJ
24
Kasus Teori
Anamnesis Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa Buerger’s disease
- Pasien seorang laki-laki berusia 50 tahun
paling banyak diderita oleh laki-laki. Berdasarkan penelitian, Buerger
.
disease paling sering terjadi pada pria yaitu sebanyak 75-90%.
Sementara berdasarkan usia, buerger disease paling sering ditemukan
pada usia 20-40 tahun. Pada kasus ini, ditemukan bahwa pasien tidak
berada pada rentang usia dimana Buerger disease sering terjadi,
namun pada pasien memiliki faktor resiko untuk terjadinya Buerger
disease.
Pasien datang keluhan ujung jari manis tangan kanan Buerger disease atau dapat disebut juga tromboangitis obliteran adalah
menghitam sejak 2 minggu yang lalu penyakit inflamasi oklusif pada pembuluh darah arteri dan vena yang
sering mengenai bagian ekstremitas. Inflamasi pada pembuluh darah
tersebut menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah dan
menurunkan aliran darah berkurang sehingga pasokan oksigen dan
nutrisi ke jaringan berkurang. Hal ini akan menyebabkan nekrotik pada
jaringan (6).
25
Kasus Teori
. Nyeri yang dirasakan pada penderita Buerger disease
Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu diakibatkan karena adanta penyempitan pembuluh
adanya rasa nyeri seperti tertusuk jarum. darah arteri di tangan atau di kaki sehingga aliran darah
ke jaringan tersebut mengalami penurunan dan
Pasien mengaku keluhan nyeri yang dirasakan
kebutuhan oksigen ke jaringan tersebut juga berkurang.
akan bertambah berat pada kondisi dingin dan Hal ini akan menyebabkan terjadinya metabolism
malam. anaerob sehingga memproduksi asam laktat yang
menimbulkan nyeri
Selain itu, pada Buerger disease juga ditemukan
fenomena Raynaud yaitu suatu kondisi dimana
ekstremitas distal menjadi pucat dan nyeri saat terkena
dingin
26
Kasus Teori
Faktor resiko
Penyakit ini diidentifikasi sebagai respon autoimun
Pasien memiliki riwayat konsumsi rokok.
terhadap nikotin, sehingga penyalahgunaan tembakau
adalah faktor resiko utama. Pada orang yang merokok
terjadi toksisitas sel endotel langsung oleh produk
tembakau yang menyebabkan reaksi hipersensitivitas.
Reaksi inilah yang memicu terjadinya disfungsi endotel.
Selanjutnya akan terjadi inflamasi segmen kedua arteri
dan vena sehingga menyebabkan obstruksi pembuluh
darah dan menurunkan perfusi ke jaringan (7)(8)
27
Kasus Teori
Pemeriksaan Fisik Nekrotik pada penderita buerger disease diakibatkan oleh adanya obstruksi pada pembuluh darah.
Nekrotik pada
Pada buerger disease, penyebab utama dari obstruksi pembuluh darah dapat berasal dari deposit
ujung digiti IV
manus dextra nikotin pada pembuluh darah yang menyebabkan reaksi hipersensitivitas terhadap produk tembakau
tesebur. Hal ini akan mengakibatkan adanya peradangan pada arteri dan vena kecil dan sedang pada
ekstremitas sehingga terjadi penebalan dari arteri dan vena tersebut. Hal ini mengakibatkan trombosit
mengendap di arteri dan vena yang menbeal dan menyebabkan oklusi sehingga peredarah darah
terganggu. Adanya gangguan perfusi ke jaringan menyebabkan jaringan tersebut iskemik bahkan
sampai nekrosis.
28
Kasus Teori
Pada tes Allen menunjukkan
Test Allen merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui
adanya perlambatan aliran darah
pada tangan keadaan vaskularisasi di tangan. Pada test Allen, pasien diminta untuk
mengepalkan tangannya dah pemeriksa menekan akan menekan pergelangan
tangan pasien yang bertujuan untuk mengobstruksi aliran darah ke tangan.
Setelah itu, pasien diminta untuk membuka kepalan tangan dan pemeriksa
akan melepaskan tekanan pada pergelangan tangan pasien. Normalnya,
telapak tangan akan dialiri darah kembali dalam 5 sampai 15 detik, hasil test
Allen pada buerger disease biasanya negative atau abnormal, dimana terjadi
perlambatan aliran darah pada tangan pasien (7).
29
Kasus Teori
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan lab didapatkan hb pasien yaitu 9,67 yang
Laboratorium
menunjukkan tanda anemia. Hal ini berhubungan dengan Chronic
Kidney Disease yang diderita oleh pasien. Pasien dengan CKD
memiliki ginjal yang tidak dapat menghasilkan eritropoetin yang cukup
sehingga jumlah sel darah merah turun dan menyebabkan anemia
30
Kasus Teori
Tatalaksana Amputasi adalah sebuah tindakan operasi berupa
Amputed digiti IV manus
dextra
pengangkatan atau pemotongan anggota tubuh. Amputasi
Edukasi untuk berhenti merupakan tindakan terakhir pada penderita Buerger’s
merokok disease. Indikasi dilakukannya amputasi yaitu terdapatnya
gangren, infeksi sekunder yang basah , rasa nyeri yang
hebat dan sepsis(9). Pada pasien tersebut, sudah terdapat
gangren di ujung jari sehingga dapat diindikasikan untuk
dilakukan amputasi.
Selain itu, pada pasien juga dilakukan edukasi tentang
bahaya merokok dikarenakan rokok merupakan faktor
utama untuk terjadinya Buerger disease.
31
03
KESIMPULAN
32
Buerger disease atau dapat disebut juga tromboangitis obliteran adalah penyakit inflamasi oklusif
pada pembuluh darah arteri dan vena kecil dan sedang yang sering mengenai bagian ekstremitas.
Etiologi dari Buerger disease masih belum diketahui secara pasti, namun sebagian besar individu
yang terkena penyakit ini adalah perokok berat.
Pada laporan kasus ini, Tn. A Pasien datang ke RS Cut Mutia dengan keluhan ujung jari manis
tangan kanan menghitam disertai dengan rasa nyeri. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 2
minggu yang lalu. Awalnya keluhan berupa kemerahan pada jari yang berubah menjadi biru lalu
lama-kelamaan menjadi hitam. Keluhan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk jarum. Pasien
mengaku keluhan nyeri yang dirasakan akan bertambah berat pada kondisi dingin dan
malam.Pasien mengatakan pernah mengalami hal yang serupa pada jari tengah tangan kanan dan
sudah diamputasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100. Pada status lokasil
didapatkan adanya nekrosis digiti IV manus dextra. Tindakan yang dilakukan yaitu amputed digiti
IV manus dextra. Pasien diberikan terapi berupa ceftriaxone, omeprazole dan ketorolac
33
TERIMAKASIH
Canadian Family Day 34