Anda di halaman 1dari 8

PRAGMATISME

MAKSUD ALIRAN

• mengajarkan bahwa kebenaran dari segala sesuatu berdasarkan kepada manfaat yang


diberikannya. Sesuatu hal ini dinilai dari kebergunaannya bagi tindakan manusia untuk
kehidupan nya. Pernyataannya dapat berbentuk ucapan, dalil atau teori.
TOKOH
• 1. Charles Sanders Peirce

Charles Sanders Peirce merupakan seorang filsuf, ahli logika, semiotika dan matematika. Lahir di
Cambridge pada 10 November 1839 dan meninggal pada 19 April 1914.

Dengan penemuan filsafat pragmatisme dan juga menjadi salah satu pioner dalam logika
matematika di abad ke-19, sehingga dirinya begitu dihormati sampai kini. Salah satu bentuk
kalimat penghormatan yang jatuh untuknya, datang dari filsuf Paul Weis yang mengatakan bahwa
Peirce "merupakan Filsuf Amerika paling orisinal dan berwarna dan logikawan terbesar di
Amerika" (1934).

Pemikirannya tentang filsafat pragmatisme atau filsafat bertindak dapat dilihat dari pemikirannya
yang mengatakan bahwa, "suatu hipotesa dianggap benar apabila mendatangkan manfaat".
TOKOH
• 2. William James

William James adalah seorang filsuf dan psikolog yang terkenal sebagai seorang yang mempopulerkan
Mazhab Pragmatisme. William James, lahir di New York city, Amerika Serikat pada 11 Januari 1842 dan
meninggal pada 26 Agustus 1910.

Pemikiran terkait pragmatisme terlihat dalam bukunya yang berjudul Pragmatism (1907) yang didalamnya
terdapat gambaran secara sistematis tentang cara melihat sebuah, kebenaran, filsafat, pengetahuan, realitas
dan fenomena agama yang sebagian besar memberi warna tulisannya dari tahun 1890.

Salah satu pendapat dalam bukunya ini yaitu kebenaran. Menurut William James "Tidak ada kebenaran
mutlak yang berlaku umum dan bersifat tetap serta berdiri sendiri, karena kebenaran selalu dapat diubah
dan direvisi oleh pengalaman murni".
TOKOH
• 3. John Dewey

John Dewey yang lahir di Burlington pada tahun 1859 dan meninggal tahun 1952 ini.
Merupakan seorang Filsuf asal Amerika Serikat yang juga bermazhab Pragmatisme. Setelah
menyelesaikan studi di Baltimore, John Dewey bekerja sebagai guru, dosen dalam bidang
filsafat dan bidang pendidikan dibeberapa universitas.

Pemikiran pragmatis dan praktis dari John Dewey di fungsikan pada wilayah pendidikan
dengan menganjurkan teori dan metode yang dikenal dengan learning by doing (belajar
sambil melakukan). Dari pemikirannya ini John Dewey mengatakan, "Untuk mempelajari
sesuatu, orang tidak perlu terlalu belajar untuk sesuatu itu, cukup dengan langsung
melakukan apa yang hendak dipelajari, maka dengan sendirinya seseorang akan menguasai
gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat". 
CARA MENILAI KEBENARAN
• Cara berpikir pragmatis adalah pola pikir yang praktis yang digunakan pada kondisi tertentu
dan biasanya untuk tujuan jangka pendek. Contohnya adalah seseorang yang mengalami
kesulitan ekonomi dan harus menghidupi keluarganya.
• Untuk mencukupi kebutuhan dan tanggungannya, akhirnya ia bekerja sebagai kuli bangunan
walaupun sebelumnya tidak pernah memiliki keterampilan tersebut.
• Namun, karena ia ingin cepat mendapatkan hasil, maka terbentuklah pemikiran pragmatis
dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya yang utama terlebih dahulu.
KRITIS ALIRAN
CONTOH SITUASI ALIRAN
• Contoh pragmatis dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya pada bidang
pendidikan. Pendidikan wajib dari sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas dan
perguruan tinggi memiliki nilai pragmatis tidak hanya dikaitkan dengan kepercayaan.
• Nilai pragmatis dalam bidang pendidikan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup karena
dengan pendidikan dapat berfungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti
mendapatkan pekerjaan.
• Selain itu, nilai pragmatis dari pendidikan bermanfaat sebagai bekal untuk memecahkan
masalah dan mencari solusi dari kehidupan. Seseorang yang berpendidikan akan mampu
berpikir kreatif dan menggunakan teori yang pernah dipelajari sebelumnya untuk
dipraktekkan dalam kehidupan nyata.

Anda mungkin juga menyukai