Anda di halaman 1dari 12

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM STBM

PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM STBM

Akung AB
Pengertian Partisipasi (1)
 Secara harfiah, partisipasi berarti:
 Turut berperan serta dalam suatu
kegiatan
 Keikutsertaan atau peran serta dalam
suatu kegiatan.
 Peran serta aktif atau pro-aktif dalam
suatu kegiatan
 Partisipasi dalam program pembangunan
adalah:
suatu bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan masyarakat secara aktif dan
sukarela, baik karena alasan-alasan dalam
dirinya (intrinsik) maupun dari luar
(ekstrinsik), dalam keseluruhan proses
kegiatan yang bersangkutan.
Pengertian Partisipasi (2)
• Keterlibatan masyarakat adalah keterlibatan yang
mengarah kepada tumbuhnya kemampuan mereka
untuk lebih berdaya menghadapi berbagai tantangan
hidup tanpa harus bergantung kepada orang lain.
Ketika masyarakat semakin kuat, peran orang luar
semakin dikurangi  Pendekatan partisipatif disebut
juga pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif (1)
1. Ide atau gagasan kegiatan program dilakukan oleh
masyarakat sendiri. Jika masyarakat belum mampu, orang
luar “mendorong” masyarakat untuk mencoba melalui
kegiatan penjajakan kebutuhan bersama masyarakat.

2. Identifikasi kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan


dan penilaian kegiatan (monev) dilakukan oleh masyarakat
sendiri didampingi oleh orang luar sampai masyarakat
semakin kuat kemampuannya.

3. Kepemimpinan dan pembagian tugas dilaksanakan dengan


cara musyawarah, saling menghargai, dan disepakati
bersama, sesuai potensi dan kemampuan yang bisa
disumbangkan oleh masing-masing pihak.
Ciri - Ciri Kegiatan Partisipatif
4. Penerima manfaat hasil program adalah
masyarakat sendiri tanpa membeda-bedakan
kelompok, golongan, jenis kelamin, agama, dsb.

5. Peduli terhadap kelompok yang paling


membutuhkan dan miskin,

6. Tidak hanya melibatkan kelompok elit


masyarakat, melainkan juga kelompok yang
paling lemah, kelompok minoritas dan
kelompok perempuan.
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT HANYA MENERIMA INFORMASI;


Keterlibatan masyarakat hanya sampai diberi informasi
(misalnya melalui pengumuman) dan bagaimana informasi
itu diberikan ditentukan oleh si pemberi informasi (pihak
tertentu)
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT MULAI DIAJAK UNTUK BERUNDING;


Pada level ini, sudah ada komunikasi 2 arah, karena masyarakat
sudah mulai diajak untuk diskusi atau berunding. Dalam tahap ini
meskipun sudah dilibatkan dalam suatu perundingan, pembuat
keputusan adalah orang luar atau orang-orang tertentu
Tingkatan Partisipasi

MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA BERSAMA-SAMA antara


masyarakat dan pihak luar. Pada tahapan ini masyarakat
dilibatkan dalam memutuskan sebuah kegiatan/program,
namun dalam pelaksanaan, evaluasi, monitoring dan
pengembangan masih dilakukan oleh pihak luar
Tingkatan Partisipasi

MASYARAKAT MENDAPATKAN WEWENANG ATAS


KONTROL SUMBER DAYA DAN KEPUTUSAN
Pada tahapan ini masyarakat dilibatkan secara keseluruhan,
yaitu mulai dari melakukan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi sampai pada tahap
replikasi/pengembangan
Tangga Partisipasi Menentukan
aturan

Membuat
keputusan Kontrol dan
rasa memiliki
Mempengaruhi
keputusan

Mendengar Membuat keputusan

Berbicara
Berpartisipasi aktif
Menghadiri
rapat/
pertemuan

Diizinkan untuk Partisipasi semu (Token


bergabung participation)

Anda mungkin juga menyukai