Anda di halaman 1dari 31

Kebersihan Lingkungan,

Sanitasi & Pengelolaan


Sampah

Malang, 25 Oktober 2022


Contents

Bentuk Partisipasi Manfaat Partisipasi


Untuk Pengelolaan Kebersihan Dalam Pengelolaan Kebersihan

Permasalahan & Tantangan Strategi Peningkatan


a. Arahan Program Partisipasi
Partisipasi Masyarakat
b. Best practice
PARTISIPASI
Dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan
Destinasi Wisata
PARTISIPASI UTK KEBERSIHAN LINGKUNGAN ?
Sanitasi (Layak dan
6 Aman) dan Air Bersih

Kesehatan &
PENINGKATAN
3 Kesejahteraan KUALITAS
Konsumsi & Produksi yg
HIDUP
12 bertanggung jawab

Pengelolaan kebersihan yg tidak


komprehensif sering menimbulkan masalah
& konflik sosial

Penutupan akses ke fasilitas pengelolaan


(TPS/TPA) DESTINASI
WISATA YG AMAN
“emosi” dari konflik mempengaruhi
kenyamanan pengunjung & BERSIH ?
Mengurangi potensi konflik dgn cara
mengajak semua terlibat utk merasakan
manfaat & tanggung jawab bersama
DEFINISI & SIFAT Menyeluruh
Peran serta pada setiap tahap :
1. Perumusan kebutuhan
Partisipasi 2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
”Ambil bagian” atau 5. Perbaikan/Pengembangan
“Keikutsertaan”
Inklusif
Peran Serta Bersifat terbuka bagi setiap aspek dalam komunitas untuk
seseorang/kelompok berperan sesuai dengan potensi dan kemampuan masing2
masyarakat secara aktif
Utuh
Keterlibatan anggota masy
Melibatkan secara utuh baik mental dan emosi yang
dgn cara memberi berunsur dari rasa tanggung jawab
dukungan (tenaga, pikiran
maupun materi) &
tanggung jawab thd
Kebermanfaatan
keputusan yg telah diambil Output & Outcomes dari Partisipasi ini harus
untuk tujuan yg ditentukan mengandung kebermanfaatan bagi komunitas itu sendiri
MANFAAT
PARTISIPASI
Dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan
Destinasi Wisata
Manfaat Partisipasi Dalam Pengelolaan
Lingkungan
● Memperluas basis pengetahuan (local genious) dan kehadiran kelompok-
kelompok yg marginal
● Komunikasi membangun transparansi informasi dan meminimalisir konflik/isu
social
● Meminimalisir pengeluaran untuk masalah lingkungan karena factor
eksternalitas
● Eksekusi keputusan/kebijakan/program lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat
● Pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan ( peningkatan kualitas hidup)
● Partisipasi dapat meningkatkan modal social masyarakat untuk pembangunan
PERMASALAHAN &
TANTANG
Dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan
Destinasi Wisata
Kerangka
pemberdayaan
Masyarakat
TIPOLOGI TANGGA PARTISIPASI
Sampai sejauh mana kami bisa berpartisipasi sesuai dengan kompetensi kami masing2 ?

Arnstein (1969) mendefinisikan strategi partisipasi ini didasari pada distribusi wewenang
antara masyarakat (komunitas) dengan pemerintah
Citizen
Control
Dimetaforakan sebagai tangga yang melambangkan Delegated
Power
perubahan proporsi wewenang Partnership

Placation

Consultation

Informing Citizen Control


Therapy

Manipulation
Tokenism (Partisipasi untuk
formalitas) Gambaran bentuk
partisipasi
Non Participation
sesungguhnya
Non Participation

Manipulation TMII Therapy

Masyarakat dihadirkan untuk


Tidak ada komunikasi atau dialog dengan
mendengarkan dan menerima hasil
masyarakat
keputusan Pemerintah
Masyarakat hanya sebagai penerima
Tidak ada komunikasi, masyarakat
manfaat ataupun dampak
dianggap sbg pendengar hasil keputusan
Keputusan merupakan wewenang Tujuan dari proses ini adalah
sepenuhnya dari Pemerintah KBS
menanamkan pola pikir tertentu pada
masyarakat
Senaputra Malang
Tokenism

Informing Consultation Placation

Ada feedback terhadap aspirasi tetapi


Sudah ada komunikasi 1 arah. Pemerintah Sudah ada komunikasi 2 arah hanya berupa evaluasi feedback dan
sbg informan komitmen
Sudah ada penjaringan aspirasi yang
Tidak ada feed back yang mempengaruhi arahnya masih dikendalikan
pemerintah Pasca pernyataan komitmen, tidak ada
hasil keputusan
keterlibatan masyarakat yang lebih lanjut.
Mirip seperti tahap Therapy, tetapi
Tidak ada jaminan bahwa aspirasi Wewenang terhadap evaluasi feedback
dikemas dalam forum formal yang
masyarakat tersebut akan dijadikan bahan dan komitmen berada di tangan
”mewajibkan” kegiatan sosialisasi
pertimbangan perubahan keputusan Pemerintah
Citizen Power

Partnership Delegated Power Citizen Control

Masyarakat berada pada level yg sama Pemerintah mulai memberikan


100 % wewenang masyarakat
dgn Pemerintan dalam menentukan Sebagian wewenangnya pada mulai dari awal proses sampai evaluasi
keputusan masyarakat
Distribusi wewenangnya harus jelas, Setiap komponen/key person dalam
Proses dari awal (perumusan sehingga hak dan tanggung jawab masyarakat memiliki wewenang &
tujuan/kebutuhan sampai dengan evaluasi berjalan sesuai wewenang masing2 kewajiban yg sama
dilakukan secara bersama) Dalam prosesnya sudah lepas dari campur
Terbuka peluang untuk
Untuk mencapai ini, kompetensi stakeholder eksternal (non tangan pemerintah / mandiri
masyarakat harus berada pada level yang pemerintah dan non masyarakat)
sama juga
STRATEGI & BEST
PRACTICE
Dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan
Destinasi Wisata
Pantai 3 Harmonisasi Konservasi Alam dan Pariwisata

Warna
Daya Tarik Pantai dengan formasi 3 warna
Bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru dekat Dipengaruhi kedalaman, gelombang dan polarisasi cahaya
dengan destinasi wisata Konservasi Pulau Sempu ekosistem yg ada di perairan
serta dikelilingi hutan lindung
Biodiversitas
Proses Keterlibatan Masyarakat
< Th 1998 1998 - 2014 Since 2014
Kehidupan berorientasi
pada pertanian & Konflik dan Pantai 3 warna beroperasi
perkebunan dgn pertentangan muncul sebagai salah satu destinasi
karena adanya perubahan
menggunakan lahan pariwisata Unggulan Kab.
perhutani tanpa orientasi hidup yang
dikhawatirkan Malang yang mengusung tema
memperhatikan
menurunkan kesejahteraan konservasi dan wisata secara
keberlanjutan
ekonomi berdampingan
ekologisnya
Berproses antara
komunitas perintis dan Konservasi
Th 1998 masyarakat mulai
Ajakan komunitas perintis membangun sarana
Pantai 3 warna utk prasarana wisata dan Wisata
beralih ke potensi mulai melirik mangrove
suber daya alam sebagai salah satu
Pantai 3 warna agar objek daya Tarik
wisata
Edukasi
degradasi hutan lindung
tidak berlanjut pada
bencana
Yang Unik
• Calon pengunjung harus reservasi terlebih dahulu kepada pihak Pengelola
Kuota Pengunjung • Apabila kuota sudah penuh maka jjadwal kunjungan disarankan untuk dipindah

• Menghilangkan mindset sebagai wisata eksklusif


Pilihan Rute • Pantai 3 warna dikelilingi banyak destinasi wisata lain

• Dilakukan di awal sebelum keberangkatan dan di akhir setelah keberangkatan


Pendataan barang • Meminimalisir sampah di pantai 3 warna
bawaan • Barang dari rumah di bawa pulang ke rumah lagi

Wajib menyewa • Ajang edukasi, promosi dan pengawas kebersihan lingkungan serta keamanan
guide aktfitas wisata baik bagi ketertiban dan kualitas lingkungan
Gubug “Mari Kaya Bersama-sama”

Klakah
Daya Tarik Bromo Tengger Semeru
• Desa Gubugklakah merupakan salah satu
jalur destinasi wisata nasional BTS
(Bromo - Tengger - Semeru)
• Hal ini meningkatkan jumlah perjalanan
wisatawan yang menuju ke Gunung
Bromo
• Peningkatan kualitas jalan utama Desa
Gubugklakah
• Membuka kesempatan Desa
Iklim GubugKlakah sebagai salah satu
Terletak di dataran tinggi dan masih dikelilingi oleh destinasi wisata BTS
hutan lindung dan lahan perkebunan
Resto dan Sewa jeep &
Tata Guna Lahan Rest Area Homestay
Cafe paket tour
Potensi. Tanaman apel sbg sumber penghasilan yg
kebunnya berada di pekarangan rumah
Proses Keterlibatan Masyarakat
Pengembangan
Salah satu komiditas di
supplier utama
buah Apel sebagai
pekarangan dan
produk wisata perkebunan ke
Kota Batu tanaman apel

Gubug Klakah
Hidup seadanya dari bahan
Rumah sederhana yang dibangun pangan yang di tanam di
dari batang bambu yang dibelah pekarangan (singkong &
palawija lain) Warganya memiliki lahan
yang luas utk jenis
Simbol kemiskinan warga pada tanaman dgn harga jual
jaman dahulu Tidak ada motivasi untuk tinggi
menambah kesejahteraan
keluarga
Proses Keterlibatan Masyarakat
Sudah berada pada level tertinggi “Citizen
Pengembangan Control” (sumber: Dimas et al, 2016)
Destinasi Wisata
Divisi dalam DWG Sakti :
• Wisata
• Fasilitas
• Kewirausahaan
Partisipasi • Development
Masyarakat
• Humas
• Promosi

Pengelolaan
Masih pada tahap non participation
kebersihan
TPA Talangagung Situs TPA Kabupaten sebagai destinasi wisata
Daya Tarik Edukasi
Menjawab keinginan tahuan dan mendobrak
mindset lama bahwa sampah adalah barang tidak
berharga & tidak berguna

Perkemahan & Outbond


Sebagai sarana pendukung wisata edukasi
sekaligus memberikan pengalaman langsung
aman dan nyamannya tinggal di TPA yang
dikelola dengan baik
Beroperasional sejak tahun 2009
Luas : 6,6 Ha
Layanan : 87 TPS dari 8 kecamatan
Sampah yg masuk per hari 140 m3
Pendekatan Ekonomi
• Back - End Charges
• Front - End Charges
• Mou & Kelembagaan
Back - End Charges Sistem
Disposal Anggaran
Menjadi bagian
Pembuangan Sampah dari
dari pendapatan
sumber utk masuk ke
daerah utk
sistem penanganan kota
operasional
Rumah Tangga layanan sampah

Back - End
Kegiatan Biaya Operasional
Charges
Penghasil sampah Membayar biaya Menunjang
non B3, baik sesuai dengan jenis Operasional
rumah tangga / non dan volume pengangkutan &
rumah tangga sampah yang
pengolahan
dibuang

1. Dapat mendorong upaya 3R dari sumber sampah


2. Perlu klasifikasi jelas biaya yang dibedakan menurut jenis/karakteristik sampah
3. Harus disertai dengan upaya peningkatan pelayanan SMW di sistem TPS, Pengakutan dan TPA
Front - End Charges
Tarif/charge masuk sebagai bagian dari harga jual/tiket yang nanti digunakan untuk
peningkatan layanan pengelolaan sampah

Biaya Produksi
Komponen biaya Stimulus
pengelolaansampah masuk Menstimulasi pengelola
dalam penentuan harga tiket destinasi wisata untuk
menggunakan bahan ramah
lingkungan

Sampah / Sisa setelah


produk dikonsumsi Efektif
HARGA JUAL Wisatawan tidak perlu
Biaya pengolahan sampah
dibebani
tersebut masuk dalam
permasalahan
komponen harga tiket pengelolaan sampah
Kelembagaan pengelolaan Kebersihan
Petugas Lapangan
Tim Kebersihan

Petugas 3R
Melekat Pada
Pengelola
PKDARWIS
Destinasi
Wisata
Pengepul

Bank Sampah

Wadah Sampah
Swasta (Hotel, Komposter
Restoran, dll)
Transporter
ZERO WASTE CONCEPTS Biodigester skala
terkecil bisa untuk 1
kompor dan 1 unit
lampur dapur
Opsi lain dari sampah non
organik  bekerja sama dengan
pengepul utk menjual Kembali
sampah non organik

Setiap rumah bisa


menyediakan 1 unit
komposter sederhana &
minimal 1 bulan sudah
bs produksi kompos
CAKUPAN PROGRAM ZERO WASTE

Pengangkutan Optimalisasi 3R
cepat & clear

Menyeluruh Dari sumber


(Perencanaan -
evaluasi)
Produk ramah
ling
Memperbanyak
penanganan di
sumber  Evaluasi
mengurangI
beban TPA
Eco Literacy adalah “Koentji”

Anda mungkin juga menyukai