Anda di halaman 1dari 13

Desain Case-control dan Cohort

VITRI WIDYANINGSIH
Key terms
Intervention : perlakuan pada subyek
Comparison group : kelompok pembanding
Random allocation : pemberian perlakuan secara acak
Exposure : paparan (variable bebas)
Outcome : penyakit/kondisi kesehatan (variable terikat)
Experimental study : penelitian eksperimen
Observational study : penelitian observational
Incidence : jumlah kasus baru dibanding jumlah populasi berisiko
Prevalence : jumlah seluruh kasus (baru dan lama) dibanding jumlah populasi berisiko di awal periode
Overview
Desain
Penelitan
Epidemiologi
Sampling
pada
penelitian
Desain observasional
Desain case-
control
Langkah:
Memilih kelompok kasus
Memilih kelompok control
Membandingkan paparan
kelompok kasus dan
kelompok control
Desain case control
Sesuai untuk penyakit yang Ukuran hubungan paparan dan
langka penyakit berupa odds ratio (OR)
◦ Kenapa? - OR paparan
Sesuai untuk penyakit/kondisi = Odds paparan pada kasus/
dengan pemeriksaan paparan Odds paparan pada control
yang mahal = (E+D+/ E-D+)/(E+D-/E-D-)
◦ Kenapa?
Contoh
Seorang SHE officer hendak mengetahui D+ D- Total
hubungan penurunan pendengaran (Sensory
neural hearing loss, SNHL) pada pensiunan
E+ 35 75 110
perusahaan tekstil dengan paparan kebisingan E- 15 75 90
di waktu bekerja. SHE officer tersebut Total 50 150 200
mengambil data dari 50 orang yang terkena
SNHL, dan membandingkannya dengan 150
control. Ternyata 35 orang dari kelompok
kasus dan 75 orang dari kelompok control = Odds paparan pada kasus/
terpapar kebisingan saat bekerja.
Odds paparan pada control
Bagaimana mengetahui apakah ada hubungan = (E+D+/ E-D+)/(E+D-/E-D-)
SNHL pada waktu pension dengan paparan
kebisingan di saat bekerja?
Desain Cohort
Terdiri dari:
Concurrent (prospective
cohort)
Retrospective cohort
Ambi-directional cohort
Desain cohort
Sesuai untuk paparan yang Ukuran hubungan paparan dan
langka penyakit berupa risk ratio
◦ Kenapa? - RR penyakit
Sesuai untuk paparan dengan = Risk penyakit pada grup terpapar/
diagnosis penyakit yang mahal Risk penyakit pada grup tidak terpapar
◦ Kenapa? = (E+D+/ E+)/(E-D/E-)
Contoh
Seorang SHE officer hendak mengetahui D+ D- Total
hubungan paparan asbes dengan asbestosis. SHE
officer tersebut melakukan pendataan sejak E+ 40 60 100
pekerja awal masuk di perusahaan asbes. Dari E- 10 90 100
200 orang yang bekerja di perusahaan tersebut,
100 terpapar asbes melebihi NAB, 100 paparan Total 50 150 200
asbesnya tidak melebihi NAB.
Apabila 40 orang yang terpapar asbes mengalami
asbestosis setelah 20 tahun terpapar, dan 10 - RR penyakit
orang yang tidak terpapar asbes melebihi NAB
mengalami asbestosis setelah 20 tahun terpapar. = Risk penyakit pada grup terpapar/
Bagaimana mengetahui hubungan asbes dengan Risk penyakit pada grup tidak terpapar
asbestosis? = (E+D+/ E+)/(E-D+/E-)
Perbandingan desain observasional
Cross sectional Case-control Cohort
Populasi Populasi umum (belum Kasus dan control Populasi tanpa penyakit
status penyakit dan
paparan)
Pemeriksaan Bersamaan Retrospective Prospective dan
paparan dan retrospective
penyakit
Fungsi Menggambarkan hubungan Membandingkan Membandingkan insidens
paparan dan penyakit prevalensi paparan pada penyakit pada kelompok
kasus dan kontrol terpapar dan tidak terpapar

Ukuran risiko Prevalense rate/odds ratio Odds ratio Risk ratio


Kelebihan Efisien waktu dan biaya Cocok untuk penyakit Bukti kausalitas kuat
langka

Kelemahan Bukti kausalitas paling Bukti kausalitas < cohort Mahal dan perlu waktu lama
lemah
Assignment 1
Seorang SHE officer di perusahaan X hendak melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan
obesitas dengan hipertensi. Bagaimana cara pengambilan data dan cara mengukur hubungan
tersebut, apabila SHE officer tersebut hendak melakukan penelitian:
◦ Cross sectional
◦ Case control
◦ Cohort prospective
◦ Cohort retrospective

Anda mungkin juga menyukai