Anda di halaman 1dari 19

OLEH:

KELOMPOK 6

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


CHIKUNGUNYA
KONSEP CHIKUNGUNYA
PENGERTIAN CHIKUNGUNYA
 Chikungunya berasal dari bahasa Shawill yang menunjukkan
gejala pada penderita dengan arti posisi tubuh meliuk atau
melengkung, mengacu pada postur penderita yang membungkuk
akibat nyeri sendi hebat (arthralgia) dan sumber lain menyebut
berasal dari bahasa Makonde yang artinya melengkung ke atas
yang adalah merujuk pada tubuh bungkuk karena gejala arthritis
penyakit ini.
 Demam chikungunya adalah jenis penyakit menular dengan gejala
utama demam mendadak, nyeri persendian terutama sendi lutut,
pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang
disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
EPIDEMOLOGI CHIKUNGUNYA
Fakta sejarah menyatakan bahwa virus chikungunya terjadi
pertama di negara Afrika dan selanjutnya menyebar ke Asia.
Chikungunya telah menyebar ke beberapa daerah seperti wilayah
Afrika dan Asia, termasuk India, Srilanka, Myanmar, Tailand,
Indonesia, dan Malaysia.
Di Indonesia, KLB penyakit Chikungunya pertama kali
dilaporkan dan tercatat pada tahun 1973 terjadi di Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur dan di DKI Jakarta, Tahun 1982 di Kuala
Tungkal Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Daerah Istimewa
Yogyakarta. KLB Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun
1999 yaitu di Muara Enim (1999), Aceh (2000) Jawa Barat (Bogor,
Bekasi, Depok) pada tahun 2001. (Ditjen P2 PL, 2015)
ETIOLOGI CHIKUNGUNYA

Disebabkan oleh virus jenis Chikungunya,


Genus Alphavirus, Famili Togaviridae. Demam
chikungunya adalah penyakit disebabkan oleh virus
yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk genus
Aedes
WOC CHIKUNGUNYA

Lihat pada dokumen


MANIFESTASI KLINIS CHIKUNGUNYA
Gejala utama terkena chikungunya, tiba-tiba tubuh
terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan,
terdapat gejala khas yaitu timbulnya rasa pegal-pegal,
ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang (demam
tulang / flu tulang). Dalam beberapa kasus didapatkan juga
penderita yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sama
sekali (silent virus chikungunya).
KOMPLIKASI CHIKUNGUNYA
 Myelomeningoensofalitis
 Indrom guillain barre
 Hepatitis fulminan
 Miokarditis
 Perikarditis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK CHIKUNGUNYA
Pemeriksaan Laboratorium
 Isolasi Virus (paling akurat)

a) 2-5 ml darah dalam minggu I perjalanan penyakit


b) Virus CHIK (efek sitopatik) dikonfirmasi dengan antiserum CHIK spesifik
c) Hasil didapat dalam 1-2 minggu
 Pemeriksaan Serologi

a) 10-15 ml darah pada fase akut (segera setelah onset klinik terjadi) dan pada fase
penyembuhan (10-14 hari) setelah sampel I diambil.
b) Pemeriksaan IgM dilanjutkan MAC-ELISA, hasil dalam 2-3 hari
c) Reaksi silang sering terjadi, konversi dengan uji neutralisasi dan HIA
d) Diagnosa (+):
 Peningkatan antibody 4x pada fase akut dan fase penyembuhan
 Antibody IgM spesifik CHIKV (+)
 Polymerase Chain Reaction (PCR)

a) Melalui enzim reserve transcriptase = tes RT-PCR


b) Specimen sama dengan untuk isolasi virus
c) Hasil didapat dalam 1-2 hari I
PENATALAKSANAAN CHIKUNGUNYA
Sampai saat ini belum ada vaksin atau antiviral yang spesifik
untuk CHIK. Pengobatan masih bersifat simtomatik seperti istirahat,
pemberian cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan, obat-
obat untuk menurunkan panas badan (antipiretik).
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
chikungunya yaitu dengan cara selalu menjaga kebersihan, apalagi
disaat musim hujan. Pencegahan yang mudah dan murah adalah
dengan cara 3M yaitu menguras bak mandi, menutup penampung air
serta mengubur sampah. Pencegahan sangat dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan yang dimilki oleh masyarakat tersebut
ASUHAN KEPERAWATAN
CHIKUNGUNYA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Biodata

Riwayat kesehatan

Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Hipertermi berhubungan dengan penyakit
 Nyeri akut/kronik berhubungan dengan agens
cedera biologis/agens pencedera
 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kaku sendi
 Ansietas berhubungan dengan perubahan besar
(status kesehatan)
Intervensi Keperawatan
Masalah Keperawatan NOC NIC

Hipertermi Termoregulasi Perawatan demam

Nyeri akut/kronik Kontrol nyeri Pemberian analgesik

Hambatan mobilitas fisik Pergerakan Terapi latihan: pergerakan


sendi

Ansietas Tingkat Pengurangan kecemasan


kecemasan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan
rencana yang telah disusun dengan cermat dan rinci.
Implementasi ini biasanya selesai setelah dianggap
permanen.
Implementasi ini tidak hanya aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan
serius dengan mengacu pada norma-norma tertentu
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, pelaksanaan
tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek
berikutnya.
EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses


dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dievaluasi setiap
selesai melakukan prasat dan evalusi hasil
berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil.
Hasil evaluasi memberikan acuan tentang
perencanaan lanjutan terhadap masalah nyeri yang
dialami oleh pasien.
ERADIKASI PENYAKIT CHIKUNGUNYA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50
TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN UNTUK VEKTOR DAN
BINATANG PEMBAWA PENYAKIT SERTA PENGENDALIANNYA:

Penerapan metode terpadu ini dapat dilakukan dengan:


 Biofisika, misalnya melepaskan predator dan pemasangan perangkap;

 Biokimiawi, misalnya melepaskan predator dan menggunakan pestisida;

 Bioenviro, misalnya melepaskan predator dan melakukan rekayasa

lingkungan;
 Fisikakimiawi, misalnya pemasangan perangkap dan menggunakan

kelambu berpestisida;
 Biofisikakimiawi, misalnya melepaskan predator, pemasangan perangkap,

dan menggunakan kelambu berpestisida;


 Bioenvirofisikakimiawi, misalnya melepaskan predator, melakukan
rekayasa lingkungan, pemasangan perangkap, dan menggunakan pestisida;
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai