Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “An.R” DENGAN


DIAGNOSA MEDIS TETRAPARESE EC.GUILIAIN
BARRE SYNDROME + POST OP TRAKEOSTOMI

KELOMPOK VI
PERCEPTOTOR : Syahrani Said, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIKMA : R014211016
NIRMAWATI : R014211017
NURHAYATI : R014211018
IKA ALFIONITA LILING : R014211050
TRIE SAPUTRI TUNA : R014211051
ARISMA EKA SAPUTRI JANNATI : R014211052
SALSA BELLA FITRI PAGESA : R014211026
NUR ASYIFA MURSALIM : R014211053
KONSEP TEORI
Definisi :
Sindrom Guillain-Barre adalah sekumpulan gejala yang
merupakan suatu kelainan sistem kekebalan tubuh manusia yang Manifestasi Klinik :
menyerang bagian dari susunan saraf tepi (Wijayanti, 2016).
 perasaan seperti tertusuk-tusuk jarum diujung
jari kaki atau tangan.
 Kaki terasa berat dan kaku, lengan terasa
Komplikasi : lemah dan telapak tangan tidak bisa
Keluhan yang paling sering ditemukan pada pasien dengan menggenggam erat
GBS dan merupakan komplikasi yang paling berat adalah gagal  Kelemahan progresif pada kaki dan tangan
napas. Melemahnya otot pernapasan membuat pasien dengan GBS (dimulai dari kaki terlebih dahulu) dan hilangnya
berisiko lebih tinggi terhadap hipoventilasi dan infeksi pernapasan refleks pada tungkai
berulang. Disfagia juga dapat timbul, mengarah pada aspirasi.  Rasa nyeri dan kram juga dapat menyertai
Keluhan lainnya adalah kelainan dari fungsi kardiovaskuler, yang kelemahan otot yang terjadi terutama pada
memungkinkan terjadinya gangguan sistem saraf otonom pada anak.
pasien dengan GBS yang dapat mengakibatkan distritmia jantung.  Sistem pernapasan terganggu yang ditandai
Pasien dengan GBS juga memiliki peningkatan risiko terjadinya dengan sesak napas dan terjadi penurunan
komplikasi seperti pneumonia (54%), sepsis (24%), aritmia jantung kemampuan untuk menelan dan batuk
(22%), ileus dan atau perforasi usus, deep vein thrombosis (DVT)
tromboemboli paru, perdarahan gastrointestinal serta kolitis
pseudomembran (Setiari & Sudjud, 2018).
KONSEP KEPERAWATAN
01 Anamnesis

02 Riwayat Penyakit

PENGKAJIAN 03 Pengkajian psikosoisal


KEPERAWATAN :

04 Pemeriksaan Fisik

05 Pemeriksaan Diagnostik
LAPORAN ANALISIS KASUS
ANALISIS DATA
PATHWAY KASUS
PRIORITAS MASALAH
KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan


2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal
3. Kerusakan Integritas Kulit b.d faktor mekanis
4. Defisit Perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan neuromuskular
5. Risiko jatuh
6. Risiko infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI & EVALUASI
PEMBAHASAN
KESENJANGAN ANTARA KONSEP DAN PRAKTIK

PENGKAJIAN :
Pada pengkajian data biografi dan demografi, INTERVENSI :
terdapat kesesuaian antara konsep teori dan kasus Sesuai kasus, langkah-langkah pada intervensi
yaitu dilakukan pengkajian terhadap data biografi dan keperawatan adalah menentukan prioritas masalah,
demografi klien menetapkan tujuan yang diharapkan, menetapkan
(nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, kriteria hasil yang ingin dicapai, menyusun intervensi
pekerjaan, dan status tempat tinggal). yang akan dilaksanakan pada klien.

IMPLEMENTASI :
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Sesuai teori dan kasus implementasi dilakukan
Sesuai teori, diagnosa keperawatan yang dapat
secara langsung pada klien sesuai intervensi yang
terdiri dari 8 (delapan) diagnosa. sedangkan sesuai
dibuat
kasus, diagnosa keperawatan yang diangkat adalah
berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang EVALUASI :
ditemukan dengan jumlah 6 (enam) diagnosa Sesuai teori dan praktek evaluasi dilakukan secara
keperawatan langsung pada pasien setelah mengimplementasikan
intervensi tindakan yang telah disusun
EVIDENCE BASED PRACTICE
Sindrom Guillain-Barre dengan Komplikasi
( Gagal Nafas, Henti Jantung dan Sepsis)

Sindrom Guillain-Barre (SGB) adalah uatu penyakit autoimun yang menyebabkan terjadi kelumpuhan tipe flaksid
secara asenden dan faktor resiko terjadinya penyakit ini adalah infeksi. Infeksi tersering oleh bakteri C. jejuni.
Komplikasi SGB tersering adalah terjadinya gagal napas, gangguan fungsi otonom yang berat seperti aritmia bahkan
henti jantung, sehingga memerlukan pemantauan yang ketat dan bahkan beberapa kasus membutuhkan ventilasi
mekanik.
Tatalaksana pada pasien SGB dengan Pencegahan dekubitus dan kontraktur. Pada pasien ini sudah terjadi
dekubitus pada regio sakrum, hal ini merupakan komplikasi paling sering pada pasien yang imobilisasi dalam jangka
panjang. Oleh karena itu dilakukan perawatan luka dekubitus, dan mengedukasi keluarga pasien untuk melakukan
gerakan miring kanan-kiri setiap 2 jam, dengan tujuan untuk mencegah perburukan dari luka dekubitus. Pengaturan
posisi, perubahan posisi secara teratur, dan latihan luas gerak sendi (ROM) setiap hari merupakan pencegahan
kontraktur dan dekubitus.. dan untuk kebutuhan Nutrisi secara enteral dan parenteral dibutuhkan pasien dengan
ventilator untuk memenuhi peningkatan kebutuhan kalori.(Jodjana et al. 2021)
KESIMPULAN
Sindroma Guillain Barre (GBS) adalah penyakit langkah dimana sisten kekebalan seseorang
menyerang sistem sfaraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot bahkan apabila parah bisa
terjadi kelumpuhan sehingga perlu deteksi dini unutk segara mendapat terapi yang adekuat.
Gejala atipikal GBS yaitu myalgia, sakit kepala, demam, diare dan disfagia. Adapun gejala pada
onset akut yaitu kelemahan otot, kelumpuhan, sensai yang kurang, mati rasa, nyeri dan
penurunan reflex. Tingakan yang paling sering dilakukan adalah katerisasi kandung kemih dan
tusukan vena perifer dan beberapa tindakan lain seperti intubasi trakea oral, probing nasogastric,
drainase dada dan katerisasi vena sentral unutk dilakukan pemeriksaan dan mencegah
komplikasi yang dapat timbul seperti retensi urin, takikardia, hipertensi, kesulihan komunikasi,
defisiensi nutrisi, imobilitas, vena trombosit, cairan paru dan gagal napas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai