( gbs )
Disusun Oleh :
Guillain barre syndrome (GBS) adalah penyakit neurologi yang sangat jarang,
kejadiannya bervariasi antara 0.6 – 0.9 kasus per 100.000 orang pertahun.
Selama periode 42 tahun Central Medical Mayo Clinic melakukan penelitian
mendapatkan rata-rata insidensi 1.7 per 100.000 orang. Terjadi puncak
insidensi antara usia 15 – 35 tahun dan antara 50 – 74 tahun. Jarang mengenai
usia dibawah 2 tahun.
Penyakit ini sering menyebabkan kelumpuhan yang cukup sering
dijumpai pada usia dewasa muda. SGB ini seringkali mencemaskan penderita
dan keluarganya karena terjadi pada usia produktif, apalagi pada beberapa
keadaan dapat menimbulkan kematian, meskipun pada umumnya mempunyai
prognosa yang baik. GBS biasanya mempunyai prognosa yang baik yaitu
sekitar 80% tetapi sekitar 15 % nya mempunyai gejala sisa/ defisit neurologis.
DEFINISI
Guillain Barré Syndrome merupakan autoimun dimana
sistem imunitas tubuh menyerang sel sarafnya sendiri sehingga
menimbulkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel saraf tepi
(mielin dan akson) yang dapat menyebabkan kelumpuhan motorik
dan gangguan sensorik (Lanello, 2005; Inawati, 2010).
1 Ketidak efektifan bersihan jalan nafas Subyektif; • Pantau frekuensi • Peningkatan distres
berhubungan dengan paralisis,otot • Menyatakan bernafas kedalaman dan pernapasan tanda
pernapasan,imobilisasi, sekresi statis,batuk tak lega kesimetrisan adanya kelelahan otot
efektif sekunder akibat penyakit sistem • Menyatakan skret pernapasan pernapasan
persarafan GBS ditandai dengan : berkurang • Catat peningkatan • Kemungkinan perlu
DS : menyatakan sulit bernafas dan skret Obyektif; kerja nafas dan sokongan ventilasi
menumpuk. • Penggunaan otot observasi warna kulit mekanik
Do : tampak kelemahan otot pernapasan,tampak bantu pernafasan • Lakukan penghisapan • Mencegah aspirasi
penggunaan otot bantu pernafasan,auskultasi berkurang secret infeksi pulmonal dan
suara nafas ronchi, AGDmeningka • RDD normal • auskultasi bunyi nafas gagal nafas
• Bunyi nafas bersih • kolaborasi pantau • Mengetahui adanya
• GDA batas normal AGD resistensi jalan nafas
• Mengetahui ferfusi
jaringan.
Perubahan kenyamanan nyeri akut berhubungan Subyektif : • Evaluasi terhadap • Mengetahui sekala
dengan kerusakan neuromusculer, inflamasi saraf • Menyatakan nyeri nyeri dengan nyeri
ditandai dengan: berkurang menggunakan sekala • Mengetahui adanya
Ds : menyatakan nyeri tekan pada otot dan Obyektif : nyeri perbaikan nyeri dan
sendi. • Nyeri berkurang atau • Observasi tanda tanda lokasi nyeri
Do : skala nyeri 8 (1-10), respirasi meningkat, terkontrol skala 2 (1- non verbal dari nyeri • Mengurangi perasaan
nadi meningkat,tampak wajah meringis gelisah 10) • Anjurkan terisolasi, marah dan
diaporesis. • Respirasi 16-18x/mnt mengungkapkan cemas
Nadi 80x/mnt perasaan tentang • Menghilangkan
• Wajah tenang nyeri yang dirasakan. kelelahan dan
• Diaporesis tdk ada • Lakukan perubahan tegangan otot
posisi secara teratur. • Memfokuskan
• Anjurkan relaksasi perhatian dan
seperti pisualiasasi. meningkatkan koping
• TERIMAKASIH