Anda di halaman 1dari 33

* REVIEW JOURNAL MATA KULIAH

PENYAKIT TROPIS PERTEMUAN 14

KELOMPOK 1
1. ARDIANA LEDE TUKA 171111046
2. DICKY DESMAN LAK APU 171111051
3. ESMERALDA XIMENES 171111053
4. GAUDENSIUS OBE 171111057
5. INKA CHANDRA 171111061
6. MARTINUS TAHU 171111064
7. MITA NONI 171111069
8. NOVIANTI LALANGSIR 171111071
9. SAMIRIANTO NENOBAHAN 171111076
10.VERY UNU 171111080
11.YUMI NDOLU 171111083
12.YUSNI BENU 171111086
13.ROSNI NADIA MONA 171111087
*JURNAL 1
1. Judul penelitian : Pengaruh Faktor
Pendukung terhadap Perilaku Masyarakat
dalam Pencegahan Penyakit Filariasis di Kota
Semarang
2. Journal penerbit : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
3. Volume & Halaman : volume 13
4. Tahun terbit : 2018
5. Latar belakang : Filariasis adalah penyakit menular
menahun karena penyebabnya adalah infeksi cacing
filariasis yang ditularkan melalui nyamuk. Terdapat
241 kabupaten di Indonesia yang merupakan daerah
endemis filariaris dan 50% penduduknya berpotensi
tertular penyakit ini. Masih tingginya prevalensi kasus
filariasis dibeberapa daerah dapat meningkatkan
kematian. Kasus filariasis di Kota Semarang saat ini
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2017 kasus filariasis terdapat sebanyak 21 kasus
dan 3 diantaranya meninggal dunia
6. Teknik sampling : total sampling (sampling
jenuh).
7. Tujuan penelitian : untuk menganalisis faktor
pendukung perilaku masyarakat dalam mencegah
penularan penyakit filariasis.
8. Penulis/peneliti : Ariska Tri Hapsari, Zahroh
Shaluhiyah, Antono Suryoputro
9. Variabel dependen dan independen:
Variabel dependen : Perilaku Masyarakat dalam
Pencegahan Penyakit Filariasis di Kota Semarang
Variabel independen : Pengaruh Faktor
Pendukung
10. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan
keluarga, tetangga dan tokoh masyarakat tidak berhubungan dengan
perilaku pencegahan penyakit filarialis (P value > 0.05), Sedangkan
dukungan tenaga kesehatan dan akses atau keterpaparan terhadap
promosi kesehatan tentang pencegahan filariasis berpengaruh terhadap
perilaku pencegahan penyakit filariasis tersebut. Menurut hasil analisis
multivariate, variabel keterpaparan program pencegahan merupakan
faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit
tersebut dengan Odds Ratio sebesar 11,237 dan p value 0,023. Peran
tenaga kesehatan dalam keterpaparan terhadap program pencegahan
penyakit filariasis kepada masyarakat sangat penting untuk merubah
perilaku masyarakat dalam mencegah penyakit filariaris di daerah
penelitian ini. Hal ini berupa perilaku dalam kebersihan lingkungan untuk
menghilangkan tempat perindukan nyamuk filariasis. Diperlukan strategi
upaya menurunkan prevalensi kejadian penyakit dengan melibatkan
masyarakat melalui program pemberdayaan.
11. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan
pencegahan penyakit filariasis adalah keteraksesan atau keterpaparan
dengan penyuluhan program pencegahan penyakit filariasis dan dukungan
tenaga kesehatan berupa kunjungan tenaga kesehatan didaerah kasus
filariasis sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat sekitar.
Kurangnya penyuluhan dari puskesmas dan perhatian petugas kesehatan
terhadap kejadian penyakit filariasis menyebabkan masyarakat tidak
melakukan pencegahan dan tidak peduli terhadap keberadaan penyakit
tersebut di sekitar mereka. Peran tenaga kesehatan dalam promosi
kesehatan kepada masyarakat sangat berpengaruh terhadap perilaku
pencegahan penyakit filariaris di daerah penelitian ini. Untuk itu
disarankan walaupun penyakit filariasis belum menjadi prioritas program
tetapi pada daerah dengan peningkatan kasus, perlu upaya menurunkan
prevalensi filariasis dengan memberikan penyuluhan pencegahan kepada
masyarakat dan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat sadar, mampu
dan mau melakukan perilaku pencegahan
*JURNAL 2
1. Judul penelitian : FAKTOR LINGKUNGAN DAN
PERILAKU YANG BERPENGARUH TERHADAP
KEJADIAN FILARIASIS
2. Journal penerbit : Program Studi Magister
Epidemiologi, Sekolah Pascasarjana Universitas
Diponegoro Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr.
Kariadi/Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
3. Volume & Halaman : volume 9
4. Tahun terbit : 2019
5. Latar belakang : Filariasis merupakan penyakit
yang masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Kecamatan Pekalongan Selatan
merupakan salah satu daerah endemis filariasis
yang terdapat 71 kasus filariasis yang
mungkinkan oleh berbagai faktor lingkungan yang
banyak terdapat rawa dan kolam dan digenangi
air serta ditumbuhi oleh tanaman air. Faktor lain
selain dari faktor lingkungan adalah faktor sosial,
ekonomi dan perilaku masyarakat
6. Teknik sampling : purposive sampling
7. Tujuan penelitian : mengetahui faktor-faktor risiko
lingkungan fisik (genangan air), lingkungan biologi (tanaman
air, ikan predator), lingkungan sosial ekonomi (pekerjaan,
pendidikan dan penghasilan) dan faktor perilaku (kebiasasaan
keluar malam hari, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk
dan kebiasaan menggunakan baju pelindung diri dari gigitan
nyamuk) yang berpengaruh terhadap kejadian filariasis
8. Penulis/peneliti : Ariska Tri Hapsari, Zahroh Shaluhiyah,
Antono Suryoputro
9. Variabel dependen dan independen:
Variabel dependen : KEJADIAN FILARIASIS
Variabel independen : FAKTOR LINGKUNGAN DAN
PERILAKU YANG BERPENGARUH
10. Hasil penelitian : Pemakaian obat anti
nyamuk memiliki hubungan yang signifikan dan
merupakan salah satu faktor determinan yang
berpengaruh terhadap kejadian filariasis di
wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan
11. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan faktor
yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian
filariasis adalah pemakaian obat anti nyamuk,
sedangkan Adanya keberadaan kolam, tidak memakai
kelambu, sering keluar rumah malam hari dan tidak
menggunakan pakaian panjang ditemukan hanya
berhubungan pada analisis
bivariat. Hal ini dimungkinkan karena masih terdapat
banyak faktor yang berinteraksi mempengaruhi
kejadian filariasis di wilayah Pekalongan Selatan.
*JURNAL 3
1. Judul penelitian : PENGARUH PENGETAHUAN
DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN
FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LUENG KEUBE JAGAT KECAMATAN TRIPA
MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA.
2. Journal penerbit : Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Indonesia
3. Volume & Halaman : Volume 1, No. 1
4. Tahun terbit : 2020
* 5. Latar belakang :Filariasis adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk, penyakit filariasis
disebabkan oleh cacing dari kelompok nematode yaitu
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.
Penyakit filariasis masih menjadi beban dunia
dikarenakan dapat menimbulkan kesakitan dan
kecatatan yang tinggi berupa pembesaran kaki, lengan,
payudara,dan skrotum (WHO, 2015). Kasus filariasis di
Indonesia tersebar luas hampir seluruh wilayah
kepulauan seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.
6. Teknik sampling :Random Sampling.
7. Tujuan penelitian :untuk melihat pengaruh
faktor pengetahuan dan lingkungan dengan
kejadian filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas
Lueng Keube Jagat Kecamatan Tripa Makmur
Kabupaten Nagan Raya tahun 2019.
8. Penulis/peneliti :Susy Sriwahyuni ,
Hanifa,Marniati, Yarmaliza, Zakiyuddin.
9. Variabel dependen dan independen:
Variabel dependen : KEJADIAN FILARIASISDI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUENG KEUBE JAGAT
KECAMATAN TRIPA MAKMUR KABUPATEN NAGAN
RAYA
Variabel independen : PENGARUH PENGETAHUAN
DAN LINGKUNGAN
10. Hasil penelitian :pengaruh pengetahuan terhadap
kejadian filariasis (Pvalue = 0,022 < α = 0,05) serta
pengaruh lingkungan terhadap kejadian filariasis
(Pvalue = 0,000 < α =0,05).
11 . Disimpulkan adanya pengaruh pengetahuan dan
lingkungan dengan kejadian filariasis. Disarankan bagi
petugas Puskesmas Lueng Keube Jagat agar selalu
memberikan informasi kepada masyarakat untuk
menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah
adanya sarang nyamuk di lingkungan sekitar rumah.
*JURNAL 4
* 1. Judul Penelitian: ANALISIS KUALITATIF
PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP
PENCEGAHAN PENYAKIT FILARIASIS DI DESA
MATANG PELAWI
* 2. Jurnal Penerbit: Healthcare: Jurnal
Kesehatan
* 3. Volume dan Halaman: 2
* 4. Tahun terbit: 2019
* 5. Latar Belakang: Penyakit filariasis (kaki
gajah) merupakan penyakit infeksi yang
bersifat menahun disebabkan cacing filaria dan
ditularkan oleh nyamuk (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO, penduduk dunia yang terinfeksi
oleh filariasis sekitar 120 juta dan menyerang
sekitar 25 juta laki-laki dan 15 juta wanita.
Filariasis menyerang 1.103 juta orang di 73
negara yang berisiko filariasis.
* 6. Teknik sampling: -
* 7. Tujuan penelitian:Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis secara kualitatif perilaku
masyarakat terhadap pencegahan penyakit
filariasis.
* 8. Penulis/peneliti: Masriana, Juliandi, Iman
Muhammad
* 9. Variabel dependen dan independen:
* Variabel dependen: Pencegahan penyakit filariasis di desa
matang pelawi
* Variabel independen: Analisis kualitatif perilaku masyarakat

* 10. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa


pengetahuan masyarakat Desa Matang Pelawi tentang
penyakit filariasis dan pencegahannya, sebagian sudah
paham, sebagian masyarakat lainnya kurang mengerti
tentang penyebab, penularan, tanda dan gejala, pencegahan
dan pengobatannya.
* 11. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian bahwa
perilaku masyarakat berkaitan dengan
pengetahuan, sikap, dan tindakan sebagian
sudah baik karena sudah mendapatkan
penyuluhan dari tenaga kesehatan.
*
*JURNAL 5
* 1. Judul Penelitian:PENGETAHUAN, SIKAP DAN
PRAKTIK PENCEGAHAN FILARIASIS PADA
MASYARAKAT DI DAERAH ENDEMIK FILARIASIS
* 2. Jurnal Penerbit:Jurnal Penelitian Kesehatan
Suara Forikes
* 3. Volume dan Halaman: 10 No.3
* 4. Tahun terbit: 2019
5. Latar Belakang: limfatik filariasis adalah
penyakit endemik yang diabaikan di negara-
negara tropis dan subtropis, mengingat dampak
dari penyakit ini seperti stigma sosial dan biaya
yang berkaitan dengan penyakit ini maka
Program Global Menghilangkan Limfatik
Filariasis(GPELF) diluncurkan oleh WHO dengan
tujuan menghilangkan masalah kesehatan
masyarakat pada tahun 2020.
* 6. Teknik sampling: pendekatan tela’ah
literatur dari beberapa database
* 7. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini
untuk melihat tentang Pengetahuan, Sikap Dan
Praktik Pada Filariasis Di Berbagai Daerah
Endemik Filariasis
* 8. Penulis/peneliti: Endah Fitriasari
* 9. Variabel dependen dan independen:
* Variabel dependen: Pencegahan filariasis pada masyarakat di
daerah endemik filariasis
* Variabel independen: Pengetahuan, sikap dan praktik di
masyarakat
* 10. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa
masih banyak ditemukan pengetahuan yang kurang dari
masyarakat daerah endemik filariasis yang sudah dapat
dipastikan bahwa dengan minimnya pengetahuan maka akan
berdampak pada sikap dan praktek pencegahan filariasis,
sehingga dapat pula berpengaruh pada tingkat keberhasilan
program pemerintah GPELF tahun 2020.
11. Kesimpulan:keberhasilan progran pemerintah
GPELF tidak terlepas dari adanya kepatuhan
masyarakat itu sendiri. Untuk menjadi patuh
masyarakat memerlukan pengetahuan, sikap
dan praktik pencegahan yang baik tentang
filariasi. Hal studi ini menunjukkan masih
rebdahnya pengetahuan,sikap dan praktik
pencegahan masyarakat di komunitas endemik
filariasis.

Anda mungkin juga menyukai