Anda di halaman 1dari 9

EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:

Melissa Pradita 14334046


Dessy Andriyani 14334049
Humairoh 14334050
Elia Meliani 14334059
Ayu Andriyani 14334067
Ayu Larasati 14334068
Rendy Bagus S 15334004
Fany Alince 15334044
EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan atau Epidemiologi
Lingkungan adalah studi atau cabang keilmuan yang
mempelajari faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi timbulnya (kejadian) suatu penyakit,
dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika
hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan
yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan
kawasan tertentu, untuk upaya promotif lainnya
(Achmadi, 1991).
TUJUAN EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Mengidentifikasi, menganalisis, memprediksi bahaya berbagai
pajanan di lingkungan, dan melakukan pengendalian dengan
tujuan mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat dan
ekosistem
Mempelajari interaksi dinamis berbagai pajanan atau agen
lingkungan (fisik, radiasi, kimia, biologi, dan perilaku) melalui
wahana udara, air, limbah, makanan dan minuman, vektor
atau binatang pembawa penyakit, dan manusia di lingkungan
pemukiman, tempat kerja atau sekolah, TTU maupun
perjalanan dengan risiko dampak kesehatan (kejadian
penyakit) pada kelompok manusia atau masyarakat.
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN
RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Kondisi Lingkungan

Variabel Epidemiologi
Penyakit

Ilmu sosial dan perilaku

Metoda (Design)
Contoh Kasus Epidemiologi Lingkungan
Berdasarkan keluhan gejala klinis penderita, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kasus
malaria di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan sehingga perlu dilaksanakan sebuah
penelitian epidemiologi malaria baik dari aspek inang, perantara, maupun lingkungan.
Lokasi penelitian di Desa Kekayap Kecamatan Sebuku Nunukan dengan variabel inang,
perantara, dan lingkungan. Sampel parasitologi sebanyak 112 orang dan sampel
untuk PSP (Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku) sebanyak 93 orang. Kegiatan
meliputi kegiatan parasitologi, entomologi, survei PSP, dan survei lingkungan. Hasil
penelitian 8 orang (Slide Positivity Rate, SPR 7,14%) positif malaria (falciparum dan
vivax) menandakan adanya kasus baru di desa tersebut. Dari penangkapan nyamuk
ditemukan bahwa An. maculatus memiliki kepadatan menggigit per jam (Man Hour
Density/MHD) tertinggi dengan rawa/kubangan merupakan habitat utama dari
Anopheles sp yang ditemukan. Dari hasil observasi lingkungan dan wawancara,
diketahui bahwa Desa Kekayap baru dibentuk dengan membuka lahan hutan menjadi
pemukiman. Wawancara PSP menunjukkan mayoritas masyarakatnya ekonomi
menengah ke bawah dan masih banyak ditemukan perilaku sering keluar malam.
Disimpulkan bahwa penularan malaria di Desa Kekayap disebabkan oleh pembukaan
lahan baru oleh masyarakat dengan dugaan nyamuk An. maculatus sebagai vektor
penular penyakit yang mengakibatkan daerah tersebut berpotensi kembali menjadi
daerah endemis malaria.
Penjelasan
Dari contoh kasus diatas dapat kita ketahui hubungan antara
meluasnya wabah malaria yang berhubungan dengan lingkungan
tinggal. Agen penyebab malaria merupakan agen hidup yaitu
nyamuk Anopheles sp. Faktor host nya merupakan penduduk
sekitar desa nunukan dengan keadaan fisik kesehatannya masing-
masing yang dapat merespon masuk nya agent kedalam tubuh.
Faktor lingkungan dalam kasus ini sangat mempengaruhi, dimana
akibat pembukaan lahan baru yang merupakan habitat nyamuk
Anopheles sp menjadi terganggu bahkan hilang, sehingga
mendesak untuk mencari habitat baru yaitu pemukiman
penduduk disekitarnya. Hal ini ditambah juga dengan cara hidup
masyarakat nya yang dapat memperparah wabah, seperti
membiarkan air tergenang tanpa ditutup, kesadaran masyarakat
terhadap sampah yang menumpuk, dan lain-lain. Ha ini timbul
karena kurangnya kesadaran masyarakat. Oleh karena nya dalam
mempelajari dan mengaplikasikan pencegahan epidemi suatu
penyakit, sangatlah penting untuk merubah paradigma
masyarakat yang menghuni daerah epidemi tersebut.
KESIMPULAN

Epidemiologi adalah sebuah studi yang mempeelajari distribusi pasien sehat


dan sakit serta mempelajari deviasi yang terjadi dalam populasi.
3 hal yang bersifat pokok dalam epidemiologi yaitu :
1. frekuensi masalah kesehatan
2.distribusi masalah kesehatan
3. determinan (factor-faktor yang mempengaruhi) masalah kesehatan

Epidemiologi lingkungan adalah study atau ilmu yang menganalisis hubungan


agent dilingkungan dengan dampak kesehatan masyarakat, yang mempelajari
distribusi (penyebaran) dan determinan (factor resiko) penyakit dalam
kelompok masyarakat.
Pokok-pokok dari study epidemiologi lingkungan adalah paradigm kesehatan
limgkungan, dinamika bahan toxic, parameter kesehatan lingkungan,
kemampuan mengidentifikasi population at risk, standar normalitas, design
study dan analisis pemajanan.
Tujuan mengetahui epidemiologi lingkungan adalah identifikasi,
analisa, prediksi, berbagai pajanan lingkungan sebagai upaya
pengendalian dan pencegahan penyakit serta melindungi
kesehatan masyarakat dan ekosistem lalu mempelajari interaksi
pajanan pada lingkungan dan akibatnya.
Factor lingkungan yang ditonjolkan adalah kawasan, lingkungan
kerja, lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum dan
transportasi, wilayah habitat manusia, daerah aliran sungai, daerah
pantai, daerah pegunungan.
Timbulnya epidemiologi lingkungan terjadi atas pengaruh dari
agent (pembawa bibit penyakit), host (rumah tempat agent
memperluas atau menyinarkan bibit penyakit), serta lingkungan
yang mempengaruhi perkembangannya. Hal ini penting untuk
dipahami agar dapat membuat langkah-langkah mencegah dan
mengatasi penyebaran suatu penyakit didaerah tertentu.

Anda mungkin juga menyukai