Anda di halaman 1dari 11

KEBEBASAN PERS &

PENGELOLAAN MEDIA
TELEVISI DI INDONESIA
REFORMASI & KERAN KEBEBASAN
PERS
• Reformasi, menjadi pembuka ”Keran kebebasan” bagi industry media,
khususnya televisi di Indonesia
• Iklim kebebasan membawa perubahan pada tata kelola media televisi
• Termasuk di dalamnya, eksploitasi dan komodifikasi yang tidak pernah
disadari oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan media
• Pengelolaan media pasca reformasi cenderung melenceng dari nilai
demokrasi dan mengancam kebebasan itu sendiri.
Pengelolaan Televisi Pasca Reformasi
• Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers
• Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
• Berdampak luas pada praktik demokratisasi informasi dan terbukanya
peluang bisnis media di Indonesia
• Dunia penyiaran sebelum reformasi hanya dimonopoli oleh segelintir
orang yang berada pada level elit yang tengah berkuasa pada saat itu
• Pasca reformasi muncul pemain baru dalam dunia pertelevisian
Indonesia, baik dalam praktik akuisisi maupun pendirian stasiun
televisi baru
Pengelolaan Televisi Pasca Reformasi
• Kemunculan pemain baru dan kepemilikan stasiun televisi lagi-lagi
meciptakan pola sentralisasi kekuasaan baru
• RCTI, GLOBAL TV, TPI, MNC TV --- Hari Tanoe Sudibyo
• ANTV, TV One, Vivanews --- Abu Rizal Bakrie
• TRANS TV, TRANS 7 ---- Chairul Tanjung
• Metro TV – Media Indonesia ---- Surya Paloh
• Praktik konglomerasi media pasca reformasi
• Hak-hak publik dirugikan terkait akses media dan informasinya

Anda mungkin juga menyukai