Anda di halaman 1dari 31

RESPON RADIASI

SISTEMIK II
KELOMPOK 5
1. Agung Wahyu Supriyanto P1337430120009
2. Tri Karlita Wulandari P1337430120011
3. Bening Ganiya Huzaifa P1337430120012
4. Shafira Arthameviana P1337430120013
5. Rubay Salman Wahyudi Permana P1337430120056
TULANG DAN TULANG RAWAN YANG SEDANG TUMBUH
• Meskipun tulang dewasa dan tulang rawan dewasa cenderung
radioresisten tapi tulang dan tulang rawan yang sedang
tumbuh bersifat moderat radiosensitive

• Tulang dewasa mengandung kalsium tetapi tulang tumbuh


mengandung sel tidak membelah, berdeferensiasi (osteocytes,
chondrocytes) dan sel-sel yang cepat membelah dan tidak
berdeferensiasi (osteoblast dan chondroblast)→yang terkhir
inilah yang menjadikan sensitifitas moderat pada tulang
tumbuh
Efek pada Tulang dan Tulang Rawan
Dosis Tinggi
a) Mitosis terhenti secara permanen
b) Destruksi sel-sel berproliferasi
→pembentukan tulang terhenti
c) Dapat terjadi perubahan tertunda:
perubahan bentuk, perubahan ukuran dan
skoliosis

Dosis sedang a) Mitosis berhenti sementara


b) Kematian sel-sel muda yang sedang
Proliferasi

Dosis Rendah -
Cont’d

• R-terapi
o Dosis fraksi > 2000 rad menimbulkan tanda pada
penyinaran anak < 2 th
o Kejadian abnormalitas tulang menurun dengan
menurunnya dosis dan pertambahan umur pada
waktu penyinaran.
LIVER

• Dianggap sebagai bagian dari sistem digestivus


• Mengandung kelenjar-kelenjar penting untuk
menyimpan, metabolisma, dan sekresi produk-produk
proses pencernaan
• Dulu dikatakan bahwa liver bersifat radioresisten, tapi
penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa liver
bersifat sensitif moderat
Cont’d
• Dosis rendah dan sedang menampakkan respon awal yang sedikit teramati.

• Dosis tinggi
Perubahan segera hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan fungsi. Pada
beberapa kasus terjadi liver membesar (hepatomegali) dan ascites (akumulasi
cairan dalam abdomen.
Perubahan tertunda :
radiation hepatitis sebagai konsekuensi sklerosis vaskuler, terdiri dari
fibrosis/cirrosis dan mungkin nekrosis. Fungsi liver terganggu mengakibatkan
liver failure dan kuning (jaundice)
Cont’d

• R-diagnostik dan KN
Respon pada kedua bidang pemeriksaan ini tidak dapat
terdeteksi

• R-terapi
Dosis 3500-4500 rad dapat menyebabkan chirrosis, Liver ini
terkena sebagian atau seluruhnya pada treatmen untuk
lymphoma, Ca ginjal, ca ovarium
SISTEM RESPIRATORI

• Terdiri dari hidung, pharyng, trachea dan paru-paru


• Pada umumnya relatif resistan terhadap radiasi, dosis yang
berpengaruh terhadap paru-paru adalah >1000 rad
• Reaksi awal pada paru-paru adalah inflamasi (radiation
pneumonitis = pneumonia)
• Radiasi dosis tinggi pada kedua paru dapat merubah reaksi
yang semula pneumonitis awal menjadi fibrosis lanjut dan
akhirnya dapat berujung pada kematian
Radiodiagnostik dan KN, dan Radioterapi pada Paru-paru
Radiodiagnostik, KN Radioterapi

Dosis Rendah Radiasi dosis rendah tidak


menyebabkan terjadinya
pneumonitis

Dosis Tinggi Dosis 2500 rad pada kedua paru


secara dosis fraksi dapat
mengakibatkan terjadinya fibrosis
walaupun dengan prosentase rendah
(8%)
Semakin tinggi dosis terjadinya
respon semakin meningkat pula
(50% pada 3000 rad).

Paru-paru dapat menjadi target utama radiasi (Ca Paru) ataupun terkena dampak
dari suatu tindakan radiasi (Ca Payudara)
SISTEM URINARI
Terdiri dari ginjal, ureter, blader dan urethra
• Ginjal sensitifitasnya terhadap radiasi hampir sama dengan
paru
• Reaksi awal terhadap radiasi disebut Radiation nephritis,
terjadi sebagai akibat dari kerusakan vaskular
• Dosis tinggi
Early change : edema ringan dan pembengkakan ginjal
Late change : atrofi dan fibrosis→kerusakan pembuluh
darah→Hypertension→gagal ginjal
Radiodiagnostik dan KN, dan Radioterapi pada Ginjal
Radiodiagnostik, KN Radioterapi

Dosis Rendah tidak menimbulkan respon pada


sistem urinari

Dosis Tinggi Ketika kedua ginjal masuk dalam


lapangan penyinaran radiasi keduanya
harus ditutup ketika dosis mencapai
2600 rad
Dosis 2800 rad dalam waktu 5 minggu
dapat mengakibatkan radiation
nephritis parah

Ginjal dapat menjadi target utama radiasi ataupun terkena dampak dari
suatu tindakan radiasi (Ca Payudara)
MATA

• Lensa mata mengandung populasi yang aktif


membelah yang dapat rusak karena radiasi.
• Karena tidak ada mekanisme pelepasan sel yang
rusak maka akan membentuk katarak (opasitas lensa)
• Opasitas adalah penurunan kemampuan mata dalam
mengantarkan cahaya sampai ke syaraf mata.
Semakin tinggi opasitas semakin rendah daya
tangkap mata terhadap cahaya.
• Katarak mulai timbul pada dosis sedang (200 rad)
meningkat 100% pada dosis akut 700 rad.
Cont’d

• R-diagnostik dan KN

katarak terjadi pada awal perkembangan radiologi (radiasi hambur

pada flouroscopy)yang merupakan efek tertunda 1-30 th post radiasi.


• R-terapi

katarak minimal tampak pada dosis 4000 rad

Dosis total 1200-1400 rad secara fraksi menyebabkan katarak pada

semua pasien

Maka pada penyinaran dekat mata daerah mata perlu diberi perisai.
SUSUNAN SYARAF PUSAT

 Susunan syaraf pusat terdiri dari otak dan spinal


cord
 Merupakan sistem yang paling radioresisten pada
dewasa
 Radiasi dosis tinggi menyebabkan inflamation
(myelitis pada spinal cord)
Nekrosis dan fibrosis pada otak dan spinal cord
sebagai akibat dari sklerosis dan thrombosis pada
pembuluh darah otak
Nervous Spinal Chord to RO, KN and Radioteraphy
R-diagnostik dan KN R-Terapi

Tidak ada pengaruh Dosis total 5000 rad dapat


menyebabkan terjadinya
nekrosis tertunda pada otak
(radiation injury), tapi biasanya
tidak dapat dibedakan lagi
apakah kerusakan yang terjadi
akibat radiasi atau akibat tumor
yang disinari itu sendiri

• Batas ambang untuk terjadinya radiation injury adalah antara 2000


dan 4000 rad
Lanjutan pengaruh pada R-Terapi

• Respon pada spinal cord bervariasi tgt volume dan


daerah yang diradiasi, servikal dan thorakal lebih
sensitif daripada daerah lumbal
• Dosis radiation myelitis meningkat pada dosis> 5000
rad yang diberikan pada volume kecil dan > 4500 rad
pada volume besar
• Ini penting karena daerah ini sering terkena pada
daerah penyinaran untuk penyakit Ca Paru, Ca
oesophagus dan tumor pada daerah kepala dan leher.
FUNGSIONAL RESPON
• Fungsi organ atau sel dapat berubah sebelum terjadi
perubahan struktur.
• Atau dengan kata lain perubahan fungsional dapat
terjadi lebih awal atau pada dosis rendah
• Contoh : dosis 10 rad sudah dapat menyebabkan
perubahan fungsional pada CNS (batas ambang
kerusakan struktural CNS 2000-4000 rad)
• SECARA MORFOLOGIS ORGAN BERSIFAT
RADIORESISTEN, TAPI SECARA FUNGSIONAL DIA
BERSIFAT RADIOSENSITIF.
Efek Radiasi (Radiodiagnostik,
KN, Radioterapi)

• Darah
• ureter, blader dan urethra
• hidung, pharyng, trachea
Thank you
Click to edit the icon

Anda mungkin juga menyukai