VERBAL
Marselina Yosefina 0202521047
Reza Andreana Firdausi 0202521048
Farah Failasufa 0202521049
Wacana Non Verbal
Bagi penutur konteks non verbal merupakan pembuka jalan bagi terbentuknyq wacana.
Begitu pula bagi mitra tutur, konteks non verbal selain menjadi petunjuk hal-hal yang
dipertimbangkan oleh penutur konteks non verbal juga berguna untuk menafsirkan isi
wacana.
Wacana non verbal terdiri dari unsur-unsur nonkebahasaan. Unsur-unsur nonkebahasaan ini sering juga disebut
bahasa tubuh (body language). Wacana jenis ini disebut bahasa tubuh karena penutur berkomunikasi dengan
mitra tuturnya dengan memainkan anggota tubuh.
Wacana nonverbal juga dapat berupa simbol-simbol umum yang telah menjadi kesepakatan masyarakat yang
menjadi pendukung wacana tersebut. Simbol-simbol tersebut seperti tanda-tanda rambu lalu lintas ataubunyi-
bunyi yang dihasilkan melalui kentongan.
Suatu fenomena yang sangat umum terjadi dalam suatu wacana adalah kombinasi antara wacana verbal dan
nonverbal. Bila kita cermati wacana-wacana dalam bentuk khotbah, sastra lisan, pantun, drama, puisi dan
lainnya, penyampaiannya adalah dalam bentuk kombinasi antara wacana verbal dan nonverbal. Ketika seorang
berbicara, anggota tubuhnya seperti tangan, mata, dan kepala senantiasi bergerak mengikuti nada suara, dan
situasi psikologinya.
Semakin memuncak emosi seseorang, semakin cepat pula gerakan anggota tubuhnya.
Contoh Wacana Nonverbal