Anda di halaman 1dari 10

□REVOLUSI MENTAL □

Kajian revolusi mental menjadi sebuah terobosan


budaya politik baru untuk membasmi segala
kebobrokan yang ada di negara ini, seperti korupsi,
penyuapan, dan segala kebobrokan lain yang menjadi
cerminan dari mentalitas bangsa.
Revolusi mental menjadi sebuah keharusan agar dapat
terbangun bangsa yang terhormat, disegani, beradab,
dan memiiki harga diri.
Hakikat Revolusi Mental
◦Revolusi – Mental mentalitas adalah cara berpikir
atau kemampuan untuk berpikir, belajar, dan
merespons terhadap suatu situasi atau kondisi.
Hakikat Revolusi (berasal dari bahasa latin revolutio, yang berarti
Mental Bagi Manusia “berputar arah”) adalah perubahan fundamental dalam
struktur kekuatan atau organisasi yang terjadi dalam
periode waktu yang relatif singkat.

3
◦Revolusi mental dapat diartikan dengan perubahan yang relatif cepat
dalam cara berpikir, dalam merespons, bertindak, bekerja dan perilaku
setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan .

◦Revolusi mental juga diartikan sebagai transformasi etos.

4
◦ Para sosiologi melihat gejala krisis manusia modern dalam
skala kehidupan masyarakat, yang mengambarkan kemunduran
(regress) bukan kemajuan (progress). Terdapat kerusakan dalam
jalinan struktur perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat.
Fenomena Pertama, berlangsung pada level pribadi (individu) yang
berkaitan dengan motif, persepsi, dan respons (tanggapan),
Krisis Manusia termasuk di dalamnya konflik status dan peran. Kedua,
Modern berkenaan dengan norma yang berkaitan dengan rusaknya
kaidah-kaidah yang harus menjadi patokan kehidupan perilaku,
yang oleh Durkheim disebut dengan kehidupan tanpa acuan
norma.

5
Kehidupan masyarakat modern saat ini menghadapi persoalan sosial yang cukup
pelik, seperti kenakalan remaja, kehamilan luar nikah akibat pengaulan bebas,
budaya korupsi, KKN, dll.

Persoalan masyarakat moderen yang terjadi dilingkungan tidak lepas dari persoalan
keluarga.

Pada level kebudayaan, krisis itu berkenaan dengan pengeseran nilai dan
pengetahuan masyarakat, yang oleh Ogburn di sebut gejala kesengajaan kebudayaan
atau “cultural lag”.

6
1. Fenomena Indonesia
2. Ironi manusia modern
3. Sekularisasi dan nestapa kemanusiaan
4. Sekularisasi kebudayaan

7
◦ Modernitas cukup berisiko ketika tidak dikritisi secara rasional dan
logis. Modernitas yang diterima begitu saja akan membawa petaka, atau
ruang hampa tanpa dasar pijakan. Banyak dijumpai fenomena krisis jati
diri manusia modern, gemerlap medernitas membuat orang tidak lagi

Permasalahan berpikir, hanya memanfaatkan apa yang sudah diproduksi. Ketika


manusia tidak lagi kritis dan mereproduksi ide, maka secara tidak sadar
Modernitas Bagi kehilangan akal untuk merealisasika diri. Kekosongan itu memberi
ruang kemunculan bagi nilai-nilai berbeda, mengagungkan budaya
Manusia asing, menduplikasikan nilai-nilai barat ( westernitasasi) yang
kemudian memberi pengaruh behaviour (perilaku) individualistik dan
hedonisme.

8
1. Manusia dan kehilangan makna
2. Kekerasan dan disorientasi kemanusiaan
3. Kompleksitas masalah kekerasan

9
◦ Revolusi mental saat ini banyak digemakan tidak lain
disebabkan suatu kondisi faktual yang menunjukkan
Revolusi reformasi telah kehilangan makna.
Mental 1. Reformasi kehilangan makna
Menuju 2. Melalui pendidikan
Peradaban
Baru

10

Anda mungkin juga menyukai