Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3

 Hidayanti Hia
(142190015)

 Novi Nur Safitri


(142190019)

 Ilma Nur Aisyah


(142190021)

EA-B
Strategi Penghematan Pajak Melalui
Pemilihan Metode
(Akuntansi Depresiasi/Penyusutan Aset
Tetap)
 
Penyusutan
Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset
yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi (PSAK 17).
Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat
yang diberikan dan nilai dari aset tersebut
semakin berkurang. Pengurangan nilai aset
dibebankan secara bertahap.
 
Kebijakan pajak untuk penyusutan harus mempertimbangkan tiga hal
Memperhatikan jenis kegiatan dari
yaitu :
Wajib Pajak, apakah perusahaan Adanya penyusutan berakibat
manufaktur atau jasa, bagaimana peningkatan modal. Jika penyusutan
struktur modalnya, apakah padat besar maka laba setelah pajak juga besar,
modal (capital intensive) atau padat pengembalian atas investasi (ROI) besar
karya (labour intensive). Dengan sehingga arus kas menjadi tinggi.
adanya penyusutan, maka kegiatan Menurut ketentuan perpajakan,
usaha manufaktur dan jenis usaha 1. Keadilan perhitungan penyusutan dimulai pada
padat modal akan lebih diuntungkan Pajak tahun perolehan. Secara ekonomis dapat
daripada yang lain. (Tax Equity) diatur dengan peraturan tertentu secara
  selektif untuk mendorong atau
menghambat suatu peningkatan modal.
Penyusutan secara selektif dapat
dibedakan menjadi :
2. Kebijakan  Penyusutan untuk barang baru atau
3. Administrasi
ekonomi barang bekas
Secara administrasi penyusutan pajak  Penyusutan berdasarkan jenis
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu industri tertentu
penyusutan sederhana dan kompleks.  Penyusutan berdasarkan jenis aset
Pemilihan jenis penyusutan  Penyusutan berdasarkan lokasi
berdasarkan beberapa hal seperti (terpencil)
besarnya biaya administrasi, SDM, dan .
kepatuhan dari Wajib Pajak.
Karakteristik Dari Aset Yang Dapat Disusutkan

1. Digunakan 3. Aset tak


dalam kegiatan 2. Nilainya menurun berwujud dan aset
usaha secara bertahap tak berwujud

4. Pihak yang berhak 5. Saat dilakukan 6. Dasar untuk melakukan penyusutan :


melakukan penyusutan : penyusutan a. Harga perolehan (historical cost),
a. Pihak yang menggunakan biasanya saat pajak yang dapat dikreditkan seperti
aset tersebut dalam dimana digunakan PPN yang dapat dikreditkan dengan
kegiatan usaha. pajak keluaran tidak termasuk dalam
b. Pemilik, dapat dibagi harga perolehan.
menjadi legal owner dan b. Harga pergantian (replacement cost)
beneficial owner c. Revaluasi
 
Penyusutan yang Dipercepat
Penyusutan dapat dipercepat
untuk meningkatkan arus kas,
karena jika penyusutannya
besar maka pajak yang dibayar
lebih kecil dan pengembalian 01
atas investasi menjadi tinggi.
Metode yang dapat digunakan Dipercepat (accelerated), misalnya
adalah (Alan P. Murray, 1971) : dengan metode penyusutan saldo
02 menurun/menurun ganda.

Memperpendek umur (shorted life)


03

04 Bebas (arbitray deduction)


Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
PENYUSUTAN
BERDASARKAN
PERATURAN
PERPAJAKAN
Sesuai Pasal 9 ayat 2 UU PPh bahwa
pengeluaran untuk mendapatkan manfaat,
menagih, dan memelihara penghasilan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun tidak boleh dibebankan sekaligus,
tetapi dibebankan melalui penyusutan. Hal ini
selaras deengan prinsip penandingan antara
pengeluaran dan penerimaan (matching cost
againts revenue).
Saat Mulainya Penyusutan Fiskal
UU Perpajakan secara khusus dan
eksplisit menetapkan saat dimulainya
penyusutan fiskal adalah pada bulan
perolehan. Penyusutan fiskal harus c. Wajib pajak yang mengajukan
dilakukan sebulan penuh. Pengecualian permohonan kepada Dirjen Pajak
dari ketentuan ini hanya dapat terjadi
karena hal-hal berikut ini :

b. Harta/aset dalam usaha sewa guna


a. Harta/aset yang masih usaha (leasing), khususnya sewa guna
dalam proses pengerjaan, usaha tanpa hak opsi (operating lease)
maka penyusutan dimulai dimuali pada bulan harta tersebut
pada tahun selesainya disewagunausahakan.
pekerjaan tersebut.
Pengelompokan Harta Berwujud

Dalam UU PPh, semua aset tetap


berwujud yang memenuhi syarat
penyusutan fiskal harus dikelompokkan
dahulu menjadi dua golongan :

1. Harta berwujud kelompok bukan


bangunan

2. Harta berwujud kelompok bangunan


METODE DAN TARIF
PENYUSUTAN
FISKAL

Mulai tahun 1995 Wajib Pajak diperkenankan untuk


memilih metode penyusutan fiskal utnuk aset tetap berwu-
jud bukan bangunan yaitu metode saldo menurun ganda
atau metode garis lurus. Metode yang dipilih harus dit-
erapkan serupa terhadap seluruh kelompok harta. Aset
tetap bangunan hanya menggunakan satu metode yaitu
metode garis lurus. Sebagai akibat dari adanya dua
metode penyusutan ini timbul perbedaan persentase
penyusutan fiskal.
Tabel Tarif Dan Masa
Manfaat Penyusutan
Fiskal

Tabel Tarif dan Masa Manfaat Penyusutan Fiskal

Tarif -  Metode Saldo Menurun


Berwujud Masa Manfaat Tarif - Metode garis Lurus
 

I. Bukan Bangunan      

Kelompok 1 4 tahun 25% 50%

Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%

Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%

Kelompok 4 20 tahun 5% 10%

II. Bangunan      

Tidak Permanen 10 tahun 10%  

Permanen 20 tahun 5%  
PENYUSUTAN
BERDASARKAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
Aset tetap dan akuntansi penyusutan diatur
dalam SAK di dalam PSAK Nomor 16
tentang aset tetap dan aset lainnya. Aset tetap
adalah aset berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dibangun lebih dulu
digunakan dalam operasi perusahaan.
Penyusutan adalah alokasi sistematis suatu
nilai aset yang dapat disusutkan sepanjang
masa manfaat yang dapat diestimasi.
Penyusutan periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
PENYUSUTAN BERDASARBKAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
Kriteria Aset yang Dapat
Disusutkan
 Diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode akuntansi.
 Memiliki satu masa manfaat yang
terbatas.
 Ditahan oleh suatu perusahaan
untuk digunakan dalam produksi
Biaya Perolehan atau memasokkan barang dan jasa,
disewakan, atau tujuan administrasi.
Adalah jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar imbalan
lain yang diberikan untuk memperoleh n ts
e
ont
suatu aset pada saat perolehan atau C
konstruksi. Biaya perolehan terdiri atas
harga belinya termasuk biaya impor
dan PPn masukan tidak boleh
direstitusikan.
PENYUSUTAN BERDASARBKAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN
Metode Penyusutan
a. Berdasarkan waktu
 Metode garis lurus (straight line method)
 Metode pembebanan yang menurun
1. Metode jumlah angka tahun
( sum of the years digit method)
2. Metode saldo menurun/saldo menurun ganda
Masa Manfaat (declining/double declining balance method)
 Periode suatu aset diharapkan digunakan b. Berdasarkan Penggunaan
oleh perusahaan  Metode jam jasa (service hours method)
 Jumlah produksi atau unit serupa yang  Metode jumlah unit produksi (productive output method)
diharapkan diperoleh dari aset oleh c. Berdasarkan Kriteria Lainnya
perusahaan  Metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and
 Masa manfaat suatu aset tetap harus composite method)
 Metode anuitas (annuity method)
ditelaah ulang secara periodik dan bila
 Sistem persediaan (inventory systems)
harapan berbeda secara signifikan dengan
estimasi sebelumnya.
Perusahaan untuk memudahkan administrasi ada
kalanya memilih dengan cara penyusutan
kelompok. Besarnya penyusutan dihitung
dengan cara mengalihkan tarif ke nilai seluruh
aset yang sejenis.Penyusutan dimulai pada
umumnya tahun pengeluaran. Namun untuk aset
tetap yang masih dalam proses pekerjaan
dimulai pada tahun selesainya pekerjaan
tersebut.

PENYUSUTAN
KELOMPOK DAN
GABUNGAN
Persamaan Akuntansi Komersial Dan Akuntansi Fiskal
Aktiva/harta yang dapat
disusutkan adalah aktiva
tetap baik bangunan maupun
bukan bangunan

Aktiva/harta tetap yang


memberikan manfaat lebih
dari satu periode tidak
boleh langsung dibebankan
pada tahun pengeluarannya
Tanah pada prinsipnya
tetapi harus dikapitalisir
tidak disusutkan, kecuali
dan disusunkan sesuai
tanah tersebut memiliki
dengan masa manfaatnya.
masa manfaat terbatas
PERBEDAAN AKUNTANSI
KOMERSIAL DAN AKUNTANSI
FISKAL
PERENCANAAN
PAJAK UNTUK
PENYUSUTAN
Penentuan metode penyusutan secara
tepat penting untuk dilakukan dalam
perencanaan pajak, terutama untuk
perusahaan-perusahaan yang padat
modal. Pasal 11 UU Pajak Penghasilan
untuk melakukan penyusutan aset tetap
buakn bangunan adalah metode garis
lurus atau saldo menurun.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai